Diare, atau buang air besar encer lebih dari tiga kali sehari, seringkali disertai dengan sensasi perut yang berbunyi atau keroncongan yang tidak nyaman. Fenomena ini bisa sangat mengganggu, terutama ketika Anda sedang berada di tempat umum atau sedang berusaha beristirahat. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan perut terus berbunyi saat diare?
Suara gemuruh atau keroncongan di perut, yang secara medis dikenal sebagai borborygmi, adalah suara normal yang dihasilkan oleh pergerakan gas dan cairan di sepanjang saluran pencernaan. Normalnya, suara ini tidak terlalu terdengar atau bahkan tidak terdengar sama sekali. Namun, saat diare, aktivitas di dalam usus menjadi lebih intens, menyebabkan suara-suara ini menjadi lebih jelas dan sering.
Ada beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan suara perut saat diare:
Diare seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang mengiritasi lapisan usus. Sebagai respons terhadap iritasi ini, usus akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan zat-zat yang dianggap berbahaya secepat mungkin. Peningkatan kerja ini dimanifestasikan dalam bentuk kontraksi otot usus yang lebih kuat dan lebih sering, yang dikenal sebagai peristaltik. Pergerakan usus yang dipercepat ini mendorong gas dan cairan dengan lebih cepat, menghasilkan suara keroncongan yang lebih terdengar.
Saat diare, proses pencernaan bisa terganggu. Makanan mungkin tidak tercerna dengan sempurna saat melewati usus yang bergerak cepat. Sisa makanan yang tidak tercerna ini kemudian dapat difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan lebih banyak gas. Selain itu, beberapa jenis infeksi diare dapat menyebabkan peradangan yang juga menghasilkan gas. Kelebihan gas ini, ketika bergerak melalui usus, akan menghasilkan suara gemuruh.
Dalam beberapa kasus diare, kemampuan usus untuk menyerap nutrisi, termasuk air dan elektrolit, berkurang. Ketika nutrisi, seperti gula atau lemak, tidak diserap dengan baik, mereka akan tetap berada di dalam usus. Cairan dari tubuh kemudian tertarik ke dalam usus untuk mencoba mengencerkan zat-zat ini, yang memperburuk kondisi diare dan meningkatkan volume cairan di dalam usus. Pergerakan campuran cairan dan sisa makanan yang lebih banyak ini semakin memicu suara peristaltik.
Infeksi yang menyebabkan diare sering melibatkan mikroorganisme patogen. Organisme ini dapat memproduksi racun atau secara langsung mengiritasi dinding usus, memicu respons peradangan dan peningkatan motilitas usus. Perubahan lingkungan di dalam usus akibat infeksi ini juga dapat memengaruhi komposisi gas dan cairan, yang semuanya berkontribusi pada suara yang terdengar.
Selain infeksi, diare juga bisa disebabkan oleh keracunan makanan atau intoleransi makanan. Dalam kasus ini, tubuh berusaha mengeluarkan zat-zat yang dianggap berbahaya atau tidak dapat dicerna melalui diare. Proses pengeluaran yang cepat ini melibatkan peningkatan aktivitas usus, yang kembali menyebabkan suara keroncongan.
Meskipun perut berbunyi terus saat diare adalah gejala yang umum dan biasanya tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai. Jika diare disertai dengan:
Maka penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Perut yang berbunyi mungkin hanya indikasi dari peningkatan aktivitas normal usus, namun jika disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, bisa jadi ada kondisi medis yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Untuk meredakan diare dan suara perut yang mengganggu, fokuslah pada:
Memahami mengapa perut Anda berbunyi terus saat diare dapat membantu mengurangi kekhawatiran. Ini adalah tanda bahwa tubuh Anda sedang bekerja keras untuk pulih. Namun, selalu perhatikan sinyal tubuh Anda dan jangan ragu mencari bantuan medis jika diperlukan.