Lagu "Bertaut" oleh Nadin Amizah telah menjadi salah satu karya yang begitu menyentuh hati banyak pendengarnya. Dengan lirik yang puitis dan melodi yang syahdu, lagu ini berhasil menangkap esensi dari sebuah hubungan yang mendalam, seringkali merujuk pada ikatan antara orang tua dan anak, atau antara dua jiwa yang saling terhubung erat. Lagu ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah ruang refleksi bagi siapa saja yang pernah merasakan kehangatan sebuah tautan yang tak terputus.
Nadin Amizah, dengan gaya penceritaan khasnya, mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah narasi yang kuat dan emosional. "Bertaut" adalah bukti nyata dari kemampuannya tersebut. Lagu ini seringkali diinterpretasikan sebagai ungkapan rasa terima kasih, kerinduan, dan penerimaan akan kehadiran seseorang yang sangat berarti dalam hidup. Setiap baitnya terasa seperti bisikan lembut yang merangkul, mengingatkan kita pada kekuatan cinta dan ikatan yang tak lekang oleh waktu.
Artis: Nadin Amizah
Album: Bertaut (Single)
Senin, kuteringat kamu Selasa, kusayang kamu Rabu, ku rindu kamu Kamis, ku mau kamu Jumat, ku cinta kamu Sabtu, kudekat kamu Minggu, kau dan aku
Senin, kuteringat kamu Selasa, kusayang kamu Rabu, ku rindu kamu Kamis, ku mau kamu Jumat, ku cinta kamu Sabtu, kudekat kamu Minggu, kau dan aku
Kau genggam tanganku Kau peluk tubuhku Kau sentuh hatiku Kau ada di setiap detikku Ku tak 'kan pergi Takkan 'kan berhenti Takkan 'kan kusakiti Dan kau 'kan takkan kubiarkan nanti
Kau genggam tanganku Kau peluk tubuhku Kau sentuh hatiku Kau ada di setiap detikku Ku tak 'kan pergi Takkan 'kan berhenti Takkan 'kan kusakiti Dan kau 'kan takkan kubiarkan nanti
Dan Tuhan selalu ada Dan kita takkan berpisah Terus bersama selamanya Kau dan aku, ku dan kamu
Kau genggam tanganku Kau peluk tubuhku Kau sentuh hatiku Kau ada di setiap detikku Ku tak 'kan pergi Takkan 'kan berhenti Takkan 'kan kusakiti Dan kau 'kan takkan kubiarkan nanti
Kau genggam tanganku Kau peluk tubuhku Kau sentuh hatiku Kau ada di setiap detikku Ku tak 'kan pergi Takkan 'kan berhenti Takkan 'kan kusakiti Dan kau 'kan takkan kubiarkan nanti
Dan Tuhan selalu ada Dan kita takkan berpisah Terus bersama selamanya Kau dan aku, ku dan kamu
Dan Tuhan selalu ada Dan kita takkan berpisah Terus bersama selamanya Kau dan aku, ku dan kamu
Kau genggam tanganku Kau peluk tubuhku Kau sentuh hatiku Kau ada di setiap detikku Ku tak 'kan pergi Takkan 'kan berhenti Takkan 'kan kusakiti Dan kau 'kan takkan kubiarkan nanti
Dan Tuhan selalu ada Dan kita takkan berpisah Terus bersama selamanya Kau dan aku, ku dan kamu
Dan Tuhan selalu ada Dan kita takkan berpisah Terus bersama selamanya Kau dan aku, ku dan kamu
Lirik "Bertaut" sangat kaya akan metafora tentang koneksi jiwa. Pengulangan nama-nama hari dalam seminggu, dimulai dari Senin hingga Minggu, bisa diartikan sebagai bagaimana kehadiran orang terkasih mengisi setiap momen dalam kehidupan, setiap hari, tanpa henti. Ini menunjukkan intensitas hubungan yang terjalin.
Frasa "Kau genggam tanganku," "Kau peluk tubuhku," dan "Kau sentuh hatiku" adalah ungkapan fisik dan emosional dari kedekatan dan rasa aman yang diberikan oleh sosok yang diceritakan dalam lagu. Ini bukan sekadar kehadiran fisik, tetapi juga kehadiran yang menenangkan jiwa dan memberikan dukungan.
Bagian "Ku tak 'kan pergi / Takkan 'kan berhenti / Takkan 'kan kusakiti / Dan kau 'kan takkan kubiarkan nanti" menunjukkan janji dan komitmen untuk menjaga hubungan tersebut, untuk tidak pernah meninggalkan, dan untuk melindungi orang yang dicintai dari rasa sakit. Ini adalah pernyataan kesetiaan yang mendalam.
Penyebutan "Dan Tuhan selalu ada / Dan kita takkan berpisah / Terus bersama selamanya / Kau dan aku, ku dan kamu" menambahkan dimensi spiritual pada hubungan tersebut. Ini menyiratkan bahwa ikatan yang terjalin diberkati oleh Yang Maha Kuasa, dan harapan akan kebersamaan yang abadi. Lagu ini secara keseluruhan menjadi anthem bagi mereka yang menghargai hubungan mendalam dan saling ketergantungan yang positif.