Kehamilan seringkali disertai dengan berbagai perubahan fisiologis dalam tubuh, salah satunya adalah peningkatan risiko mengalami gangguan pencernaan seperti mulas (heartburn) dan naiknya asam lambung (GERD). Kondisi ini umum terjadi karena perubahan hormon progesteron yang menyebabkan otot katup antara lambung dan kerongkongan menjadi lebih rileks, ditambah dengan tekanan janin yang semakin membesar pada lambung seiring bertambahnya usia kehamilan.
Meskipun rasa tidak nyaman ini wajar, banyak ibu hamil yang menjadi sangat berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan apa pun. Salah satu solusi yang sering dipertimbangkan untuk meredakan gejala asam lambung adalah obat antasida, dan Antasida Doen sirup merupakan salah satu merek yang cukup populer di Indonesia. Namun, pertanyaan utama yang muncul adalah: "Apakah Antasida Doen sirup aman dikonsumsi oleh ibu hamil?"
Antasida Doen sirup mengandung zat aktif utama berupa kombinasi senyawa seperti Aluminium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida. Kedua zat ini bekerja dengan menetralkan asam lambung secara langsung, memberikan kelegaan cepat dari gejala mulas.
Penggunaan antasida pada kehamilan perlu diperhatikan karena dua komponen utamanya memiliki efek berbeda pada tubuh:
Dosis yang tepat sangat krusial. Antasida yang dijual bebas seringkali memiliki kandungan yang cukup kuat untuk orang dewasa non-hamil. Karena itu, dosis untuk ibu hamil biasanya harus disesuaikan agar tidak mengganggu keseimbangan elektrolit atau menyebabkan efek samping pencernaan yang tidak diinginkan, seperti diare atau sembelit parah.
Sebelum langsung memutuskan untuk minum obat, banyak ahli menyarankan ibu hamil untuk mencoba langkah-langkah perubahan gaya hidup dan pola makan sebagai pertahanan pertama terhadap mulas:
Jika perubahan gaya hidup tidak memberikan kelegaan yang memadai, Antasida Doen sirup mungkin menjadi pilihan sementara. Sirup umumnya lebih cepat bekerja daripada tablet kunyah karena lebih cepat bercampur dengan asam lambung. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional mengenai frekuensi maksimal penggunaan harian yang aman selama masa kehamilan Anda. Selalu utamakan komunikasi terbuka dengan tim medis Anda mengenai setiap obat yang dikonsumsi selama masa kehamilan.