Lagu solo debut Jisoo BLACKPINK, "Eyes Closed," telah mencuri perhatian pendengar di seluruh dunia. Lebih dari sekadar melodi yang menyentuh, lagu ini menyimpan kedalaman emosional yang kuat, terbungkus dalam lirik yang puitis dan penuh makna. "Eyes Closed" bukan hanya tentang cinta yang berakhir, tetapi juga tentang proses kehilangan, penerimaan, dan bagaimana kenangan tetap hidup bahkan ketika mata tertutup.
Judul lagu sendiri, "Eyes Closed" (Mata Tertutup), memberikan petunjuk awal tentang tema sentralnya. Menutup mata seringkali diartikan sebagai upaya untuk melarikan diri dari kenyataan pahit, tenggelam dalam ingatan, atau merenungi sesuatu yang telah hilang. Dalam konteks lagu ini, penutupan mata menjadi metafora untuk melihat kembali masa lalu, melihat kembali momen-momen berharga bersama seseorang yang kini telah tiada atau telah pergi.
Lirik "Eyes Closed" menggambarkan perasaan campur aduk pasca perpisahan. Ada kesedihan yang mendalam, namun juga keindahan dalam kenangan yang tertinggal. Jisoo menyanyikan tentang bagaimana saat mata terpejam, semua detail tentang orang yang dicintai muncul kembali dengan jelas. Senyumnya, suaranya, bahkan cara dia bernapas, semuanya terukir abadi dalam benak.
Salah satu bagian lirik yang paling kuat adalah pengulangan frasa yang menekankan ketidakmampuan untuk melepaskan. Ini bukan tentang menolak kenyataan, tetapi lebih kepada bagaimana kenangan begitu kuat sehingga mereka terus menghantui, namun dalam arti yang tidak selalu negatif. Kenangan tersebut justru menjadi semacam penenang, cara untuk tetap terhubung dengan cinta yang pernah ada.
Liriknya juga menyentuh aspek universal dari kesedihan. Siapa pun yang pernah mengalami kehilangan akan menemukan resonansi dalam ungkapan-ungkapan yang dibawakan Jisoo. Ada rasa sakit karena ketidakmungkinan untuk mengulang waktu, namun juga penerimaan bahwa ini adalah bagian dari kehidupan. Kata-kata seperti "I still see you" saat mata tertutup, menunjukkan bahwa meski secara fisik terpisah, kehadiran emosional tetap kuat.
Perasaan nostalgia terasa kental dalam setiap bait. Liriknya mengajak pendengar untuk membayangkan kembali momen-momen sederhana namun bermakna: percakapan larut malam, tawa bersama, atau bahkan keheningan yang nyaman. Momen-momen inilah yang menjadi harta karun saat cinta telah berlalu.
Penyampaian Jisoo dalam "Eyes Closed" sangat emosional. Suaranya yang lembut namun penuh penekanan berhasil menyampaikan kerentanan dan kekuatan dalam menghadapi kehilangan. Ada nada melankolis yang dominan, namun tidak sampai tenggelam dalam keputusasaan. Sebaliknya, lagu ini menawarkan semacam penghiburan.
Penutupan mata dalam lagu ini juga bisa diartikan sebagai momen introspeksi. Setelah perpisahan, seringkali kita menutup diri dari dunia luar untuk memahami apa yang telah terjadi dan bagaimana perasaan kita. Dalam keheningan itu, kita bisa melihat lebih jelas apa yang benar-benar penting dan bagaimana cinta telah membentuk diri kita.
Lirik "Eyes Closed" pada akhirnya adalah tentang bagaimana cinta yang tulus meninggalkan jejak yang abadi. Bahkan ketika hubungan berakhir dan kita harus melanjutkan hidup, kenangan yang tercipta bersama orang yang dicintai tidak pernah benar-benar hilang. Mereka hanya bersembunyi, menunggu saatnya untuk muncul kembali saat kita menutup mata dan merangkul masa lalu.
Lagu ini menjadi pengingat bahwa kehilangan memang menyakitkan, tetapi juga merupakan bukti dari kedalaman dan keberartian cinta yang pernah kita rasakan. Melalui "Eyes Closed," Jisoo berhasil menciptakan sebuah karya seni yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh jiwa dan memberikan ruang bagi pendengar untuk merenungkan kisah cinta dan kehilangan mereka sendiri.
Keindahan "Eyes Closed" terletak pada kemampuannya untuk menangkap kompleksitas emosi manusia dengan cara yang sederhana namun mendalam. Lagu ini adalah ode untuk kenangan, untuk cinta yang tak lekang oleh waktu, dan untuk kekuatan batin yang memungkinkan kita untuk terus bergerak maju sambil menghargai apa yang telah berlalu.