Lagu "Aishiteru 2" yang dibawakan oleh Happy Asmara telah mencuri perhatian banyak pendengar dengan melodi yang easy listening dan lirik yang menyentuh hati. Lagu ini merupakan salah satu karya yang semakin mengukuhkan popularitas Happy Asmara di kancah musik dangdut koplo tanah air. Dengan sentuhan khas Happy Asmara yang penuh penghayatan, lagu ini berhasil menyampaikan pesan cinta yang mendalam kepada para pendengarnya.
Keberhasilan sebuah lagu tidak terlepas dari liriknya yang kuat dan resonansi emosional yang mampu dibangun. "Aishiteru 2" sendiri bercerita tentang ungkapan rasa cinta yang tulus dan harapan agar cinta tersebut dapat terus abadi. Penggunaan frasa "Aishiteru" yang berasal dari bahasa Jepang, yang berarti "aku cinta padamu", memberikan nuansa unik dan romantis pada lagu ini, seolah mengajak pendengar untuk merasakan intensitas perasaan yang ingin disampaikan.
Lirik di atas adalah ungkapan perasaan yang mendalam, sebuah pengingat akan janji cinta yang mungkin terlupakan. Happy Asmara berhasil membawakannya dengan penuh emosi, membuat pendengar ikut merasakan getir dan kerinduan dalam setiap baitnya.
Lirik "Aishiteru 2" menggambarkan sebuah kisah cinta yang dimulai dengan penuh harapan dan janji manis. Sang kekasih yang mulanya menyatakan cinta dengan tulus, kini seolah melupakan segalanya. Frasa "Ora keton ono roso, Tresno ning mripatmu" menggambarkan kekecewaan saat melihat perubahan sikap sang pujaan hati yang tak lagi memancarkan cinta seperti dulu.
Ungkapan "Padahal janjimu wingi, Ono ning lambemu" menyoroti betapa menyakitkannya ketika janji-janji cinta yang telah diucapkan kini diingkari. Perubahan sikap ini membuat sang penyanyi merasa bingung dan terluka. Pertanyaan "Nengopo saiki kowe, Malah ngelaliake?" menjadi inti dari kegundahan yang dirasakan, mempertanyakan alasan di balik kelupaan cinta tersebut.
Bagian reffrein dengan "Aishiteru 2, Opo kowe ra kelingan" adalah puncak dari perasaan yang ingin disampaikan. Ada kerinduan mendalam dan harapan agar sang kekasih mengingat kembali cinta suci yang pernah ada, cinta yang rela diperjuangkan hingga akhir hayat. Penggunaan angka "2" setelah "Aishiteru" bisa diinterpretasikan sebagai cinta yang bersemi kembali, atau mungkin cinta yang kedua kalinya, namun tetap dengan kekuatan yang sama atau bahkan lebih.
Lirik juga menyentil tentang materi. "Mung mergo bondo donyo, Kowe tego ninggal aku" mengindikasikan bahwa cinta yang dulu diperjuangkan kini goyah karena godaan duniawi. Ini adalah gambaran pahit tentang bagaimana terkadang hubungan yang tulus dapat dikalahkan oleh keinginan materi. Meskipun demikian, sang penyanyi tetap teguh pada perasaannya, "Tresno murni neng atiku, Kowe ngelaliake" menunjukkan bahwa cintanya masih murni, namun ia yang ditinggalkan.
Secara keseluruhan, "Aishiteru 2" adalah lagu yang kuat dalam menyampaikan pesan tentang kesetiaan, kenangan cinta, dan kekecewaan akibat ingkar janji. Happy Asmara dengan suaranya yang khas dan penghayatannya yang mendalam, berhasil membuat lagu ini menjadi favorit banyak orang, menghidupkan kembali nuansa romantis dalam balutan musik dangdut koplo.