Badan Gatal-Gatal Akibat Apa? Kenali Beragam Penyebabnya
Gatal-gatal pada tubuh adalah keluhan umum yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi menggelitik, perih, atau terbakar pada kulit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari hal yang ringan hingga kondisi medis yang memerlukan penanganan serius. Memahami apa saja penyebab badan gatal-gatal adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.
Penyebab Umum Badan Gatal-Gatal
Kulit yang terasa gatal bisa muncul kapan saja dan di mana saja. Beberapa penyebab yang paling sering ditemui antara lain:
1. Reaksi Alergi
Alergi adalah salah satu pemicu gatal paling umum. Tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Jenis alergen yang bisa memicu gatal meliputi:
Makanan: Udang, kepiting, ikan, kacang-kacangan, susu, telur, dan gandum adalah beberapa contoh makanan yang sering menyebabkan reaksi alergi.
Gigitan Serangga: Nyamuk, semut, lebah, atau serangga lain yang menyengat atau menggigit dapat menyebabkan gatal dan bengkak lokal.
Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti antibiotik atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dapat memicu reaksi gatal.
Bahan Kimia: Kontak dengan bahan kimia dalam sabun, deterjen, kosmetik, parfum, atau produk perawatan kulit tertentu bisa menyebabkan dermatitis kontak alergi.
Tumbuhan: Kontak dengan tanaman seperti poison ivy, poison oak, atau jelatang dapat menimbulkan ruam gatal yang parah.
2. Iritasi Kulit (Dermatitis Kontak Iritan)
Berbeda dengan alergi, dermatitis kontak iritan terjadi ketika kulit terpapar zat yang secara langsung merusak lapisan pelindung kulit. Penyebabnya bisa meliputi:
Sabun yang keras atau mengandung pewangi kuat.
Deterjen pencuci pakaian atau pembersih rumah tangga.
Larutan sanitasi tangan berbasis alkohol.
Air panas yang terlalu sering digunakan untuk mandi.
Gesekan dari pakaian kasar atau bahan sintetis.
3. Kondisi Kulit Kering (Xerosis)
Kulit yang kekurangan kelembapan cenderung menjadi kering, pecah-pecah, dan gatal. Kondisi ini bisa diperparah oleh:
Udara dingin dan kering (terutama saat musim kemarau atau di ruangan ber-AC).
Paparan sinar matahari berlebihan.
Penuaan.
Kondisi medis tertentu seperti eksim atau psoriasis.
4. Infeksi
Infeksi pada kulit, baik yang disebabkan oleh jamur, bakteri, maupun virus, seringkali disertai rasa gatal:
Infeksi Jamur: Kurap (tinea corporis), kutu air (tinea pedis), dan panu (tinea versicolor) adalah contoh infeksi jamur yang menyebabkan gatal.
Infeksi Bakteri: Impetigo atau folikulitis (radang pada folikel rambut) bisa menimbulkan gatal.
Infeksi Virus: Cacar air dan cacar api (herpes zoster) adalah penyakit virus yang sangat gatal.
Parasit: Kutu (pedikulosis) dan kudis (skabies) adalah infeksi parasit yang menyebabkan gatal luar biasa, terutama di malam hari.
5. Penyakit Sistemik
Dalam beberapa kasus, gatal yang meluas di seluruh tubuh bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius pada organ dalam, seperti:
Penyakit Hati: Gangguan fungsi hati dapat menyebabkan penumpukan bilirubin yang memicu rasa gatal.
Penyakit Ginjal: Gagal ginjal kronis dapat menyebabkan penumpukan racun dalam darah yang memicu gatal.
Gangguan Tiroid: Baik hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) maupun hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid) bisa memengaruhi kondisi kulit dan menyebabkan gatal.
Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah, menyebabkan kulit kering dan gatal.
Anemia Defisiensi Besi: Kekurangan zat besi dapat memengaruhi kesehatan kulit.
Kanker tertentu: Meskipun jarang, gatal yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi gejala awal dari beberapa jenis kanker seperti leukemia atau limfoma.
6. Faktor Psikologis
Stres, kecemasan, dan depresi dapat memicu atau memperburuk rasa gatal. Kondisi ini sering disebut sebagai pruritus psikogenik atau gatal karena pikiran.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika rasa gatal sangat mengganggu, tidak kunjung membaik setelah diobati dengan cara rumahan, meluas ke seluruh tubuh, atau disertai gejala lain seperti demam, penurunan berat badan, perubahan warna kulit menjadi kuning, atau luka terbuka, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin tes tambahan untuk menentukan penyebab pasti dan memberikan penanganan yang tepat.
Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkualifikasi mengenai kondisi kesehatan Anda.