Merasa badan lemas dan mual adalah keluhan umum yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi ini bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan, dan seringkali membuat kita bertanya-tanya: badan terasa lemas dan mual kenapa ya? Ada berbagai macam faktor yang bisa menjadi penyebabnya, mulai dari hal yang sederhana hingga kondisi medis yang memerlukan perhatian lebih serius. Memahami potensi penyebabnya adalah langkah awal untuk menemukan solusi dan penanganan yang tepat.
Potensi Penyebab Badan Lemas dan Mual
Keluhan badan lemas dan mual bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab yang paling umum:
1. Dehidrasi
Salah satu penyebab paling umum dari rasa lemas dan mual adalah dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, berbagai fungsi organ bisa terganggu, termasuk aliran darah ke otak yang bisa menyebabkan pusing dan lemas. Mual juga bisa menjadi respons tubuh terhadap ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Kurang minum, terlalu banyak berkeringat tanpa mengganti cairan, atau diare dan muntah berlebihan bisa memicu dehidrasi.
2. Gangguan Pencernaan
Masalah pada sistem pencernaan seringkali bermanifestasi sebagai rasa mual dan ketidaknyamanan perut yang berujung pada lemas. Hal ini bisa disebabkan oleh:
Keracunan Makanan: Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri atau racun dapat menyebabkan gejala mual, muntah, diare, dan badan terasa sangat lemas.
Gastritis (Radang Lambung): Peradangan pada lapisan lambung dapat menimbulkan rasa nyeri, mual, kembung, dan kelemahan umum.
Infeksi Saluran Pencernaan: Virus atau bakteri yang menginfeksi lambung atau usus bisa menyebabkan gejala mirip flu perut, termasuk mual, muntah, diare, dan kelelahan.
Maag atau Tukak Lambung: Kondisi ini menyebabkan luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, yang dapat memicu rasa mual, nyeri ulu hati, dan lemas akibat rasa tidak nyaman.
3. Kurang Tidur atau Kualitas Tidur yang Buruk
Tubuh memerlukan istirahat yang cukup untuk memulihkan diri. Kurang tidur kronis atau tidur yang tidak berkualitas dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, menurunkan energi, dan membuat seseorang merasa lemas serta lebih rentan terhadap rasa mual. Stres akibat kurang tidur juga dapat memperburuk gejala ini.
4. Stres dan Kecemasan
Kondisi psikologis seperti stres berat dan kecemasan dapat memicu respons fisik dalam tubuh. Sistem saraf simpatik yang aktif saat stres dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, keringat dingin, mual, dan rasa lemas. Dalam beberapa kasus, serangan panik bahkan bisa disertai dengan gejala fisik yang signifikan.
5. Perubahan Hormon
Perubahan kadar hormon dapat menyebabkan badan lemas dan mual, terutama pada wanita. Beberapa kondisi yang berkaitan dengan perubahan hormon meliputi:
Kehamilan: Mual di pagi hari (morning sickness) adalah gejala umum pada awal kehamilan yang disebabkan oleh lonjakan hormon hCG. Rasa lemas juga sering menyertai.
Menstruasi atau Sindrom Pramenstruasi (PMS): Perubahan hormon menjelang menstruasi dapat memicu gejala fisik seperti kram perut, mual, sakit kepala, dan rasa lemas.
Menopause: Perubahan hormon saat menopause dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk rasa lemas, gangguan tidur, dan terkadang mual.
6. Efek Samping Obat-obatan
Banyak obat, baik yang diresepkan maupun obat bebas, memiliki efek samping berupa rasa mual dan lemas. Jika Anda baru saja memulai pengobatan baru atau mengubah dosis, perhatikan apakah gejala ini muncul. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mencurigai obat Anda menjadi penyebabnya.
7. Kondisi Medis Tertentu
Meskipun seringkali disebabkan oleh faktor yang lebih ringan, rasa lemas dan mual yang berkelanjutan juga bisa menjadi indikasi kondisi medis yang lebih serius, seperti:
Anemia: Kekurangan sel darah merah yang sehat dapat menyebabkan kekurangan oksigen ke seluruh tubuh, mengakibatkan rasa lemas, pucat, dan terkadang pusing yang bisa disertai mual.
Gangguan Tiroid: Baik hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) maupun hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid) dapat memengaruhi tingkat energi dan metabolisme, menyebabkan lemas dan gejala lainnya.
Infeksi (misalnya flu, COVID-19): Infeksi virus atau bakteri seringkali membuat tubuh merasa lemah dan tidak nyaman, termasuk mual sebagai salah satu gejalanya.
Penyakit Jantung atau Tekanan Darah Rendah (Hipotensi): Aliran darah yang tidak memadai ke otak bisa menyebabkan pusing, lemas, dan mual.
Diabetes: Kadar gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia) dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk lemas dan mual.
Penting: Jika badan lemas dan mual yang Anda rasakan cukup parah, berlangsung lama, disertai gejala lain seperti demam tinggi, nyeri dada, sesak napas, dehidrasi berat, muntah terus-menerus, atau perubahan kesadaran, segera cari pertolongan medis. Dokter adalah orang yang paling tepat untuk mendiagnosis penyebab pasti keluhan Anda.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Mengetahui penyebabnya adalah kunci untuk mengatasi badan lemas dan mual. Langkah pertama adalah mencoba mengidentifikasi kemungkinan pemicu berdasarkan pola gejala Anda:
Perhatikan Asupan Cairan: Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari. Jika Anda baru saja beraktivitas berat atau sakit, tingkatkan asupan cairan Anda.
Perbaiki Pola Makan: Hindari makanan pedas, berlemak, atau sulit dicerna jika Anda merasa mual. Makan dalam porsi kecil tapi sering bisa membantu.
Prioritaskan Istirahat: Berikan tubuh Anda waktu yang cukup untuk tidur dan beristirahat. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Kelola Stres: Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya.
Konsultasi Medis: Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, dan merekomendasikan tes lebih lanjut jika diperlukan.
Memahami bahwa badan lemas dan mual bisa memiliki banyak akar masalah adalah langkah penting untuk penanganan yang efektif. Dengarkan tubuh Anda, dan jangan abaikan sinyal yang diberikan.