Mengambil tangkapan layar, atau screenshot, adalah salah satu fungsi dasar yang paling sering digunakan pada perangkat iPhone. Meskipun terlihat sederhana, metode pengambilan tangkapan layar telah berevolusi seiring dengan perkembangan model iPhone dan sistem operasi iOS.
Panduan komprehensif ini akan mengupas tuntas setiap metode yang tersedia, mulai dari kombinasi tombol fisik yang standar, hingga penggunaan fitur aksesibilitas yang inovatif seperti AssistiveTouch dan Back Tap. Kami akan memastikan Anda menguasai teknik screenshot apa pun model iPhone yang Anda miliki, baik yang dilengkapi dengan Tombol Home (Touch ID) maupun model terbaru tanpa Tombol Home (Face ID).
Cara paling umum dan tercepat untuk mengambil tangkapan layar melibatkan kombinasi dua tombol fisik pada perangkat Anda. Kombinasi tombol ini berbeda tergantung pada apakah iPhone Anda memiliki Tombol Home atau tidak.
Model ini mencakup iPhone X, XS, XR, 11, 12, 13, 14, 15, dan semua varian Pro serta Max. Karena tidak ada Tombol Home, Apple memindahkan fungsi screenshot ke kombinasi tombol samping dan volume.
Penting untuk menguasai aspek simultan dari penekanan tombol ini. Kesalahan umum adalah menekan Tombol Samping terlebih dahulu, yang dapat menyebabkan layar terkunci atau mati. Latihan yang konsisten akan menghasilkan waktu tekan yang sempurna, memastikan tangkapan layar diambil dengan efisien setiap saat.
Model ini mencakup iPhone 6, 7, 8, serta seluruh generasi iPhone SE. Metode ini memanfaatkan Tombol Home ikonik yang memiliki sensor sidik jari Touch ID.
Keuntungan dari metode Touch ID ini adalah Tombol Home sangat mudah dijangkau. Namun, pengguna harus memastikan bahwa mereka menekan Tombol Home dan Tombol Daya tepat pada saat yang sama untuk menghindari aktivasi Siri (jika Tombol Home ditekan terlalu lama) atau penguncian layar (jika Tombol Daya ditekan terlalu cepat).
Setelah tangkapan layar berhasil diambil, sebuah thumbnail kecil akan muncul di sudut kiri bawah layar selama beberapa detik. Ini adalah momen kritis di mana Anda dapat memutuskan tindakan selanjutnya:
Kemampuan untuk langsung mengedit tangkapan layar sebelum disimpan adalah fitur yang sangat meningkatkan efisiensi alur kerja. Fitur ini menghindari perlunya membuka aplikasi Foto secara terpisah hanya untuk melakukan penyesuaian dasar. Proses pengeditan yang terintegrasi ini merupakan salah satu keunggulan iOS dalam manajemen tangkapan layar.
Bagaimana jika tombol fisik Anda rusak, atau Anda ingin mengambil screenshot hanya dengan satu tangan? iOS menawarkan solusi canggih melalui fitur aksesibilitas, memastikan semua pengguna dapat mengambil tangkapan layar dengan mudah.
AssistiveTouch adalah tombol virtual yang mengambang di layar Anda. Tombol ini menyediakan akses cepat ke berbagai fungsi sistem, termasuk mengambil tangkapan layar.
Setelah AssistiveTouch diaktifkan, Anda dapat mulai menggunakan tombol ini untuk berbagai fungsi. Lokasinya dapat dipindahkan sesuai keinginan Anda, memastikan tidak menghalangi konten penting di layar.
Metode ini sangat andal, terutama bagi pengguna yang mengalami kesulitan menekan kombinasi tombol fisik secara simultan atau bagi mereka yang salah satu tombol fisiknya tidak berfungsi dengan baik. Meskipun membutuhkan beberapa ketukan, ini adalah solusi perangkat lunak yang universal.
Untuk mempercepat proses, Anda dapat menetapkan fungsi screenshot langsung ke salah satu gestur AssistiveTouch (Ketuk Tunggal, Ketuk Ganda, atau Tekan Lama).
Dengan kustomisasi ini, Anda bisa mengambil screenshot hanya dengan mengetuk tombol virtual dua kali atau menahannya, menghilangkan kebutuhan untuk membuka menu berlapis. Ini mengubah AssistiveTouch dari alat aksesibilitas menjadi pintasan produktivitas yang sangat cepat.
Fitur Ketuk Belakang (Back Tap), diperkenalkan di iOS 14, memungkinkan pengguna untuk memicu tindakan sistem dengan mengetuk bagian belakang iPhone mereka. Ini adalah metode yang paling keren dan tercepat untuk mengambil screenshot tanpa menyentuh layar atau tombol fisik sama sekali.
Setelah pengaturan selesai, cukup pegang iPhone Anda dan ketuk bagian belakang casing dua kali atau tiga kali (tergantung pengaturan Anda). iPhone akan langsung mengambil tangkapan layar. Fitur ini bekerja bahkan saat Anda menggunakan casing pelindung, asalkan casing tersebut tidak terlalu tebal atau keras.
Sensitivitas Ketuk Belakang dapat sangat bervariasi tergantung pada bagaimana pengguna memegang telepon dan jenis casing yang digunakan. Beberapa pengguna memilih Ketuk Tiga Kali untuk menghindari screenshot yang tidak disengaja (false positive), sementara Ketuk Ganda menawarkan kecepatan maksimum. Menguasai Back Tap memberikan fleksibilitas luar biasa, terutama saat tangan Anda sibuk atau basah.
Mengambil screenshot hanyalah langkah pertama. Setelah thumbnail muncul, iOS menyediakan serangkaian alat pengeditan yang kuat, dikenal sebagai Markup, yang memungkinkan penyesuaian cepat dan profesional.
Untuk masuk ke mode Markup, cukup ketuk thumbnail pratinjau yang muncul setelah screenshot diambil. Anda akan melihat antarmuka pengeditan yang ekstensif.
Di bagian luar antarmuka Markup, Anda dapat menggunakan pegangan biru di sekitar tangkapan layar untuk memotong gambar (cropping). Pemotongan ini penting untuk menghilangkan informasi sensitif atau ruang kosong yang tidak perlu.
Pada model iOS terbaru, Anda juga dapat menggunakan tombol Putar (Rotate) untuk memutar gambar 90 derajat jika tangkapan layar diambil dalam orientasi yang salah.
Setelah semua pengeditan selesai, Anda memiliki dua opsi: ketuk "Selesai" (Done) di sudut kiri atas. Anda akan ditanya apakah Anda ingin "Simpan ke Foto" atau "Hapus Tangkapan Layar".
Salah satu fitur screenshot paling canggih di iOS adalah kemampuan untuk mengambil tangkapan layar halaman web atau dokumen yang panjang secara keseluruhan, bukan hanya bagian yang terlihat di layar. Fitur ini hanya bekerja di aplikasi tertentu yang menampilkan konten gulir, seperti Safari, Notes, dan Files.
Fungsi Tangkapan Layar Gulir Penuh ini sangat vital bagi para profesional, peneliti, atau siapa pun yang perlu mengarsipkan seluruh artikel tanpa harus mengambil puluhan tangkapan layar individu. Menyimpannya sebagai PDF memastikan kualitas gambar yang tajam dan format dokumen yang universal. Penguasaan teknik ini membedakan pengguna iPhone biasa dari pengguna mahir.
Secara default, semua tangkapan layar yang disimpan akan masuk ke dalam album "Foto Terbaru" (Recents) di aplikasi Foto. Selain itu, iOS secara otomatis membuat album terpisah yang disebut "Tangkapan Layar" (Screenshots) untuk mempermudah organisasi dan pencarian.
Organisasi otomatis ini sangat membantu, mengingat betapa cepatnya album foto dapat terisi dengan ratusan tangkapan layar. Pengguna dianjurkan untuk sesekali meninjau album Tangkapan Layar ini dan menghapus yang tidak diperlukan untuk menghemat ruang penyimpanan.
Meskipun proses screenshot di iPhone umumnya mulus, ada beberapa situasi di mana pengambilan tangkapan layar dapat gagal atau terhambat. Memahami alasan di baliknya dan solusi teknisnya sangatlah penting.
Kegagalan paling umum dalam mengambil screenshot dengan tombol fisik terletak pada timing penekanan tombol.
Ada kasus di mana tangkapan layar tidak dapat diambil atau hasilnya dibatasi. Pembatasan ini umumnya terkait dengan privasi dan keamanan.
Dalam kasus di mana tombol fisik tidak berfungsi karena kerusakan perangkat keras, metode software seperti AssistiveTouch atau Back Tap menjadi solusi permanen dan efektif. Kedua metode ini menawarkan redundansi yang sangat berharga bagi pengguna yang bergantung pada perangkat mereka.
Meskipun satu tangkapan layar memiliki ukuran file yang relatif kecil (biasanya antara 1 MB hingga 3 MB), akumulasi dari ratusan tangkapan layar dapat menghabiskan gigabyte penyimpanan. Bagi pengguna yang sering mengambil screenshot, manajemen file secara rutin adalah praktik terbaik.
Untuk mengelola ruang, gunakan fungsi filter di aplikasi Foto. Masuk ke Album > scroll ke Album "Tangkapan Layar", dan hapus item massal. Mengingat bahwa tangkapan layar sering diambil untuk tujuan sementara (misalnya, menyimpan alamat atau nomor konfirmasi), sangat penting untuk tidak membiarkannya menumpuk tanpa batas waktu.
Penting untuk diingat bagaimana Apple telah beradaptasi dengan desainnya, yang secara langsung memengaruhi cara kita mengambil screenshot. Pada awalnya, Tombol Daya berada di bagian atas. Dengan diperkenalkannya model iPhone 6 dan layar yang lebih besar, Tombol Daya dipindahkan ke samping untuk aksesibilitas yang lebih baik, dan kombinasi tombol screenshot pun ikut bergeser.
Penghilangan Tombol Home pada iPhone X menandai pergeseran desain paling signifikan, memaksa pengguna untuk beradaptasi dengan kombinasi Tombol Samping dan Volume. Evolusi ini menunjukkan komitmen Apple untuk menyederhanakan interaksi meskipun dengan perubahan desain fisik yang radikal. Metode yang ada saat ini merupakan puncak dari penyempurnaan interaksi pengguna selama lebih dari satu dekade.
Fitur Ketuk Belakang adalah manifestasi canggih dari filosofi aksesibilitas Apple. Untuk benar-benar menguasai metode ini, pengguna harus memahami teknologi di baliknya dan cara kerjanya dalam berbagai kondisi.
Back Tap tidak bergantung pada layar sentuh. Sebaliknya, ia menggunakan serangkaian sensor internal—terutama akselerometer dan giroskop—untuk mendeteksi getaran spesifik yang dihasilkan ketika casing belakang perangkat diketuk. Algoritma iOS dirancang untuk membedakan antara ketukan yang disengaja dan guncangan atau getaran acak (misalnya, saat Anda meletakkan telepon di meja atau berjalan cepat).
Keakuratan deteksi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Dalam konteks kecepatan dan kenyamanan, Back Tap menawarkan beberapa keunggulan tak tertandingi:
Namun, Back Tap tidak tanpa tantangan. Kadang-kadang, pengguna baru mungkin mengalami pemicuan yang tidak disengaja. Solusinya adalah dengan mengubah sensitivitas (meskipun iOS tidak menyediakan penggeser sensitivitas eksplisit) dengan memilih Ketuk Tiga Kali, yang secara inheren membutuhkan lebih banyak usaha dan lebih jarang terjadi secara kebetulan.
Bagi pengguna yang sangat mahir, Back Tap dapat disinergikan dengan aplikasi Pintasan (Shortcuts) iOS. Alih-alih menetapkan Back Tap ke "Tangkapan Layar" standar, Anda dapat menetapkannya ke Pintasan yang melakukan tugas ganda, seperti:
Mengambil screenshot -> Langsung memotong gambar menjadi persegi -> Menyimpannya ke folder spesifik di File -> Memberi notifikasi.
Fleksibilitas ini mengubah fungsi screenshot dasar menjadi alur kerja otomatis yang disesuaikan, menunjukkan potensi penuh dari sistem operasi modern Apple.
Pilihan metode screenshot harus disesuaikan dengan situasi yang dihadapi pengguna. Tidak ada satu metode pun yang sempurna untuk semua keadaan.
Jika Anda perlu mengambil banyak tangkapan layar dalam waktu singkat (misalnya, mendokumentasikan proses langkah demi langkah), kecepatan adalah prioritas utama.
Saat Anda tidak dapat menggunakan Tombol Samping atau Tombol Volume (misalnya, iPhone sedang di-docking di mobil, atau ditempatkan di dudukan/tripod yang menutupi tombol), solusi software menjadi wajib.
Untuk memastikan tidak ada pratinjau yang terlihat di layar sebelum disimpan, dan untuk meminimalkan risiko pengeditan yang tidak disengaja.
Untuk tujuan pengarsipan dan berbagi dokumen yang panjang tanpa mengganggu alur dokumen.
Secara teknis, penggunaan tombol fisik membutuhkan energi pemrosesan paling sedikit. AssistiveTouch dan, terutama, Back Tap, memerlukan pemrosesan latar belakang yang konstan (untuk mendeteksi getaran atau menjaga tombol virtual tetap aktif), yang secara minimal dapat memengaruhi masa pakai baterai. Meskipun dampaknya kecil, pengguna yang sangat memperhatikan efisiensi energi mungkin lebih memilih metode tombol fisik konvensional.
Tingkat detail ini memastikan bahwa pengguna tidak hanya tahu bagaimana cara mengambil screenshot, tetapi juga kapan dan mengapa memilih metode tertentu. Menguasai semua teknik ini adalah kunci untuk menjadi pengguna iPhone yang benar-benar efisien, memaksimalkan kemampuan perangkat lunak iOS dan mengatasi setiap kendala perangkat keras yang mungkin timbul.
Proses pengambilan tangkapan layar di iPhone, meskipun tampak sepele, adalah gerbang menuju dokumentasi visual yang cepat dan andal. Baik Anda seorang pelajar yang mencatat materi, seorang profesional yang mengumpulkan bukti, atau sekadar ingin berbagi momen lucu di media sosial, memahami kombinasi tombol, opsi aksesibilitas, dan alat pengeditan adalah keterampilan digital yang fundamental. Dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan dalam panduan ini, Anda dijamin tidak akan pernah melewatkan momen penting di layar iPhone Anda lagi.
Penggunaan tangkapan layar telah menjadi bahasa universal dalam komunikasi digital. Dari menyimpan bukti transfer uang, mengabadikan pesan yang mungkin terhapus, hingga menandai kesalahan dalam dokumen, kegunaannya tidak terbatas. Oleh karena itu, penguasaan seluruh spektrum metode screenshot—dari penekanan tombol cepat hingga konfigurasi Back Tap yang cerdas—adalah investasi waktu yang sangat berharga dalam meningkatkan literasi teknologi pribadi Anda.
Selalu ingat untuk memeriksa kembali pengaturan aksesibilitas Anda jika Anda menemukan bahwa metode AssistiveTouch atau Back Tap tiba-tiba berhenti berfungsi, karena pembaruan sistem operasi iOS terkadang dapat mereset preferensi khusus tersebut. Ketekunan dalam memastikan konfigurasi yang optimal adalah kunci untuk pengalaman screenshot yang bebas frustrasi.
AssistiveTouch sering dianggap remeh sebagai sekadar alat bantu untuk pengguna berkebutuhan khusus, padahal ia adalah alat multifungsi yang dapat meningkatkan kecepatan interaksi bagi siapa saja. Keberadaannya menjamin bahwa bahkan iPhone yang tombol fisiknya benar-benar mati masih 100% fungsional dalam hal pengambilan tangkapan layar dan banyak fungsi sistem lainnya.
Secara default, menu utama AssistiveTouch berisi enam ikon. Namun, struktur menu ini dapat sepenuhnya dikustomisasi. Untuk mengoptimalkan pengambilan tangkapan layar, pengguna dapat memodifikasi menu tingkat atas (Top Level Menu) di Pengaturan AssistiveTouch.
Kemampuan untuk mempersonalisasi jalur ini sangat penting. Pengguna harus mempertimbangkan seberapa sering mereka membutuhkan fungsi lain (seperti Siri atau Pusat Kontrol) saat merancang tata letak AssistiveTouch mereka. Untuk sebagian besar pengguna, mengorbankan akses cepat ke satu fungsi sistem demi menempatkan Screenshot langsung di menu utama adalah pertukaran yang bermanfaat demi efisiensi.
Tombol AssistiveTouch yang mengambang terkadang dianggap mengganggu tampilan layar, terutama saat mengambil tangkapan layar dari gambar atau video yang harus bebas dari elemen asing. Apple telah memikirkan hal ini.
Saat Anda menggunakan AssistiveTouch untuk memicu tangkapan layar, tombol virtual AssistiveTouch itu sendiri tidak akan muncul dalam tangkapan layar yang dihasilkan. Sistem secara otomatis menyembunyikan tombol virtual tersebut sesaat sebelum pengambilan gambar diproses, memastikan tangkapan layar Anda bersih dan representatif dari konten di belakangnya.
Fitur ini menunjukkan perhatian detail Apple terhadap pengalaman pengguna, memastikan bahwa solusi aksesibilitas tidak secara tidak sengaja merusak hasil yang dimaksudkan. Ini memberikan kepercayaan diri kepada pengguna untuk menempatkan tombol AssistiveTouch di mana pun yang paling nyaman di layar tanpa khawatir akan mengganggu hasil akhir tangkapan layar.
Sebagai pengguna yang bertanggung jawab, penting untuk memahami implikasi etika dan hukum dari pengambilan tangkapan layar, terutama yang melibatkan konten pribadi orang lain atau materi berhak cipta. Meskipun iPhone mempermudah proses teknis, tanggung jawab atas penggunaan konten tetap berada di tangan pengguna.
Selalu pertimbangkan privasi orang lain, terutama dalam percakapan pribadi. Banyak platform komunikasi sekarang memiliki opsi untuk menghapus pesan setelah dilihat atau membatasi pengambilan tangkapan layar. Menghormati batasan-batasan ini, terlepas dari kemampuan teknis iPhone Anda untuk merekam apa pun di layarnya, adalah bagian integral dari penggunaan teknologi secara etis.
Kesimpulannya, penguasaan menyeluruh atas cara screenshot di iPhone lebih dari sekadar mengetahui kombinasi tombol. Ini adalah tentang memahami ekosistem iOS, memanfaatkan alat aksesibilitas sebagai pintasan produktivitas, dan menerapkan strategi yang tepat berdasarkan skenario. Dari sentuhan cepat Back Tap hingga presisi Markup, iPhone menawarkan toolkit lengkap untuk mendokumentasikan setiap aspek kehidupan digital Anda.
Mengambil tangkapan layar di iPhone adalah kemampuan yang telah disempurnakan Apple selama bertahun-tahun, memberikan pengguna berbagai opsi untuk mengakomodasi model perangkat keras, preferensi pribadi, dan kebutuhan aksesibilitas. Berikut adalah rangkuman esensial dari semua metode yang harus Anda kuasai:
Memahami perbedaan antara metode-metode ini memungkinkan Anda beralih dengan lancar dari satu teknik ke teknik lainnya, memastikan bahwa kerusakan tombol atau kendala fisik tidak akan pernah menghalangi Anda untuk mengambil tangkapan layar yang dibutuhkan. Fleksibilitas ini adalah inti dari desain iOS yang berorientasi pada pengguna.
Ingatlah bahwa setiap tangkapan layar adalah aset digital yang memerlukan manajemen. Keterampilan mengedit menggunakan Markup—memotong gambar, menambahkan anotasi, dan menyorot informasi penting—sama pentingnya dengan keterampilan mengambil gambar itu sendiri. Dengan menggabungkan kecepatan penangkapan (capture) dengan presisi pengeditan, Anda dapat memanfaatkan kekuatan penuh perangkat iPhone Anda.
Pelatihan dan pengulangan adalah satu-satunya cara untuk mencapai kecepatan dan akurasi yang optimal, terutama dalam menguasai waktu penekanan tombol fisik atau sensitivitas Ketuk Belakang. Jadikan kebiasaan untuk mencoba semua metode yang tersedia, sehingga dalam keadaan mendesak, refleks Anda akan memandu Anda pada pilihan yang paling efisien.
Panduan ini mencakup setiap nuansa dan setiap skenario. Penguasaan teknik ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memperpanjang masa pakai perangkat keras Anda dengan memberikan solusi software yang efektif saat komponen fisik mulai aus. Teruslah bereksperimen dengan kustomisasi AssistiveTouch dan Back Tap untuk menemukan kombinasi yang paling sesuai dengan gaya interaksi Anda sehari-hari.