Mengalami kondisi lemas, pusing, dan perasaan panas dingin secara bersamaan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala-gejala ini seringkali datang tanpa peringatan dan membuat seseorang merasa tidak nyaman serta khawatir akan kondisi kesehatannya. Memahami potensi penyebab di balik kombinasi gejala ini adalah langkah awal yang penting untuk mencari penanganan yang tepat.
Lemas merujuk pada perasaan kehilangan energi, kelelahan yang ekstrem, atau ketidakmampuan untuk bergerak dengan mudah. Ini bisa terasa fisik maupun mental. Pusing adalah sensasi berputar atau kehilangan keseimbangan, yang terkadang bisa disertai dengan perasaan seperti akan pingsan. Sementara itu, panas dingin menggambarkan fluktuasi suhu tubuh yang tidak teratur, di mana seseorang merasa panas luar biasa lalu tiba-tiba menggigil kedinginan, seringkali disertai keringat dingin.
Kombinasi gejala ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi yang ringan hingga yang memerlukan perhatian medis segera. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:
Salah satu penyebab paling umum dari kombinasi gejala ini adalah adanya infeksi dalam tubuh. Baik itu infeksi virus seperti flu atau COVID-19, maupun infeksi bakteri, respons imun tubuh seringkali memicu peradangan. Peradangan inilah yang menyebabkan demam (rasa panas), menggigil (rasa dingin), kelelahan ekstrem (lemas), dan terkadang pusing akibat perubahan tekanan darah atau hidrasi.
Kurangnya cairan dalam tubuh dapat memengaruhi berbagai fungsi vital. Saat dehidrasi, volume darah menurun, yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah dan mengurangi suplai oksigen ke otak, sehingga menimbulkan pusing dan lemas. Tubuh juga mungkin bereaksi dengan berusaha mengatur suhu, yang bisa menimbulkan sensasi panas atau dingin.
Kadar gula darah yang terlalu rendah bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan kondisi Anda. Otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama. Ketika kadar glukosa turun drastis, fungsi otak dapat terganggu, menimbulkan pusing, kebingungan, lemas, dan terkadang keringat dingin yang membuat tubuh terasa dingin meskipun ada sensasi panas.
Tekanan darah yang secara signifikan lebih rendah dari normal dapat mengurangi aliran darah ke otak, menyebabkan pusing, pandangan kabur, dan rasa lemas. Tubuh mungkin mencoba mengkompensasi dengan mengubah aliran darah ke organ vital, yang bisa menimbulkan sensasi suhu tubuh yang tidak stabil.
Respons tubuh terhadap stres atau kecemasan dapat memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin. Hormon ini dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan tekanan darah sementara, dan memicu berbagai gejala fisik seperti rasa panas, menggigil, berkeringat, pusing, dan perasaan lemas.
Dalam beberapa kasus, gejala lemas, pusing, dan panas dingin bisa menjadi indikasi kondisi medis yang lebih serius:
Meskipun banyak penyebab gejala ini bersifat sementara dan dapat diatasi dengan perawatan rumahan, penting untuk mengetahui kapan harus memeriksakan diri ke dokter. Anda disarankan untuk mencari pertolongan medis segera jika:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes laboratorium untuk membantu menentukan penyebab pasti dari lemas, pusing, dan panas dingin yang Anda rasakan. Diagnosis yang akurat adalah kunci untuk mendapatkan penanganan yang efektif dan memulihkan kesehatan Anda.
Artikel ini bersifat informatif dan tidak menggantikan nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkualifikasi untuk setiap pertanyaan yang Anda miliki mengenai kondisi medis.