Sholawat Al-Fatih Mawlana Jawi

Membaca Keindahan Sholawat Al-Fatih dari Mawlana Jawi

Sholawat merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kita kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Di antara berbagai macam sholawat yang dikenal luas, Sholawat Al-Fatih memiliki kedudukan istimewa. Banyak umat Muslim yang mengamalkannya karena keutamaan dan fadhilahnya yang sangat besar. Salah satu pembawa dan penyebar sholawat ini, yang dikenal dengan sebutan Mawlana Jawi, telah membantu jutaan umat untuk lebih dekat dengan ajaran Nabi melalui lantunan sholawatnya.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai lirik Sholawat Al-Fatih yang dibawakan oleh Mawlana Jawi, serta makna dan keutamaan di baliknya. Memahami liriknya tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual kita, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang cinta kepada Rasulullah SAW. Teks sholawat ini seringkali diiringi dengan melodi yang menenangkan dan menyentuh hati, menjadikannya bacaan favorit di berbagai majelis taklim, acara keagamaan, hingga keseharian umat.

Tentang Sholawat Al-Fatih

Sholawat Al-Fatih secara umum diyakini berasal dari Syekh Muhammad Al-Bakri. Nama "Al-Fatih" sendiri berarti "Pembuka". Sholawat ini disebut demikian karena diyakini dapat membuka pintu-pintu kebaikan, keberkahan, dan kemudahan dalam segala urusan. Keistimewaannya bukan hanya pada bacaannya, tetapi juga pada makna mendalam yang terkandung di dalamnya. Sholawat ini memuji Nabi Muhammad SAW sebagai pembuka kebaikan, penutup kenabian, dan rahmat bagi seluruh alam semesta.

Mawlana Jawi, dengan kepiawaiannya dalam melantunkan sholawat, membawa Sholawat Al-Fatih ke khalayak yang lebih luas. Gaya penyampaiannya yang khas dan merdu membuat sholawat ini semakin dicintai. Beliau tidak hanya membacakan liriknya, tetapi juga menyematkan nuansa spiritual yang mendalam, mengajak pendengarnya untuk meresapi setiap kata dan makna. Pengaruh Mawlana Jawi dalam menyebarkan sholawat ini sangat signifikan, terutama di kalangan masyarakat yang berbahasa Melayu dan Indonesia.

Lirik Lengkap Sholawat Al-Fatih (Mawlana Jawi)

Berikut adalah lirik Sholawat Al-Fatih sebagaimana sering dilantunkan dan diajarkan oleh Mawlana Jawi, beserta terjemahannya untuk memudahkan pemahaman:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اْلفَاتِحِ لِمَا اُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِى اِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ

Ya Allah, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad, yang membuka apa yang terkunci, penutup para nabi, penolong kebenaran dengan kebenaran, penunjuk kepada jalan-Mu yang lurus, dan atas keluarga beliau yang memiliki kedudukan dan martabat yang agung.


اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam, dan keberkahan atasnya.

Makna dan Keutamaan Sholawat Al-Fatih

Memahami lirik Sholawat Al-Fatih, kita akan menemukan pengakuan terhadap peran sentral Nabi Muhammad SAW dalam sejarah kenabian dan sebagai pembawa ajaran Islam. Frasa "Al-Fatih lima ughliqa" (yang membuka apa yang terkunci) merujuk pada pembukaan pintu hidayah dan kebaikan yang dibawa oleh Rasulullah. Beliau menjadi pembuka bagi ajaran Islam yang sebelumnya mungkin tersembunyi atau belum tersampaikan secara sempurna.

Sementara itu, "Al-Khatim lima sabaqa" (penutup apa yang telah lalu) menegaskan kedudukan Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir. Tidak ada lagi nabi setelah beliau, dan risalah yang dibawanya adalah risalah yang menyempurnakan risalah para nabi sebelumnya. Kehadiran beliau adalah puncak dari seluruh perjalanan kenabian.

"Nashirul haqqi bil haqqi" (penolong kebenaran dengan kebenaran) menunjukkan betapa kuatnya perjuangan Nabi dalam menegakkan kebenaran Islam, dan perjuangan itu sendiri adalah manifestasi dari kebenaran ilahi. Beliau adalah suri teladan dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. "Wal hadi ila shirathikal mustaqim" (dan penunjuk kepada jalan-Mu yang lurus) menegaskan peran beliau sebagai pembawa petunjuk menuju jalan Allah yang lurus, yaitu Islam itu sendiri.

Dalam sebuah hadis qudsi yang sering dikaitkan dengan keutamaan sholawat ini, disebutkan bahwa membaca Sholawat Al-Fatih sekali sama nilainya dengan 10.000 kali sholawat lainnya. Bahkan ada yang menyebutkan nilainya setara dengan beribadah selama 600.000 tahun. Tentu saja, keutamaan ini tidak dilihat dari angka semata, melainkan dari kekhusyukan, keikhlasan, dan pemahaman mendalam saat membacanya. Sholawat ini juga diyakini dapat menghapus dosa, melapangkan dada, memberikan rezeki yang berkah, dan mengantarkan pelakunya ke surga.

Mawlana Jawi, dengan pendekatannya yang penuh kasih dan khidmat, telah berhasil menanamkan kecintaan terhadap Sholawat Al-Fatih di hati banyak orang. Melalui lantunan dan penjelasannya, ia mengingatkan kita bahwa sholawat bukan hanya sekadar ucapan, melainkan sebuah manifestasi cinta, pengakuan, dan kerinduan yang mendalam kepada Rasulullah SAW. Dengan mengamalkan sholawat ini secara rutin, kita berharap senantiasa mendapatkan syafaat dan limpahan rahmat dari Allah SWT melalui perantaraan junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

🏠 Homepage