Cara Ziarah Kubur Wali: Panduan Lengkap dan Adab
Ziarah kubur, khususnya ke makam para wali Allah, merupakan salah satu praktik spiritual yang memiliki nilai mendalam bagi umat Islam. Kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada para pewaris para nabi, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantaraan doa dan tadabbur. Kehadiran di makam para kekasih Allah dipercaya dapat memberikan ketenangan hati, inspirasi spiritual, serta keberkahan.
Namun, ziarah kubur wali bukan sekadar datang lalu pulang. Ada tata cara, adab, dan niat yang perlu diperhatikan agar ziarah yang dilakukan bernilai ibadah dan mencapai tujuan spiritual yang diinginkan. Memahami esensi dari ziarah ini akan membuat pengalaman Anda lebih bermakna dan sesuai dengan tuntunan agama.
Persiapan Sebelum Berangkat Ziarah
Persiapan yang matang adalah kunci dari sebuah perjalanan spiritual yang lancar dan bermakna. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
- Niat yang Tulus: Pastikan niat Anda murni karena Allah SWT, untuk tabarruk (mencari keberkahan), mengambil hikmah, dan mendoakan almarhum serta memohon kepada Allah. Hindari niat yang bersifat syirik atau meminta sesuatu langsung kepada wali.
- Pakaian yang Sopan: Gunakan pakaian yang menutup aurat, bersih, dan rapi. Ini menunjukkan rasa hormat kepada Sang Pencipta dan para penghuni makam.
- Membawa Bekal Secukupnya: Siapkan air minum, makanan ringan jika diperlukan, serta perlengkapan pribadi lainnya agar ziarah Anda nyaman.
- Informasi Lokasi: Ketahui dengan pasti lokasi makam wali yang akan diziarahi, serta jam operasionalnya jika ada.
- Belajar Adab Ziarah: Membaca dan memahami adab-adab ziarah akan sangat membantu Anda dalam berperilaku di area makam.
Adab Ziarah Kubur Wali
Saat tiba di area makam, penting untuk menjaga sikap dan perilaku. Berikut adalah adab-adab yang dianjurkan:
- Menjaga Ketenangan dan Kekhusyukan: Area makam adalah tempat yang mulia. Hindari berbicara keras, bercanda berlebihan, atau melakukan hal-hal yang dapat mengganggu ketenangan.
- Tidak Melangkahi Makam: Berdirilah di tempat yang pantas, jangan melangkahi atau menduduki makam.
- Memberi Salam: Ucapkan salam kepada ahli kubur dengan sopan. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW ketika melewati pemakaman mengucapkan, "Assalamu’alaikum dar kauman mukminin wa inna insya Allah bikum lahiqun." (Salam sejahtera bagimu wahai rumah kaum mukminin. Dan sesungguhnya kami insya Allah akan menyusulmu).
- Membaca Surat Yasin dan Tahlil: Membacakan Surat Yasin, tahlil (La ilaha illallah), shalawat, dan ayat-ayat Al-Qur'an lainnya yang pahalanya diniatkan untuk almarhum adalah amalan yang sangat dianjurkan.
- Berdoa: Panjatkan doa kepada Allah SWT. Mintalah segala hajat Anda kepada-Nya, bukan kepada wali. Anda bisa memohon agar diberikan keberkahan, ketenangan, kesembuhan, kelancaran rezeki, atau apa pun yang Anda inginkan.
- Tidak Bertawaf di Sekitar Makam: Tawaf hanya diperuntukkan bagi Ka'bah. Melakukan tawaf di sekitar makam adalah perbuatan yang tidak disyariatkan.
- Tidak Menyembah atau Bertabarruk dengan Cara yang Dilarang: Hindari mencium nisan secara berlebihan, mengusap-usap makam dengan tujuan tertentu yang tidak ada dasar syariatnya, atau memohon pertolongan langsung kepada wali seolah-olah ia memiliki kekuatan sendiri. Segala sesuatu hanya datang dari Allah SWT.
- Menjauhi Riya' (Pamer): Lakukan ziarah dengan ikhlas, jangan bertujuan untuk pamer atau mencari perhatian orang lain.
Doa-Doa Saat Ziarah
Meskipun tidak ada doa khusus yang baku, beberapa bacaan yang umum dibaca saat ziarah kubur wali antara lain:
Doa Ziarah Kubur (Umum)
"Assalamu’alaikum ya ahlal qubur, yaghfirullahu lana walakum, antum salafuna wa nahnu bil atsar."
(Salam sejahtera wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami, dan kami insya Allah akan menyusul.)
Saat Membaca Surat Yasin
Setelah selesai membaca Surat Yasin, Anda dapat melanjutkan dengan membaca:
"Allahumma inni as aluka bihaurmatil Qur'anil adzim wa bihurmati yas, an tu’allifa qulubana ala ta’atik wa an tahfadhana mimma fihi min syarr, wa an taj’alana mimman yattaqun, wa an tuwasil alayna min barakatihi wa an tarhamani bihi wa an tu’awwidani min kulli syarr."
Anda juga bisa menambahkan doa agar pahala bacaan tersebut dihadiahkan kepada wali yang diziarahi.
Doa Memohon Hajat Kepada Allah
Saat berdoa untuk hajat Anda, fokuslah pada Allah SWT. Contohnya:
"Ya Allah, dengan berkah para wali-Mu yang Engkau cintai, dengan perantaraan cinta-Mu kepada mereka, mohon kabulkanlah segala hajatku, berikanlah aku kesehatan, rezeki yang halal, dan keturunan yang saleh/salehah. Jadikanlah aku hamba-Mu yang senantiasa taat dan patuh kepada-Mu."