Cempal anyaman, atau sering juga disebut keset atau alas kaki tradisional dari serat alami, merupakan kerajinan tangan yang sangat fungsional dan memiliki nilai estetika tinggi. Proses pembuatannya memerlukan ketelatenan, namun hasilnya memuaskan. Kerajinan ini biasanya dibuat menggunakan bahan dasar seperti janur kelapa, daun pandan, atau serat bambu muda yang sudah diolah.
Tahap Persiapan Bahan Baku
Langkah pertama dalam membuat cempal anyaman adalah memastikan bahan baku yang digunakan sudah siap diolah. Kualitas bahan sangat menentukan kekuatan dan keindahan hasil akhir cempal.
Bahan yang Dibutuhkan:
Serat Alam: Bisa berupa janur kelapa yang masih muda (biasanya dipilih karena lentur), daun pandan wangi, atau serat bambu.
Alat Pengikat: Tali tipis dari serat yang sama atau benang kuat (opsional, tergantung teknik).
Peralatan Pengolah: Pisau tajam, baskom untuk perendaman (jika perlu), dan alas kerja yang datar.
Jika menggunakan janur atau pandan, serat harus dibersihkan dari bagian yang kasar dan kemudian dijemur sebentar atau direndam air hangat agar lebih lentur dan tidak mudah patah saat dianyam. Pastikan semua helai serat memiliki ketebalan yang relatif seragam.
Teknik Dasar Membuat Anyaman
Ada banyak pola anyaman, namun untuk cempal dasar, kita akan fokus pada pola silang sederhana (teknik 1 di atas 1, atau 2 di atas 2).
Langkah-Langkah Menganyam:
Menyiapkan Pijakan (Lusi): Ambil beberapa helai serat dengan jumlah ganjil (misalnya 9 atau 11 helai) dan susun sejajar. Ini adalah serat yang tidak bergerak atau menjadi dasar anyaman Anda. Ikat ujungnya sedikit agar tidak bergeser.
Memasukkan Serat Penganyam (Pakan): Ambil satu helai serat yang lebih panjang untuk memulai anyaman. Letakkan helai ini melintang di atas serat pijakan.
Pola Silang Sederhana: Mulailah menganyam dengan pola bergantian. Helai pakan pertama harus melewati serat lusi pertama di atas, serat lusi kedua di bawah, serat lusi ketiga di atas, dan seterusnya (Pola Atas-Bawah-Atas-Bawah).
Penguatan Anyaman: Setelah satu baris selesai, dorong anyaman tersebut ke bagian pangkal agar rapat. Jangan menarik terlalu keras agar serat tidak robek.
Melanjutkan Baris Berikutnya: Untuk baris kedua, pola harus dibalik. Jika baris pertama serat lusi yang tadinya berada di atas, pada baris kedua ia harus berada di bawah. Pola ini menciptakan jalinan yang kuat dan rapat.
Menyambung Serat: Jika serat pakan habis sebelum bentuk cempal tercapai, Anda harus menyambungnya. Selipkan ujung serat yang lama sedikit ke bawah anyaman yang sudah terbentuk, lalu tumpuk ujung serat baru di atasnya, dan lanjutkan menganyam.
Pembentukan Ukuran: Terus ulangi proses ini hingga cempal mencapai ukuran yang diinginkan (misalnya, cukup untuk alas kaki kecil atau tatakan).
Mengunci Ujung: Setelah ukuran tercapai, teknik penguncian sangat penting. Anyamkan ujung serat pakan kembali ke dalam anyaman yang sudah ada sebanyak 3-4 langkah ke belakang, lalu potong sisa seratnya dengan rapi.
Tips Agar Cempal Awet dan Rapi
Cempal yang dibuat dari bahan alami rentan terhadap kelembaban dan serangan hama. Perawatan pasca pembuatan sangat diperlukan.
Pengeringan Sempurna: Setelah selesai dianyam, jemur cempal di tempat yang teduh namun memiliki sirkulasi udara yang baik. Pastikan 100% kering sebelum digunakan.
Pilih Serat Terbaik: Untuk ketahanan, janur kelapa yang tua sedikit (tetapi belum mengeras) seringkali lebih unggul daripada yang terlalu muda karena memiliki kandungan minyak alami yang lebih baik.
Ketegangan Konsisten: Kunci kerapian adalah menjaga ketegangan (tension) yang sama pada setiap helai serat sepanjang proses penganyaman.
Membuat cempal anyaman adalah meditasi aktif. Dengan kesabaran dan pengulangan, Anda tidak hanya menghasilkan alat rumah tangga yang unik tetapi juga melestarikan warisan keterampilan tradisional Indonesia.