Ilustrasi sariawan dan bibir kering.
Anda mungkin pernah mengalami momen yang tidak menyenangkan saat sariawan muncul di bibir atau di dalam mulut, dan di saat yang bersamaan, bibir Anda terasa kering, pecah-pecah, bahkan perih. Fenomena ini seringkali terjadi dan menimbulkan pertanyaan: mengapa sariawan dan bibir kering seringkali datang bersamaan?
Sebenarnya, tidak ada satu penyebab tunggal yang pasti menghubungkan sariawan dan bibir kering secara langsung. Namun, kedua kondisi ini seringkali merupakan manifestasi dari masalah yang sama atau saling memperburuk satu sama lain. Mari kita telaah beberapa kemungkinan penyebabnya:
Dehidrasi adalah salah satu penyebab paling umum yang bisa memicu kedua kondisi ini. Ketika tubuh kekurangan cairan, seluruh jaringan tubuh akan terpengaruh, termasuk lapisan mukosa mulut dan kulit bibir. Bibir yang kering dan pecah-pecah adalah tanda klasik dehidrasi. Di sisi lain, mulut yang kering akibat dehidrasi dapat mengurangi produksi air liur, yang berperan penting dalam membersihkan mulut dari bakteri dan sisa makanan. Lingkungan mulut yang kurang lembap ini bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri atau jamur, yang pada akhirnya memicu timbulnya sariawan.
Kekurangan nutrisi tertentu dalam tubuh bisa menjadi faktor pemicu munculnya sariawan dan bibir kering. Beberapa vitamin dan mineral yang sering dikaitkan dengan kesehatan mulut dan bibir antara lain:
Kekurangan nutrisi ini bisa disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang, gangguan penyerapan, atau kondisi medis tertentu.
Stres merupakan musuh kesehatan yang tak terduga. Ketika seseorang mengalami stres berat atau kurang tidur kronis, sistem kekebalan tubuh bisa melemah. Sistem kekebalan yang lemah membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan, termasuk munculnya sariawan. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan hidrasi tubuh, yang secara tidak langsung bisa menyebabkan bibir kering.
Perubahan hormon, terutama yang terjadi pada wanita, seperti saat menstruasi, kehamilan, atau menopause, terkadang dapat memicu timbulnya sariawan. Perubahan hormon ini juga bisa memengaruhi kadar kelembapan kulit dan mukosa, sehingga menyebabkan bibir terasa lebih kering.
Dalam beberapa kasus, sariawan dan bibir kering yang berulang atau parah bisa menjadi indikasi adanya kondisi medis yang mendasarinya, seperti:
Merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya tidak hanya berbahaya bagi paru-paru, tetapi juga sangat merusak kesehatan mulut dan bibir. Bahan kimia dalam tembakau dapat mengeringkan lapisan mukosa mulut, mengurangi aliran darah ke bibir, dan membuat bibir lebih rentan kering, pecah-pecah, bahkan luka. Paparan zat kimia ini juga bisa mengiritasi selaput lendir mulut dan memicu sariawan.
Beberapa jenis obat-obatan memiliki efek samping yang dapat menyebabkan mulut kering (xerostomia) atau iritasi pada selaput lendir mulut. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan mengalami sariawan serta bibir kering, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
Untuk mengatasi kedua kondisi ini, penting untuk mengidentifikasi akar penyebabnya. Namun, secara umum, beberapa langkah berikut bisa membantu:
Dengan memahami potensi penyebabnya, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif untuk menjaga kesehatan mulut dan bibir Anda.