Mengapa Dada Terasa Sakit Hingga Tenggorokan?

Dada Tenggorokan

Rasa sakit yang menjalar dari dada hingga ke tenggorokan bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan. Gejala ini tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi indikasi dari berbagai kondisi, mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa. Memahami potensi penyebabnya adalah langkah awal yang penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Umum Dada Sakit Hingga Tenggorokan

Ada banyak faktor yang dapat memicu rasa sakit di dada yang menjalar ke area tenggorokan. Beberapa penyebab yang paling umum meliputi:

1. Penyakit Asam Lambung (GERD)

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah salah satu penyebab paling sering dari gejala ini. GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Kerongkongan memiliki katup di bagian bawahnya yang seharusnya mencegah asam lambung naik. Namun, jika katup ini melemah atau tidak menutup dengan benar, asam lambung dapat naik dan menyebabkan rasa panas seperti terbakar (heartburn) di dada, yang seringkali menjalar hingga ke tenggorokan. Gejala ini bisa terasa lebih buruk saat berbaring atau setelah makan.

2. Masalah Jantung

Meskipun terkadang dikaitkan dengan rasa sakit yang khas di dada kiri, masalah jantung seperti angina (nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah jantung) atau serangan jantung bisa bermanifestasi dalam berbagai cara. Nyeri dada yang terasa seperti ditekan, diremas, atau penuh bisa menjalar ke leher, rahang, bahu, lengan, atau bahkan ke tenggorokan. Jika rasa sakit ini disertai sesak napas, keringat dingin, mual, atau pusing, segera cari pertolongan medis darurat.

3. Gangguan Esophagus (Kerongkongan)

Selain GERD, kerongkongan bisa mengalami masalah lain yang menimbulkan rasa sakit. Misalnya, esofagitis (peradangan kerongkongan) yang bisa disebabkan oleh infeksi, iritasi, atau alergi. Gangguan motilitas esofagus, di mana otot-otot kerongkongan tidak berkontraksi dengan baik untuk mendorong makanan ke lambung, juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Spasme esofagus dapat menyebabkan sensasi seperti diremas yang menjalar.

4. Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, seperti radang tenggorokan (faringitis), amandel (tonsilitis), atau bahkan infeksi pada dada seperti bronkitis atau pneumonia, dapat menimbulkan rasa sakit yang dirasakan di dada dan leher/tenggorokan. Batuk yang berkelanjutan, nyeri saat menelan, atau sensasi dada yang berat bisa menjadi gejalanya. Terkadang, peradangan pada area tersebut bisa memicu sensasi nyeri yang menyebar.

5. Kecemasan dan Stres

Kecemasan berlebih atau serangan panik dapat memicu respons fisik yang signifikan dalam tubuh, termasuk ketegangan otot di dada dan tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan rasa sesak, nyeri dada, atau sensasi seperti ada yang mengganjal di tenggorokan (globus sensation). Meskipun tidak berbahaya secara fisik, gejala ini bisa sangat mengganggu dan menimbulkan kekhawatiran.

6. Masalah Otot dan Tulang Dada

Cedera atau peradangan pada otot dada (seperti costochondritis) atau masalah pada tulang rusuk dan tulang dada juga dapat menyebabkan nyeri. Nyeri ini kadang-kadang bisa terasa tajam atau tumpul dan dapat menjalar ke area sekitarnya, termasuk tenggorokan, terutama saat bernapas dalam atau bergerak.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Rasa sakit di dada hingga tenggorokan adalah gejala yang serius dan memerlukan perhatian medis. Anda harus segera mencari pertolongan darurat jika mengalami gejala berikut bersamaan dengan nyeri dada:

Jika gejala nyeri dada tidak separah yang di atas, namun sering kambuh atau mengganggu aktivitas sehari-hari, tetap penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan.

Penanganan dan Pencegahan

Penanganan tergantung pada penyebab dasarnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, dan mungkin merekomendasikan tes tambahan seperti EKG (elektrokardiogram), endoskopi, tes darah, atau rontgen dada. Untuk GERD, perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan pemicu, makan porsi kecil, dan tidak berbaring setelah makan seringkali membantu. Obat-obatan antasida atau penghambat asam lambung juga bisa diresepkan. Jika disebabkan oleh masalah jantung, pengobatan akan difokuskan pada kondisi jantung tersebut. Untuk infeksi, antibiotik atau antivirus mungkin diperlukan. Sementara itu, teknik relaksasi atau terapi dapat membantu mengatasi gejala akibat kecemasan.

Mengenali gejala dan mencari bantuan medis segera adalah kunci untuk memastikan kesehatan Anda terjaga.

🏠 Homepage