Ayang ayang gung,
duduk di atas pohon,
Ayang ayang gung,
di atas pohon nangka.
Ayang ayang gung,
duduk di atas daun,
Ayang ayang gung,
di atas daun kelapa.
Ayang ayang gung,
datanglah anak merak,
Ayang ayang gung,
membawa bunga melati.
Ayang ayang gung,
disusun di dalam sangkar,
Ayang ayang gung,
untuk hiasan hati.
Ayang ayang gung,
anak merak terbang tinggi,
Ayang ayang gung,
menuju awan biru.
Ayang ayang gung,
membawa duka sepi,
Ayang ayang gung,
tinggallah aku sendu.
Ayang ayang gung,
kalau berani datang lagi,
Ayang ayang gung,
janganlah engkau lari.
Ayang ayang gung,
akan kuberi janji,
Ayang ayang gung,
kasihku sepanjang waktu.
Lagu "Ayang Ayang Gung" merupakan sebuah lagu anak-anak atau lagu daerah yang populer di Indonesia. Lagu ini dikenal karena liriknya yang sederhana, mudah diingat, dan memiliki nada yang ceria. Biasanya lagu ini dinyanyikan saat bermain atau sebagai pengantar tidur bagi anak-anak.
Secara umum, lirik lagu "Ayang Ayang Gung" menggambarkan keceriaan anak-anak dalam beraktivitas, seperti bermain di alam. Penggunaan metafora seperti "duduk di atas pohon" dan "membawa bunga melati" memberikan nuansa imajinatif dan keindahan alam yang seringkali digambarkan dalam lagu anak-anak.
Ada beberapa interpretasi mengenai makna dari "Ayang Ayang Gung" itu sendiri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa "Ayang Ayang Gung" adalah sebuah panggilan sayang atau nama panggilan yang akrab. Frasa ini seringkali digunakan dalam konteks kekeluargaan atau hubungan yang dekat, sehingga menciptakan suasana yang hangat dan intim.
Dalam beberapa versi lirik, terkadang terdapat variasi yang sedikit berbeda. Namun, inti dari lagu ini tetaplah tentang ungkapan kasih sayang dan keakraban. Bait-bait lagu yang ada di atas merupakan salah satu interpretasi yang umum ditemukan, menggambarkan dialog imajiner antara seorang anak dengan "Ayang Ayang Gung", yang mungkin merujuk pada orang tua, figur yang disayangi, atau bahkan dunia fantasi anak-anak itu sendiri.
Pesan moral yang terkandung dalam lagu ini adalah pentingnya kebersamaan, keakraban, dan ungkapan kasih sayang antar individu. Lagu ini juga dapat mengajarkan anak-anak untuk mencintai alam dan menghargai keindahan di sekitarnya melalui penggambaran suasana pedesaan atau alam terbuka.
Popularitas "Ayang Ayang Gung" tidak hanya terbatas pada kalangan anak-anak, tetapi juga sering dinyanyikan oleh orang dewasa sebagai nostalgia masa kecil. Keberadaannya menjadi salah satu warisan budaya lisan yang terus lestari dan diajarkan dari generasi ke generasi.