"All The Stars" adalah sebuah mahakarya kolaboratif yang memukau, menjadi salah satu lagu paling ikonik dari soundtrack film blockbuster Marvel, "Black Panther". Dibawakan oleh Kendrick Lamar dan SZA, lagu ini tidak hanya berhasil menduduki tangga lagu global, tetapi juga menawarkan kedalaman lirik yang kaya akan makna, eksplorasi identitas, dan pesan tentang perjuangan serta aspirasi. Lagu ini berhasil menangkap esensi dari tema-tema yang diangkat dalam film, yaitu keberanian, warisan, dan tanggung jawab sebagai seorang pemimpin.
Lirik "All The Stars" dibuka dengan nada introspektif yang kuat. Kendrick Lamar, dalam bait-baitnya, menggali perasaan keraguan diri dan tekanan yang datang bersama ketenaran serta tanggung jawab yang besar. Frasa seperti "If I die, I die" mencerminkan kesadaran akan risiko dan ketidakpastian dalam meniti jalan menuju puncak. Ini bukan sekadar ungkapan fatalisme, melainkan pengakuan akan keberanian yang dibutuhkan untuk menghadapi segala tantangan, bahkan kematian sekalipun, demi meraih impian. Perjalanan ini divisualisasikan sebagai sebuah pendakian yang berat, di mana setiap langkah diukur dengan kesungguhan dan pengorbanan.
SZA, dengan vokal khasnya yang melankolis namun penuh kekuatan, menambahkan dimensi lain pada narasi ini. Ia menyanyikan tentang sebuah dunia yang dihadapinya, sebuah lanskap penuh dengan rintangan dan godaan. Liriknya menyiratkan tentang bagaimana mudahnya seseorang tersesat dalam kilauan dunia luar, namun ia tetap berpegang teguh pada prinsip dan tujuan awalnya. Bagian SZA sering kali terasa seperti refleksi dari suara hati yang paling dalam, mengingatkan pendengar tentang pentingnya menjaga integritas di tengah hiruk pikuk kehidupan.
Istilah "All The Stars" sendiri adalah metafora yang kuat. Bintang-bintang di sini bisa diartikan sebagai pencapaian tertinggi, impian yang diidamkan, atau bahkan sebuah dunia yang ideal. Namun, lagu ini juga mengajarkan bahwa meraih semua bintang itu bukanlah hal yang mudah. Ada harga yang harus dibayar, ada pertempuran internal yang harus dimenangkan. Lirik-lirik seperti "When you look up, you'll see me, all the stars" menunjukkan aspirasi untuk meninggalkan jejak yang abadi, untuk diakui atas usaha dan pencapaiannya.
Dalam konteks film "Black Panther", lirik ini sangat relevan. Wakanda, sebagai sebuah negara fiktif yang maju secara teknologi namun tersembunyi dari dunia luar, seringkali diibaratkan sebagai sebuah utopia yang bercahaya seperti bintang. Namun, T'Challa (diperankan oleh Chadwick Boseman) sebagai raja baru dihadapkan pada dilema antara melindungi Wakanda dengan caranya sendiri atau membagikan kekuatannya kepada dunia yang sedang bergejolak. Lagu ini menangkap pergulatan internal ini, di mana ia harus memilih antara keamanan diri dan bangsanya dengan tanggung jawab moralnya kepada dunia yang lebih luas.
Lirik Kendrick Lamar seringkali kaya akan referensi pribadi dan sosial. Dalam "All The Stars", ia menyentuh tema identitas diri, terutama sebagai seorang kulit hitam di dunia yang seringkali penuh prasangka. Perjuangan untuk meraih "bintang-bintang" ini juga merupakan perjuangan untuk mendapatkan pengakuan, untuk membuktikan diri, dan untuk mendefinisikan identitasnya di luar stereotip yang ada. Ia menyanyikan tentang bagaimana ia tidak ingin "terjebak dalam kebohongan", sebuah penolakan terhadap narasi palsu yang seringkali disematkan pada komunitasnya.
Pengaruh soundtrack ini terhadap film "Black Panther" tidak bisa diremehkan. Lagu ini menjadi semacam anthem, yang menginspirasi baik para karakter di layar maupun para penontonnya. Ia berbicara tentang keberanian untuk bangkit, tentang kekuatan yang datang dari akar dan warisan, serta tentang harapan untuk masa depan yang lebih baik. Liriknya tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan dorongan semangat bagi siapa saja yang merasa sedang berjuang untuk meraih impiannya. "All The Stars" adalah pengingat bahwa perjalanan menuju kesuksesan seringkali penuh liku, namun hasil akhirnya bisa sangat gemilang, bersinar seterang bintang-bintang di langit.