P

Ikon seragam Pramuka: Segitiga, persegi, dan lingkaran dengan huruf P.

Lirik Hymne Pramuka: Mengenang Semangat Satya Darma

Gerakan Pramuka, sebagai wadah pendidikan non-formal yang mencetak generasi muda berkarakter, memiliki berbagai elemen penting yang menjadi identitasnya. Salah satu elemen yang tak terpisahkan dan sering kali dinyanyikan dalam setiap upacara, pertemuan, atau kegiatan adalah Hymne Pramuka. Lagu ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah manifestasi dari nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh setiap anggota Gerakan Pramuka di seluruh penjuru negeri.

Memahami lirik Hymne Pramuka berarti menyelami esensi dari kepramukaan itu sendiri. Liriknya yang penuh makna mengajak setiap Pramuka untuk senantiasa mengingat dan mengamalkan Satya Darma Pramuka dalam setiap langkah kehidupan mereka. Hymne ini berfungsi sebagai pengingat konstan akan janji dan kewajiban yang telah diikrarkan, serta sebagai sumber inspirasi untuk terus berbuat baik dan berkontribusi bagi masyarakat.

Lirik Lengkap Hymne Pramuka

Tunas kelapa Dewasa dan matang Pramuka, kita Mulai berjuang Bakti pada negeri Rela berkorban Pramuka, kita Teguh beriman Jalan lurus Setia dan jujur Pramuka, kita Terus mengabdi Satya Darma Selalu di dada Pramuka, kita Satu keluarga Tunas kelapa Harapan bangsa Pramuka, kita Bela negara

Makna Mendalam di Balik Lirik

Setiap bait dalam Hymne Pramuka memiliki kedalaman makna yang perlu dipahami oleh setiap anggotanya. Mari kita bedah satu per satu:

"Tunas Kelapa"

Pramuka memiliki lambang Tunas Kelapa. Dalam lirik ini, "Tunas kelapa / Dewasa dan matang / Pramuka, kita / Mulai berjuang" mengisyaratkan bahwa Pramuka adalah generasi muda yang sedang dalam proses tumbuh kembang menuju kedewasaan. Seperti tunas kelapa yang tumbuh subur, para Pramuka diharapkan dapat berkembang menjadi pribadi yang matang, siap untuk berjuang membangun diri dan bangsa.

"Bakti pada Negeri"

Bait kedua, "Bakti pada negeri / Rela berkorban / Pramuka, kita / Teguh beriman", menekankan pentingnya pengabdian kepada negara. Pramuka diajarkan untuk memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi dan siap untuk memberikan kontribusi terbaiknya, bahkan jika itu berarti harus berkorban. Keteguhan iman menjadi landasan moral yang kuat dalam menjalankan pengabdian tersebut.

"Jalan Lurus"

"Jalan lurus / Setia dan jujur / Pramuka, kita / Terus mengabdi" menggambarkan prinsip-prinsip moral yang harus dipegang teguh oleh seorang Pramuka. Kejujuran, kesetiaan, dan integritas adalah pilar utama yang membentuk karakter Pramuka. Dengan memegang teguh prinsip ini, mereka diharapkan dapat terus mengabdi tanpa pamrih.

"Satya Darma"

Puncak dari nilai kepramukaan tercermin dalam bait "Satya Darma / Selalu di dada / Pramuka, kita / Satu keluarga". Satya Darma Pramuka adalah janji dan ketentuan moral yang menjadi panduan hidup bagi setiap Pramuka. Frasa "Selalu di dada" menunjukkan betapa pentingnya janji ini tertanam dalam hati dan jiwa setiap Pramuka. Pengakuan bahwa "Pramuka, kita / Satu keluarga" memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara seluruh anggota Gerakan Pramuka, tanpa memandang latar belakang.

"Harapan Bangsa"

Terakhir, "Tunas kelapa / Harapan bangsa / Pramuka, kita / Bela negara" menegaskan kembali peran vital Pramuka sebagai agen perubahan dan pewaris bangsa. Mereka adalah generasi penerus yang diharapkan mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih gemilang, dengan semangat membela negara dan menjaga kedaulatannya.

Lirik Hymne Pramuka ini lebih dari sekadar lagu. Ia adalah pengingat, motivasi, dan pengikat nilai-nilai luhur kepramukaan. Dengan menyanyikan dan memahami setiap maknanya, diharapkan seluruh Pramuka Indonesia senantiasa terinspirasi untuk menjadi pribadi yang berbakti, jujur, setia, beriman, dan selalu siap sedia membela bangsa dan negara.

🏠 Homepage