Keluhan kepala sering pusing disertai leher yang terasa tegang adalah masalah umum yang dialami banyak orang. Sensasi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan produktivitas, dan kualitas hidup. Meskipun terkadang terasa seperti kondisi yang sederhana, kombinasi gejala ini bisa menandakan berbagai macam penyebab, mulai dari gaya hidup yang kurang sehat hingga kondisi medis tertentu. Memahami akar masalahnya adalah langkah awal yang krusial untuk menemukan solusi yang tepat.
Beberapa faktor gaya hidup dan lingkungan seringkali menjadi pemicu utama keluhan ini. Mengenali dan mengidentifikasi faktor-faktor ini dapat membantu Anda melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Ini adalah salah satu penyebab paling sering ditemui, terutama di era digital saat ini. Duduk membungkuk di depan komputer atau gawai dalam waktu lama, posisi tidur yang salah, atau cara berdiri yang tidak benar dapat memberikan tekanan berlebih pada otot leher dan punggung atas. Tekanan ini kemudian dapat menjalar ke kepala, menyebabkan rasa pusing dan ketegangan otot yang signifikan. Postur yang buruk memaksa otot leher bekerja ekstra keras untuk menopang kepala, yang pada akhirnya menyebabkan kelelahan dan rasa sakit.
Secara psikologis, stres dan kecemasan dapat memicu respons fisik dalam tubuh. Salah satu respons tersebut adalah ketegangan otot, terutama di area leher, bahu, dan rahang. Saat stres, otot-otot ini cenderung mengencang tanpa disadari. Ketegangan otot yang kronis di leher dapat membatasi aliran darah ke otak atau memicu saraf di area tersebut, yang pada akhirnya menimbulkan rasa pusing. Tingkat stres yang tinggi juga bisa mengganggu pola tidur, yang selanjutnya memperburuk gejala pusing.
Tidur adalah proses pemulihan vital bagi tubuh dan otak. Ketika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup atau kualitas tidur Anda buruk, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Kurang tidur dapat meningkatkan sensitivitas terhadap rasa sakit, menyebabkan kelelahan otot, dan bahkan memengaruhi keseimbangan hormon yang dapat memicu sakit kepala. Posisi tidur yang tidak ergonomis saat lelah juga bisa memperparah ketegangan leher.
Air memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk menjaga volume darah yang cukup untuk mengalirkan oksigen ke otak. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, volume darah bisa berkurang, sehingga mengurangi pasokan oksigen ke otak. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan rasa lemas. Dehidrasi juga bisa membuat otot lebih rentan terhadap kram dan ketegangan.
Menatap layar komputer, ponsel, atau tablet dalam waktu lama tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan mata menjadi lelah. Gejala ketegangan mata meliputi mata kering, mata merah, penglihatan kabur, dan sakit kepala. Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan mata seringkali terasa di sekitar dahi atau pelipis, namun rasa sakitnya bisa menjalar ke area leher dan kepala belakang karena otot-otot di sekitarnya ikut menegang akibat upaya kompensasi.
Selain faktor gaya hidup, ada juga kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan kombinasi gejala pusing dan leher tegang.
Migrain adalah jenis sakit kepala yang seringkali disertai gejala lain. Meskipun migrain klasik seringkali berdenyut di satu sisi kepala, banyak penderita migrain mengalami sakit kepala di seluruh kepala, yang bisa diperparah oleh ketegangan leher. Rasa pusing yang hebat, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta mual adalah gejala umum migrain.
Vertigo adalah sensasi pusing berputar yang bisa sangat melemahkan. Beberapa jenis vertigo, seperti Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) atau vertigo servikogenik (yang berhubungan dengan masalah leher), dapat dipicu atau diperburuk oleh gerakan kepala tertentu atau ketegangan di area leher.
Kondisi seperti saraf terjepit di leher (servikal radikulopati), peradangan pada sendi leher (spondilartrosis servikal), atau cedera leher sebelumnya dapat menyebabkan rasa sakit dan kekakuan di leher yang menjalar ke kepala, menimbulkan rasa pusing.
Pada beberapa kasus, tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan rasa tegang di leher. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera.
Jika keluhan kepala sering pusing dan leher tegang terjadi secara berkelanjutan, sangat parah, atau disertai dengan gejala lain seperti:
Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, dan merekomendasikan tes tambahan jika diperlukan.
Mengatasi kepala pusing dan leher tegang seringkali melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup dan perawatan medis. Beberapa langkah pencegahan dan solusi yang bisa dicoba meliputi:
Meskipun sering dianggap sepele, kepala sering pusing dan leher tegang adalah sinyal dari tubuh yang perlu diperhatikan. Dengan mengenali penyebabnya dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat mengurangi frekuensi dan intensitas gejala ini, serta meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika gejala terus berlanjut atau memburuk.