Mengalami pusing yang terus-menerus disertai dengan kerontokan rambut bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang kurang seimbang dalam tubuh Anda. Kedua gejala ini, meskipun terkadang terasa terpisah, seringkali memiliki akar penyebab yang sama. Memahami potensi penyebabnya adalah langkah awal yang krusial untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ini adalah salah satu penyebab paling umum dari kedua gejala tersebut. Stres kronis memicu pelepasan hormon kortisol yang berlebihan. Peningkatan kadar kortisol dalam jangka panjang dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut, menyebabkan rambut masuk ke fase istirahat lebih awal dan akhirnya rontok (telogen effluvium). Selain itu, stres juga dapat memengaruhi aliran darah ke otak, menyebabkan sensasi pusing, sakit kepala tegang, atau bahkan vertigo.
Ketika Anda terus-menerus merasa cemas atau tertekan, sistem saraf Anda berada dalam kondisi "fight or flight" yang konstan. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan otot di leher dan kepala, yang seringkali diterjemahkan sebagai pusing. Gangguan tidur akibat stres juga memperparah kondisi ini.
Tubuh memerlukan berbagai nutrisi esensial untuk berfungsi optimal, termasuk kesehatan rambut dan otak. Kekurangan zat besi (anemia), vitamin B12, vitamin D, seng, atau protein dapat berkontribusi pada pusing dan kerontokan rambut.
Pola makan yang tidak seimbang, diet ketat yang tidak terencana, atau masalah penyerapan nutrisi adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan kekurangan ini.
Perubahan atau ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi kesehatan rambut dan menyebabkan pusing.
Kurang minum air putih dapat berdampak pada seluruh tubuh. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume darah, yang mengurangi aliran darah ke otak dan memicu pusing. Rambut yang kering dan rapuh juga bisa menjadi salah satu dampaknya, meski kerontokan parah lebih jarang disebabkan hanya oleh dehidrasi.
Beberapa kondisi medis dapat bermanifestasi sebagai pusing dan kerontokan rambut:
Tidur yang berkualitas sangat penting untuk regenerasi sel dan keseimbangan tubuh. Kurang tidur dapat meningkatkan kadar kortisol, memicu stres, dan mengganggu fungsi kognitif, yang semuanya bisa berkontribusi pada pusing dan bahkan memperburuk kerontokan rambut.
Jika Anda mengalami kedua gejala ini secara bersamaan dan berkelanjutan, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin menyarankan tes darah untuk memeriksa kadar nutrisi, hormon, atau tanda-tanda infeksi.
Sementara menunggu diagnosis, Anda bisa mencoba:
Menemukan akar penyebabnya adalah kunci untuk mendapatkan penanganan yang efektif, sehingga Anda bisa kembali merasa sehat dan percaya diri.