Gangguan pencernaan, seperti mulas (heartburn) dan sakit maag, adalah keluhan umum yang seringkali disebabkan oleh produksi asam lambung berlebih. Dalam menghadapi kondisi ini, banyak orang mengandalkan obat-obatan golongan antasida. Salah satu komponen aktif yang paling sering ditemukan dalam formulasi antasida adalah aluminium hidroksida.
Aluminium hidroksida ($\text{Al}(\text{OH})_3$) adalah senyawa kimia yang bekerja sebagai basa lemah. Dalam konteks pengobatan, ia diklasifikasikan sebagai agen antasida. Fungsi utamanya adalah untuk menetralkan kelebihan asam klorida ($\text{HCl}$) yang dihasilkan oleh lambung.
Ketika dikonsumsi, aluminium hidroksida bereaksi dengan asam lambung dalam reaksi netralisasi. Reaksi ini mengurangi keasaman di dalam perut, sehingga meredakan gejala nyeri atau sensasi terbakar akibat refluks asam atau gastritis.
Seringkali, aluminium hidroksida tidak bekerja sendiri. Dalam banyak produk obat antasida doen (siap pakai), ia dikombinasikan dengan zat antasida lain, seperti magnesium hidroksida, untuk memberikan efek sinergis dan mengurangi potensi efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan salah satu komponen saja.
Mekanisme kerja aluminium hidroksida sangat sederhana namun efektif:
$$\text{Al}(\text{OH})_3 + 3\text{HCl} \rightarrow \text{AlCl}_3 + 3\text{H}_2\text{O}$$Reaksi ini menghasilkan aluminium klorida dan air. Air bersifat netral, dan aluminium klorida umumnya kurang mengiritasi dibandingkan asam bebas. Proses penetralan ini terjadi relatif cepat setelah obat dikonsumsi.
Namun, perlu dicatat bahwa aluminium hidroksida cenderung bekerja lebih lambat dibandingkan antasida yang mengandung natrium bikarbonat, tetapi efeknya cenderung bertahan lebih lama. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk perawatan jangka waktu yang stabil.
Meskipun aman dalam dosis yang dianjurkan, penggunaan aluminium hidroksida dalam jangka panjang atau dosis tinggi dapat menimbulkan efek samping tertentu:
Obat antasida yang mengandung aluminium hidroksida direkomendasikan untuk mengatasi gejala akut dari:
Penting untuk diingat bahwa antasida adalah penanganan simptomatik (meredakan gejala), bukan penyembuhan penyakit penyebabnya. Jika gejala mulas atau sakit maag terjadi sangat sering (lebih dari dua kali seminggu), konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk mengetahui penyebab mendasar dan mendapatkan pengobatan yang lebih tepat.