Di belantika musik Indonesia, nama Stecu mungkin belum sepopuler bintang-bintang besar. Namun, kehadirannya dengan lagu-lagu yang cenderung unik dan lirik yang provokatif berhasil menarik perhatian pendengar. Salah satu karya yang cukup menarik perhatian adalah lagu dengan tajuk "Jual Mahal Dikit Kan Bisa". Lagu ini seolah menjadi sindiran halus atau bahkan terang-terangan mengenai dinamika hubungan yang seringkali diwarnai dengan permainan gengsi dan sikap jual mahal.
Lirik lagu ini secara umum menggambarkan tentang seseorang yang merasa pasangannya terlalu menjaga jarak atau terlihat "jual mahal". Hal ini seringkali menimbulkan rasa penasaran, sekaligus sedikit frustrasi bagi pihak lain yang merasa sudah menunjukkan ketertarikan. Ada kalanya sikap jual mahal memang menjadi bumbu dalam sebuah pendekatan, namun jika berlebihan, justru bisa membuat hubungan menjadi stagnan atau bahkan kandas sebelum benar-benar dimulai.
Jual mahal dikit kan bisa
Biar ku makin tergoda
Tapi jangan sampai kelewatan
Nanti ku malah berpaling
Frasa "Jual mahal dikit kan bisa" ini mencerminkan sebuah harapan dari si penyanyi. Harapan agar pasangannya tidak serta merta memberikan segalanya atau menunjukkan ketertarikan yang terlalu gamblang. Sedikit permainan tarik ulur, sedikit usaha untuk membuat penasaran, kadang memang bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga gairah dalam sebuah hubungan. Ini adalah seni dalam pendekatan, dimana sedikit misteri justru bisa menambah daya tarik.
Namun, lagu ini juga memberikan peringatan yang jelas dalam bait selanjutnya: "Tapi jangan sampai kelewatan, nanti ku malah berpaling". Di sinilah letak keseimbangan yang menjadi inti pesan dari lagu ini. Sikap jual mahal yang berlebihan justru akan menjadi bumerang. Ketika seseorang merasa usaha pendekatannya tidak dihargai, atau ketika ia merasa terus-menerus dibuat menunggu tanpa kepastian, ketertarikan bisa memudar digantikan oleh rasa jenuh dan akhirnya memilih untuk mencari sosok lain yang lebih terbuka.
Lirik seperti ini seringkali relevan dengan pengalaman banyak orang. Dalam konteks sosial dan psikologis, sikap jual mahal bisa dipandang sebagai bentuk menjaga harga diri, menguji ketulusan, atau bahkan sebagai strategi untuk mendapatkan perhatian lebih. Ada pula yang menganggapnya sebagai bentuk permainan psikologis dalam hubungan asmara. Namun, seperti yang diungkapkan dalam lagu Stecu, batas antara permainan yang menarik dan permainan yang merusak itu sangat tipis.
Ku lihat kau di sana
Dengan senyum yang berbeda
Kau pandang aku sekilas
Lalu kau palingkan muka
Bait pertama ini melukiskan sebuah adegan awal. Sang penyanyi merasakan adanya ketertarikan dari seseorang, namun orang tersebut memperlihatkan sikap yang ambigu. Senyum sekilas yang kemudian disusul dengan memalingkan muka bisa diinterpretasikan sebagai tanda awal dari sikap jual mahal. Ada ketertarikan, namun tidak ingin terlalu ditunjukkan secara gamblang. Ini menciptakan rasa penasaran yang kuat pada sang penyanyi.
Lagu "Jual Mahal Dikit Kan Bisa" dari Stecu ini bukan sekadar kumpulan kata-kata yang dinyanyikan. Ia adalah cerminan dari realitas hubungan manusia modern yang penuh dengan kompleksitas emosi dan strategi komunikasi. Lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan sejauh mana sikap jual mahal itu sehat dalam sebuah interaksi romantis. Apakah ia sekadar pemanis, ataukah ia telah berubah menjadi tembok yang memisahkan dua hati?
Apakah ini permainanmu?
Atau kau memang ragu?
Beri aku sinyal yang jelas
Jangan membuatku cemas
Bagian bridge lagu ini semakin mempertegas pertanyaan dan kegalauan yang dirasakan oleh sang penyanyi. Ia mencoba mencari tahu apakah sikap tersebut adalah bagian dari permainan yang disengaja ataukah memang ada keraguan di dalam diri pasangannya. Permohonan untuk "sinyal yang jelas" menunjukkan betapa pentingnya komunikasi, bahkan dalam bentuk non-verbal, untuk menghindari kesalahpahaman dan kecemasan yang tidak perlu.
Secara keseluruhan, lagu ini berhasil menyampaikan pesannya dengan baik. Liriknya sederhana namun lugas, mudah dicerna, dan mampu menggugah emosi pendengar. Dengan sentuhan musikalitas yang khas dari Stecu, lagu "Jual Mahal Dikit Kan Bisa" menjadi sebuah karya yang patut diperhitungkan dan bisa menjadi soundtrack bagi banyak kisah cinta yang sedang berjuang menemukan ritmenya. Pendengar diajak untuk berpikir, apakah strategi jual mahal yang kadang digunakan justru menjadi bumerang bagi diri sendiri atau bagi hubungan yang sedang dijalani.