Munculnya sebuah benjolan di leher tapi tidak sakit bisa menjadi perhatian tersendiri. Banyak orang mungkin merasa cemas, membayangkan kondisi medis yang serius. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua benjolan di leher menandakan penyakit berbahaya. Sebagian besar benjolan ini justru bersifat jinak dan tidak memerlukan penanganan khusus.
Ada beragam faktor yang dapat menyebabkan timbulnya benjolan di area leher tanpa disertai rasa nyeri. Memahami beberapa penyebab umum ini dapat membantu meredakan kekhawatiran Anda:
Ini adalah salah satu penyebab paling umum dari benjolan di leher. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi menyaring bakteri, virus, dan sel abnormal. Ketika tubuh sedang melawan infeksi, seperti flu, radang tenggorokan, atau infeksi telinga, kelenjar getah bening bisa membesar sebagai respons. Pembengkakan ini seringkali terasa seperti benjolan kecil yang lunak dan bisa bergerak. Meskipun kelenjar getah bening yang membesar karena infeksi ringan biasanya tidak sakit, namun terkadang bisa terasa sedikit nyeri atau tidak nyaman.
Lipoma adalah tumor jinak yang tumbuh dari sel-sel lemak. Benjolan lipoma biasanya terasa lunak, kenyal, dapat digerakkan, dan terletak tepat di bawah kulit. Lipoma umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika ukurannya sangat besar atau tumbuh di dekat saraf. Lokasinya bisa di mana saja pada tubuh, termasuk di leher.
Kista epidermoid adalah benjolan berisi keratin (protein kulit) yang terbentuk ketika sel-sel kulit terperangkap di bawah permukaan. Benjolan ini biasanya bulat, terasa padat, dan bisa berkembang perlahan. Kista ini umumnya tidak menyakitkan kecuali jika terinfeksi atau pecah, yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kadang-kadang, satu atau lebih benjolan (nodul) dapat tumbuh di dalam tiroid. Kebanyakan nodul tiroid tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala apa pun, termasuk rasa sakit. Namun, beberapa nodul bisa membesar dan menyebabkan rasa tidak nyaman atau kesulitan menelan jika menekan kerongkongan.
Mirip dengan kista epidermoid, kista sebasea terbentuk dari kelenjar minyak di kulit. Benjolan ini biasanya berisi cairan kental berwarna keputihan atau kekuningan. Kista sebasea seringkali tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi dapat menjadi meradang atau terinfeksi jika tersumbat.
Ada beberapa jenis tumor jinak lainnya yang bisa tumbuh di leher, seperti fibroma (tumor jaringan ikat) atau neuroma (tumor saraf). Tumor-tumor ini biasanya tumbuh lambat dan tidak menyakitkan kecuali jika mereka menekan struktur penting di sekitarnya.
Meskipun banyak benjolan di leher yang tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan mengharuskan Anda segera berkonsultasi dengan dokter:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi benjolan tersebut. Tergantung pada temuan awal, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut seperti tes darah, USG leher, CT scan, MRI, atau biopsi (pengambilan sampel jaringan benjolan untuk diperiksa di laboratorium). Penanganan akan sangat bergantung pada penyebab benjolan tersebut. Untuk kondisi seperti pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi ringan, biasanya tidak memerlukan penanganan spesifik dan akan hilang dengan sendirinya. Lipoma atau kista yang tidak menimbulkan keluhan mungkin hanya perlu dipantau. Namun, jika benjolan bersifat kanker atau menimbulkan gejala, penanganan medis yang sesuai akan diberikan.
Jadi, jika Anda menemukan benjolan di leher tapi tidak sakit, jangan panik berlebihan. Amati karakteristik benjolan tersebut dan perhatikan apakah ada gejala penyerta. Konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan memastikan bahwa kesehatan Anda tetap terjaga.