1. Ketegangan Otot Inti (Core Muscles)
Otot inti, yang meliputi otot perut, punggung bagian bawah, pinggul, dan panggul, berperan penting dalam menstabilkan tubuh saat bergerak. Saat Anda melakukan latihan yang melibatkan banyak gerakan tubuh bagian atas dan bawah, atau latihan yang membutuhkan kekuatan inti yang besar seperti angkat beban, sit-up, atau bahkan lari, otot inti bisa menjadi tegang atau bahkan mengalami cedera ringan. Ketegangan ini sering kali dirasakan sebagai rasa sakit yang tumpul atau pegal di perut bagian bawah.
2. Gas Berlebih atau Masalah Pencernaan
Aktivitas fisik dapat memengaruhi sistem pencernaan Anda. Perubahan tekanan di dalam perut saat berolahraga, terutama pada latihan intensitas tinggi atau yang melibatkan gerakan melompat, bisa mendorong gas yang terperangkap untuk bergerak. Hal ini dapat menyebabkan rasa kembung, kram, dan nyeri di perut bagian bawah. Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu sebelum berolahraga, seperti makanan tinggi serat atau minuman bersoda, juga bisa memperburuk kondisi ini.
3. Dehidrasi
Dehidrasi adalah penyebab umum berbagai keluhan fisik saat berolahraga, termasuk nyeri otot dan kram. Ketika tubuh kekurangan cairan, otot-otot bisa menjadi lebih tegang dan kurang elastis. Otot perut dan sekitarnya tidak terkecuali. Nyeri yang dirasakan bisa terasa seperti kram atau pegal yang tajam di perut bagian bawah. Pastikan Anda terhidrasi dengan baik sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
4. Hernia Olahraga (Sports Hernia)
Meskipun namanya "hernia olahraga", kondisi ini sebenarnya adalah robekan atau ketegangan pada jaringan lunak di area selangkangan atau perut bagian bawah, bukan hernia klasik yang melibatkan organ keluar dari tempatnya. Kondisi ini sering terjadi pada atlet yang melakukan gerakan memutar atau melompat berulang kali, seperti pada sepak bola atau hoki. Nyeri biasanya terasa dalam dan bisa memburuk saat berolahraga, batuk, atau bersin. Hernia olahraga membutuhkan perhatian medis.
5. Masalah pada Organ Reproduksi atau Saluran Kemih
Pada wanita, rasa sakit di perut bagian bawah saat berolahraga terkadang bisa berkaitan dengan masalah pada organ reproduksi, seperti kista ovarium, endometriosis, atau nyeri saat ovulasi. Pada pria, nyeri bisa saja berhubungan dengan masalah pada testis atau saluran kemih. Jika nyeri terasa tajam, menetap, atau disertai gejala lain seperti perdarahan yang tidak biasa atau demam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
6. Gerakan yang Terlalu Cepat atau Intens
Memulai rutinitas olahraga baru atau meningkatkan intensitas latihan secara drastis tanpa pemanasan yang memadai dapat membuat otot-otot kaget dan tegang. Tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi. Melakukan gerakan yang terlalu cepat, terlalu kuat, atau tidak terkontrol dapat menyebabkan regangan berlebih pada otot perut bagian bawah, yang berujung pada rasa sakit.
7. Tekanan pada Saraf
Terkadang, posisi tubuh yang salah saat berolahraga atau tekanan langsung pada area tertentu bisa menyebabkan saraf di sekitar perut bagian bawah tertekan. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri yang menjalar atau kesemutan.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Jika Anda mengalami sakit perut bagian bawah saat berolahraga, pertimbangkan beberapa langkah berikut:
- Pemanasan dan Pendinginan: Selalu lakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya untuk mempersiapkan otot dan membantunya pulih.
- Hidrasi yang Cukup: Minumlah air yang cukup sepanjang hari, terutama sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
- Perhatikan Pola Makan: Hindari makan makanan berat atau bergas sesaat sebelum berolahraga.
- Perbaiki Postur dan Teknik: Pastikan Anda melakukan gerakan olahraga dengan teknik yang benar untuk menghindari cedera.
- Tingkatkan Intensitas Bertahap: Jangan terburu-buru meningkatkan beban atau intensitas latihan. Berikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi.
- Dengarkan Tubuh Anda: Jika rasa sakit terasa parah atau tidak kunjung hilang, jangan memaksakan diri.
Jika nyeri perut bagian bawah saat berolahraga terus berlanjut, memburuk, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau fisioterapis. Mereka dapat membantu mendiagnosis penyebab pastinya dan memberikan penanganan yang tepat agar Anda dapat kembali beraktivitas fisik dengan nyaman dan aman.