Ilustrasi sederhana dari gerakan cegukan.
Cegukan, atau dalam istilah medis disebut singultus, adalah gerakan refleks involunter (tidak disengaja) yang melibatkan penutupan pita suara secara tiba-tiba, menciptakan suara khas "hik". Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalami cegukan sesekali, yang biasanya hilang dengan sendirinya. Namun, apa jadinya jika cegukan itu datang terus menerus dan tidak kunjung berhenti? Fenomena ini bisa sangat mengganggu, bahkan membuat frustrasi.
Untuk memahami mengapa cegukan bisa berlanjut, kita perlu tahu bagaimana sebenarnya cegukan terjadi. Cegukan dipicu oleh iritasi atau rangsangan pada diafragma, otot besar berbentuk kubah yang terletak di bawah paru-paru dan berperan penting dalam pernapasan. Ketika diafragma berkontraksi secara tiba-tiba dan tidak teratur, udara yang masuk ke paru-paru terhambat, menyebabkan pita suara menutup seketika. Rangsangan ini bisa berasal dari berbagai sumber, baik fisik maupun emosional.
Sebelum membahas cegukan yang berlanjut, mari kita singgung beberapa penyebab umum cegukan yang biasanya bersifat sementara:
Cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam dikategorikan sebagai cegukan persisten (persistent hiccups), dan jika berlangsung lebih dari sebulan, disebut cegukan yang sulit hilang (intractable hiccups). Jika Anda mengalami cegukan terus menerus, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah mendasar yang lebih serius yang memengaruhi sistem saraf atau organ tubuh.
Meskipun cegukan biasanya tidak berbahaya, cegukan yang berlangsung terus menerus memerlukan perhatian medis. Jika Anda mengalami cegukan yang tidak berhenti selama lebih dari dua hari, atau jika cegukan disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, kesulitan menelan, muntah, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes lebih lanjut seperti tes darah, rontgen, endoskopi, atau MRI untuk menentukan penyebab pastinya.
Penanganan cegukan yang berkelanjutan sangat bergantung pada penyebab utamanya. Jika penyebabnya adalah gangguan metabolik, maka mengontrol kondisi tersebut adalah solusinya. Jika disebabkan oleh obat-obatan, dokter mungkin akan mengganti obat tersebut. Untuk iritasi fisik atau inflamasi, pengobatan yang sesuai akan diberikan. Dalam beberapa kasus, obat-obatan yang dapat merelaksasi otot atau memengaruhi saraf juga dapat diresepkan untuk membantu meredakan cegukan.
Sementara menunggu diagnosis dan penanganan dari dokter, ada beberapa metode rumahan yang sering dicoba untuk menghentikan cegukan singkat, namun efektivitasnya pada cegukan persisten tidak terjamin. Beberapa di antaranya termasuk menahan napas, minum air dingin secara perlahan, berkumur dengan air es, atau mengonsumsi sedikit gula pasir. Namun, jika cegukan Anda tak kunjung reda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional medis.