Visualisasi sederhana anting emas putih
Emas putih telah menjadi favorit banyak penggemar perhiasan, terutama ketika diaplikasikan pada bentuk yang elegan seperti anting. Berbeda dari emas kuning tradisional, pesona emas putih terletak pada tampilannya yang modern, mewah, dan kemampuannya untuk memancarkan kilau berlian dengan lebih optimal. Namun, apa sebenarnya emas putih itu, dan mengapa ia begitu dicari untuk perhiasan telinga?
Emas putih bukanlah logam murni yang ditemukan di alam. Ia adalah paduan (alloy) yang diciptakan dengan mencampurkan emas murni (biasanya 18 karat atau 75% emas) dengan logam putih seperti paladium, nikel, atau seng. Tujuannya adalah untuk menetralkan warna kuning alami emas, menghasilkan tampilan yang lebih sejuk dan netral. Untuk mendapatkan kilau putih yang sempurna dan daya tahan aus yang lebih baik, perhiasan emas putih hampir selalu dilapisi dengan lapisan rhodiumālogam mulia dari kelompok platinum.
Keputusan untuk membeli sepasang anting berbahan emas putih sering kali didasarkan pada estetika dan fungsionalitas. Warna putihnya menawarkan fleksibilitas gaya yang luar biasa, cocok untuk berbagai warna kulit dan dapat dipadukan dengan perhiasan lain tanpa terlihat bentrok.
Jika Anda mencari anting yang menonjolkan kecemerlangan berlian, emas putih adalah pilihan utama. Lapisan rhodium yang sangat reflektif menciptakan latar belakang netral yang membuat batu mulia tampak lebih besar, lebih putih, dan lebih berkilau karena tidak ada pantulan warna kuning yang mengganggu.
Meskipun nikel (yang kadang digunakan dalam paduan) dapat menyebabkan alergi pada sebagian orang, perhiasan emas putih yang menggunakan paladium atau yang dilapisi rhodium umumnya cukup tahan lama untuk pemakaian sehari-hari. Perlu diingat, lapisan rhodium akan memudar seiring waktu (biasanya 1 hingga 3 tahun, tergantung seberapa sering dipakai). Saat kilap putihnya mulai memudar dan menunjukkan rona kekuningan samar dari emas dasarnya, anting tersebut perlu dilakukan 're-plating' atau pelapisan ulang oleh perhiasan profesional.
Pasar perhiasan terus berkembang, dan anting emas putih menawarkan kanvas yang sempurna untuk berbagai desain, mulai dari klasik hingga avant-garde.
Saat membeli anting emas putih, Anda akan sering menemukan pilihan 18K (75% emas) atau 14K (58.3% emas). Untuk anting yang dipakai setiap hari, banyak ahli merekomendasikan 14K.
Emas putih 14K lebih keras dan lebih tahan terhadap goresan karena kandungan logam paduannya lebih tinggi. Ini berarti ia akan mempertahankan lapisan rhodiumnya sedikit lebih lama dibandingkan 18K yang lebih lunak. Namun, 18K menawarkan warna emas yang lebih kaya dan nilai intrinsik yang sedikit lebih tinggi. Pilihan akhir sering kali bergantung pada prioritas Anda antara ketahanan terhadap goresan dan kemurnian emas.
Secara keseluruhan, anting emas putih menawarkan perpaduan sempurna antara kemewahan modern, keserbagunaan gaya, dan kemampuan untuk meningkatkan kilau batu permata. Dengan perawatan yang tepat, sepasang anting emas putih akan tetap menjadi bagian berharga dari koleksi perhiasan Anda.