Zapin, sebuah genre tarian tradisional Melayu, bukan sekadar gerakan tubuh yang indah, tetapi juga sarat dengan makna dan cerita. Di tanah Melayu, baik di pesisir Indonesia maupun Malaysia, Zapin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya yang kaya. Dalam dunia musik Melayu kontemporer, nama Iyeth Bustami identik dengan pembawaan lagu-lagu Zapin yang penuh penghayatan dan melodi yang memikat. Lagunya yang paling terkenal, "Zapin Melayu", telah menjadi ikon yang membawa nuansa otentik tarian Zapin ke telinga pendengar dari berbagai kalangan.
Lirik lagu Zapin pada umumnya mengandung pesan-pesan moral, nasihat, pujian terhadap kebesaran Tuhan, atau penggambaran keindahan alam dan kehidupan sehari-hari. Dalam konteks Zapin Iyeth Bustami, lirik-liriknya kerap kali membangkitkan rasa rindu akan kampung halaman, keharmonisan sosial, serta keagungan budaya Melayu. Kekuatan vokal Iyeth Bustami yang khas, dipadukan dengan orkestrasi musik tradisional Melayu seperti gambus, rebana, dan gendang, menciptakan sebuah harmoni yang memanjakan telinga dan jiwa.
Salah satu karya yang paling melekat dengan Iyeth Bustami adalah lagu yang secara eksplisit bertajuk "Zapin Melayu". Lagu ini menjadi jembatan bagi banyak orang untuk mengenal lebih jauh tentang Zapin. Liriknya yang sederhana namun puitis, menggambarkan keanggunan tarian Zapin itu sendiri.
Bait-bait di atas memberikan gambaran visual tentang bagaimana tarian Zapin diperagakan. "Ayun langkah melenggang kaki" adalah gerakan dasar yang khas dalam Zapin, yang membutuhkan keluwesan dan keseimbangan. "Kain songket terhias indah" merujuk pada kostum para penari yang memang biasanya kaya akan motif dan warna, menambah keindahan visual pertunjukan. "Membawa cerita tiada terperikan" menyiratkan bahwa di balik setiap gerakan, tersimpan sebuah narasi atau pesan yang ingin disampaikan.
Lirik-lirik dalam lagu Zapin Iyeth Bustami tidak hanya sekadar syair, tetapi juga merupakan penanda identitas budaya Melayu. Melalui lagu-lagunya, ia berhasil membawa warisan budaya ini kepada generasi muda dan masyarakat luas. Rasa bangga akan akar budaya terpancar kuat, mengajak pendengar untuk turut merasakan keistimewaan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.
Lagu-lagu Zapin yang dibawakan Iyeth Bustami seringkali menggunakan bahasa Melayu yang khas, dengan diksi dan idiom yang kaya. Hal ini semakin memperkuat nuansa otentik dan memberikan pengalaman mendalam bagi pendengarnya. Penggunaan kosakata seperti "berseri", "riuh rendah", "melenggang", "songket", dan "gemulai" adalah ciri khas yang langsung membawa kita pada lanskap budaya Melayu.
Di samping lirik yang sarat makna, melodi dalam lagu-lagu Zapin Iyeth Bustami memiliki karakteristik yang unik. Iramanya yang ceria namun tetap anggun, sangat cocok dengan gerakan tarian Zapin. Ritme yang cenderung cepat dan berulang, seringkali disertai dengan hentakan perkusi yang dinamis, membuat siapa pun yang mendengarnya akan ikut tergerak untuk bergoyang atau setidaknya mengayunkan kaki mengikuti irama.
Bait kedua dari blok lirik di atas adalah sebuah ajakan. Ajakan untuk "bersatu padu" dan merayakan "harmoni budaya". Ini mencerminkan nilai-nilai sosial yang dipegang teguh dalam masyarakat Melayu, yaitu kebersamaan dan gotong royong. Lagu ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kelestarian budaya.
Kehadiran Iyeth Bustami dalam dunia musik Zapin adalah sebuah anugerah. Ia tidak hanya sekadar menyanyikan lirik, tetapi ia menghidupkan kembali semangat Zapin dalam setiap nada dan setiap baitnya. Melalui karyanya, ia memastikan bahwa Zapin, dengan segala keindahannya, akan terus bergema dan dicintai oleh generasi yang akan datang. Lirik-lirik Zapin yang dibawakannya adalah cermin dari jiwa Melayu yang luhur, ramah, dan senantiasa menjunjung tinggi keindahan serta nilai-nilai luhur.
Kiprah Iyeth Bustami dalam melestarikan musik Zapin patut diapresiasi. Melalui lagu-lagunya, ia tidak hanya menjadi seorang penyanyi, tetapi juga seorang penjaga tradisi yang handal. Lirik-lirik Zapin yang sederhana namun penuh makna, melodi yang mendayu-dayu, serta penampilan yang memukau, semuanya berpadu menciptakan sebuah karya seni yang tak lekang oleh waktu.