Ilustrasi meredakan rasa tidak nyaman di perut selama kehamilan.
Asam lambung naik atau yang sering disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah keluhan umum yang dialami banyak ibu hamil. Peningkatan hormon progesteron dan tekanan dari janin yang semakin membesar pada rahim menjadi penyebab utama. Dalam situasi ini, banyak wanita hamil mencari jalan pintas tercepat untuk meredakan rasa tidak nyaman tersebut, salah satunya dengan mengonsumsi obat bebas, yaitu antasida.
Pertanyaan krusial yang sering muncul adalah: Apakah aman minum antasida saat hamil? Jawabannya memerlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai jenis antasida dan periode kehamilan Anda.
Selama kehamilan, tubuh memproduksi hormon kehamilan dalam jumlah besar. Hormon ini, terutama progesteron, memiliki fungsi melemaskan otot polos di seluruh tubuh, termasuk sfingter esofagus bagian bawah (LES). LES adalah katup yang bertugas mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Ketika LES menjadi lebih rileks, asam lambung lebih mudah ‘mencuri’ kesempatan untuk naik, menyebabkan sensasi panas di dada (heartburn) dan rasa asam di mulut. Selain faktor hormonal, seiring bertambahnya usia kehamilan, rahim yang membesar memberikan tekanan fisik langsung pada lambung, yang turut mendorong isi lambung ke atas.
Antasida adalah obat yang bekerja cepat dengan menetralkan asam lambung yang sudah ada. Di pasaran, antasida umumnya mengandung kombinasi senyawa berikut:
Meskipun banyak jenis antasida yang dikategorikan aman (kategori B FDA), penggunaannya harus di bawah pengawasan atau rekomendasi dokter atau bidan. Mengapa demikian?
Pertama, gejala yang Anda rasakan mungkin bukan sekadar refluks asam biasa, melainkan gejala lain yang memerlukan penanganan berbeda. Kedua, konsumsi obat apa pun selama kehamilan, bahkan yang dijual bebas, berpotensi memengaruhi penyerapan nutrisi penting seperti asam folat atau zat besi.
Dokter mungkin merekomendasikan antasida yang mengandung aluminium dan magnesium dengan rasio tertentu, atau menyarankan Anda beralih ke obat penekan asam yang bekerja lebih kuat (seperti H2 blocker atau PPIs) hanya jika refluks sangat parah dan mengganggu kualitas hidup.
Sebelum memutuskan untuk minum antasida saat hamil, cobalah modifikasi gaya hidup terlebih dahulu. Langkah-langkah ini seringkali sangat efektif meredakan gejala:
Kesimpulannya, jika modifikasi diet tidak berhasil dan Anda mengalami ketidaknyamanan signifikan akibat asam lambung, Anda boleh mengonsumsi antasida yang telah disetujui oleh dokter Anda. Prioritaskan keamanan ibu dan janin di atas kenyamanan sesaat.