Lagu "About You" dari The 1975 adalah sebuah karya yang kaya akan emosi, menggali tema universal tentang kenangan, kehilangan, dan bagaimana seseorang terus menghantui pikiran kita bahkan setelah hubungan berakhir. Liriknya yang puitis dan melodi yang melankolis berhasil menciptakan suasana introspektif yang mendalam, mengundang pendengar untuk merenungi pengalaman serupa dalam kehidupan mereka. Lagu ini secara spesifik menceritakan tentang kesulitan untuk melupakan seseorang yang pernah begitu berarti, dan bagaimana setiap sudut kehidupan, setiap momen, selalu mengarahkan kembali pada ingatan tentang mereka.
Matty Healy, vokalis utama The 1975, dikenal dengan kemampuannya dalam merangkai kata-kata yang jujur dan personal. Dalam "About You", ia tampaknya membuka lembaran-lembaran kenangan pahit manis yang membentuk fondasi sebuah hubungan. Liriknya sering kali terasa seperti percakapan internal, sebuah dialog dengan diri sendiri atau mungkin dengan hantu dari masa lalu. Ia berbicara tentang momen-momen kecil yang kini terasa begitu besar, detail-detail yang tak terduga yang kembali muncul di benak, seperti aroma parfum yang tertinggal, atau suara tawa yang terngiang-ngiang di kesunyian.
Salah satu inti dari cerita yang disampaikan dalam "About You" adalah perjuangan untuk melanjutkan hidup saat bayangan mantan kekasih masih begitu kuat. Ini bukan tentang kebencian atau keinginan untuk kembali, melainkan tentang bagaimana sulitnya melepaskan diri dari ikatan emosional yang pernah terjalin begitu erat. Lagu ini menggambarakan sebuah realitas di mana setiap pengalaman baru, setiap tempat yang dikunjungi, selalu dibandingkan dengan apa yang pernah dibagikan bersama orang tersebut. Ini menciptakan rasa stagnasi, seolah-olah waktu berhenti pada momen perpisahan, meskipun dunia terus berputar.
"And I'm so sorry, I'm so sorry,
If you're not with me, then who could you be with?"
Kutipan di atas menjadi salah satu resonansi kuat dari lagu ini. Pertanyaan retoris tersebut bukan hanya ungkapan penyesalan, tetapi juga refleksi dari ketidakmungkinan membayangkan kebahagiaan orang yang dicintai bersama orang lain. Ada semacam keengganan untuk melepaskan sepenuhnya, sebuah pengakuan bahwa meskipun hubungan telah usai, koneksi emosional itu masih terasa nyata dan berpengaruh. Ini adalah bagian dari proses kehilangan yang kompleks, di mana pengakuan bahwa orang lain mungkin telah menemukan kebahagiaan baru bisa terasa menyakitkan, bahkan jika itu adalah hal yang diinginkan.
"About You" juga mengeksplorasi bagaimana ingatan bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, kenangan itu indah, mengingatkan pada momen-momen kebahagiaan dan cinta yang pernah ada. Namun, di sisi lain, kenangan tersebut bisa menjadi sumber siksaan ketika kita tahu bahwa momen-momen itu tidak akan pernah terulang lagi. Lirik seperti "I know that you're not coming back to me" menggarisbawahi kesadaran pahit ini. Ada sebuah penerimaan terhadap kenyataan, namun penerimaan itu dibarengi dengan rasa sakit yang mendalam dari kepergian yang definitif.
[Verse 1]
I know that you're not coming back to me
And I know that you're not coming back to me
But I'm still sitting here, in the same old chair
And you're still running through my head
[Chorus]
'Cause I'm so sorry, I'm so sorry
If you're not with me, then who could you be with?
And I'm so sorry, I'm so sorry
If you're not with me, then who could you be with?
[Verse 2]
I see your face in every passing car
I hear your voice in every crowded bar
And I'm still looking, for something that's not there
Just a ghost, of what we used to be
Dalam keseluruhan maknanya, "About You" adalah sebuah ode untuk cinta yang pernah ada dan rasa kehilangan yang menyertainya. Lagu ini menyentuh hati karena kejujurannya dalam menggambarkan kerentanan manusia. Ia mengakui bahwa terkadang, terlepas dari semua usaha untuk move on, beberapa orang akan selalu memiliki tempat khusus di hati kita, dan kenangan tentang mereka akan terus bergema, mengingatkan kita pada siapa kita dulu dan siapa kita seharusnya menjadi. The 1975 sekali lagi berhasil menciptakan sebuah lagu yang resonan, memicu percakapan tentang cinta, kehilangan, dan jejak abadi yang ditinggalkan oleh orang-orang yang pernah kita cintai.