Apel, buah yang sering disebut sebagai "superfood" harian, adalah salah satu buah paling populer dan dikonsumsi di seluruh dunia. Kelezatannya yang manis dan renyah bukan satu-satunya daya tariknya. Di balik kulitnya yang tipis, apel menyimpan kekayaan nutrisi penting yang memberikan berbagai manfaat signifikan bagi tubuh. Mengonsumsi apel secara rutin, bahkan hanya satu buah sehari, telah terbukti mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Nilai gizi apel bervariasi sedikit tergantung pada jenis dan ukuran, namun secara umum, apel kaya akan serat, vitamin, mineral, dan senyawa fitokimia. Berikut adalah rincian beberapa kandungan penting dalam satu buah apel ukuran sedang (sekitar 182 gram):
Kombinasi nutrisi dan antioksidan dalam apel menghasilkan serangkaian manfaat kesehatan yang mengagumkan. Manfaat ini mencakup sistem pencernaan, jantung, hingga pencegahan penyakit kronis.
Kandungan serat pektin pada apel sangat berharga untuk sistem pencernaan. Pektin bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus besar. Usus yang sehat sangat erat kaitannya dengan kekebalan tubuh dan penyerapan nutrisi yang lebih baik. Selain itu, serat yang tinggi membantu mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi apel secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Ini disebabkan oleh dua faktor utama: kandungan serat larut (pektin) yang membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dalam darah, dan keberadaan senyawa polifenol, khususnya kuersetin. Kuersetin bekerja dengan mengurangi peradangan dan tekanan darah.
Karena kandungan serat dan airnya yang tinggi, apel memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Rasa kenyang ini membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan di waktu makan berikutnya, menjadikannya camilan ideal bagi mereka yang sedang menjalani program pengelolaan berat badan.
Meskipun apel mengandung gula alami, indeks glikemiknya relatif rendah. Studi observasional menunjukkan bahwa orang yang makan apel secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Hal ini dikaitkan dengan efek anti-inflamasi dan kemampuan antioksidan dalam meningkatkan sensitivitas insulin.
Kuersetin, antioksidan kuat yang banyak ditemukan di kulit apel, telah diteliti karena kemampuannya melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa asupan kuersetin dapat membantu mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson seiring bertambahnya usia.
Banyak orang cenderung mengupas apel sebelum memakannya. Namun, ini adalah kesalahan nutrisi yang cukup besar. Sebagian besar fitokimia, antioksidan (termasuk kuersetin dan triterpenoid), serta sebagian besar serat terkonsentrasi tepat di bawah kulit apel. Mengupas apel berarti menghilangkan sebagian besar manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya. Untuk memaksimalkan asupan nutrisi, pastikan untuk mencuci apel secara menyeluruh sebelum mengonsumsinya bersama kulit.
Secara keseluruhan, apel adalah buah serbaguna yang mudah didapatkan, lezat, dan sarat manfaat kesehatan. Menjadikan apel sebagai bagian rutin dari diet harian adalah investasi sederhana namun signifikan untuk kesehatan jangka panjang Anda.