Lagu "Alamate Anak Sholeh" merupakan salah satu lagu religi yang populer, terutama di kalangan anak-anak. Lagu ini mengajarkan nilai-nilai kesalehan dan akhlak mulia yang harus dimiliki oleh seorang anak. Dengan melodi yang ceria dan lirik yang mudah dihafal, lagu ini efektif dalam menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Berikut adalah lirik lengkap dari lagu Alamate Anak Sholeh dalam Bahasa Indonesia, beserta sedikit penjelasan mengenai makna di baliknya.
(Intro) Oh anak yang sholeh Alamate anak sholeh (Verse 1) Kalau ke rumah Allah Duduknya di shaf terdepan Kalau membaca Al-Qur'an Membacanya dengan tartil (Verse 2) Kalau dengar orang tua Pasti selalu didengarkan Kalau dengar guru mengaji Pasti selalu didengarkan (Chorus) Alamate anak sholeh Ada empat macamnya Alamate anak sholeh Ada empat macamnya (Verse 3) Yang pertama kalau ke masjid Duduknya di shaf terdepan Yang kedua kalau membaca Al-Qur'an Membacanya dengan tartil (Verse 4) Yang ketiga kalau dengar orang tua Pasti selalu didengarkan Yang keempat kalau dengar guru mengaji Pasti selalu didengarkan (Outro) Oh anak yang sholeh Alamate anak sholeh Sungguh mulia hatinya Calon penghuni surga
Lagu "Alamate Anak Sholeh" secara garis besar memaparkan empat tanda atau ciri utama yang menunjukkan kesalehan seorang anak. Keempat tanda ini mencakup perilaku dalam beribadah, interaksi dengan orang tua, serta sikap terhadap ilmu agama.
Tanda pertama adalah ketika anak menuju rumah Allah (masjid atau musholla) dan memilih untuk duduk di shaf terdepan. Ini melambangkan semangat dan kesungguhan anak dalam menjalankan ibadah, serta keinginan untuk mendapatkan tempat yang paling baik dan dekat dengan Allah. Duduk di shaf terdepan juga sering diartikan sebagai kedisiplinan dan keinginan untuk menyimak khutbah atau pengajian dengan seksama.
Tanda kedua adalah cara anak membaca Al-Qur'an. Lagu ini menekankan pentingnya membaca Al-Qur'an dengan tartil, yaitu membaca sesuai dengan tajwidnya, perlahan, dan penuh penghayatan. Hal ini menunjukkan bahwa anak tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga berusaha memahami dan mengamalkan isi dari kitab suci tersebut. Tartil adalah cara membaca yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat, mencerminkan rasa hormat dan kekhusyukan kepada kalamullah.
Tanda ketiga dan keempat berkaitan erat dengan interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya, khususnya orang tua dan guru mengaji. Lagu ini mengajarkan bahwa anak yang sholeh akan selalu mendengarkan dan mematuhi perintah orang tua mereka, selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama. Demikian pula, ketika mendengar guru mengaji, anak yang sholeh menunjukkan sikap hormat, perhatian, dan kepatuhan. Ini mencerminkan nilai hormat kepada orang yang lebih tua dan guru, serta keseriusan dalam menuntut ilmu agama.
Secara keseluruhan, lagu ini ingin menanamkan pemahaman bahwa kesalehan seorang anak bukanlah sekadar kata-kata, melainkan tercermin dari tindakan nyata sehari-hari. Dengan memiliki keempat alamate ini, seorang anak diharapkan dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, taat beragama, dan kelak menjadi kebanggaan orang tua serta bermanfaat bagi masyarakat. Lagu ini juga memberikan gambaran bahwa anak-anak yang memiliki sifat-sifat ini memiliki potensi besar untuk menjadi generasi Islami yang kuat dan menjadi penghuni surga.
Melalui lirik yang sederhana namun penuh makna, "Alamate Anak Sholeh" menjadi pengingat dan panduan bagi anak-anak untuk senantiasa berbuat baik dan berbakti. Lagu ini sangat cocok didengarkan dan dinyanyikan bersama keluarga untuk memperkuat nilai-nilai keislaman sejak dini.