Ilustrasi: Denyut Nyeri Dada
Rasa sakit pada dada yang digambarkan sebagai "clekit-clekit" atau nyeri menusuk yang datang dan pergi bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan. Banyak orang segera menghubungkannya dengan masalah jantung serius. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua nyeri dada, termasuk sensasi clekit-clekit, selalu menandakan kondisi yang mengancam jiwa. Ada berbagai macam penyebab yang mungkin, mulai dari yang ringan hingga yang memerlukan perhatian medis segera.
Memahami berbagai kemungkinan penyebab nyeri dada dapat membantu Anda menentukan kapan saatnya mencari pertolongan medis. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari sensasi nyeri dada clekit-clekit:
Seringkali, nyeri dada yang terasa clekit-clekit berasal dari otot-otot di dinding dada atau tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada (sternum). Kondisi seperti costochondritis, yaitu peradangan pada tulang rawan ini, adalah penyebab umum nyeri dada. Nyeri ini biasanya terasa lebih buruk saat batuk, bersin, menarik napas dalam, atau saat area yang terkena ditekan. Aktivitas fisik yang berat, cedera ringan, atau bahkan batuk yang berkepanjangan dapat memicu nyeri semacam ini.
Sistem pencernaan yang bermasalah juga bisa menyebabkan sensasi nyeri di area dada. Penyakit asam lambung (GERD) adalah salah satu penyebab paling umum. Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan rasa terbakar (heartburn) yang seringkali menjalar ke dada dan terkadang dirasakan sebagai nyeri menusuk atau clekit-clekit. Masalah lain seperti gangguan kantung empedu atau peradangan pada kerongkongan juga bisa menimbulkan gejala serupa.
Masalah pada paru-paru atau saluran pernapasan juga dapat memanifestasikan diri sebagai nyeri dada. Kondisi seperti pleuritis (peradangan selaput paru-paru) dapat menyebabkan nyeri tajam yang memburuk saat bernapas. Pneumonia atau bahkan bronkitis dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri di dada. Meskipun nyeri ini seringkali berkaitan dengan batuk atau kesulitan bernapas, terkadang sensasi clekit-clekit juga bisa muncul.
Tak dapat dipungkiri, faktor psikologis memegang peranan penting dalam kesehatan fisik. Serangan panik atau kecemasan yang berlebihan dapat memicu gejala fisik yang sangat nyata, termasuk nyeri dada yang terasa clekit-clekit, jantung berdebar kencang, sesak napas, dan pusing. Gejala-gejala ini seringkali menyerupai serangan jantung, sehingga membuat penderitanya sangat ketakutan. Penting untuk membedakan antara nyeri dada akibat masalah fisik dan nyeri dada yang dipicu oleh stres.
Meskipun tidak semua nyeri dada adalah masalah jantung, kita tidak boleh mengabaikan kemungkinan ini. Kondisi seperti angina (nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah jantung) atau bahkan serangan jantung (infark miokard) bisa saja bermanifestasi sebagai nyeri dada yang terasa clekit-clekit, terutama jika intensitasnya meningkat, disertai gejala lain seperti nyeri yang menjalar ke lengan, rahang, atau punggung, keringat dingin, mual, muntah, atau sesak napas yang parah. Jika Anda mengalami nyeri dada yang intens, mendadak, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera cari pertolongan medis darurat.
Sangat penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri, terutama jika Anda baru pertama kali mengalami nyeri dada atau gejalanya berubah. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
Bahkan jika Anda yakin penyebabnya ringan, berkonsultasi dengan dokter dapat memberikan ketenangan pikiran dan memastikan diagnosis yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes lebih lanjut seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, rontgen dada, atau endoskopi, tergantung pada dugaan penyebabnya.
Merasakan dada sakit clekit-clekit bisa sangat menegangkan, tetapi dengan pengetahuan yang tepat dan respons yang cepat terhadap gejala, Anda dapat mengambil langkah yang benar untuk menjaga kesehatan Anda.