Lirik Bunga Dewa 19: Melodi Cinta yang Abadi

Lagu "Bunga" yang dibawakan oleh grup band legendaris Dewa 19 adalah salah satu karya ikonik yang tak lekang oleh waktu. Dirilis pada album "Republik Cinta" di tahun 2006, lagu ini langsung mencuri perhatian pendengar dengan melodi yang syahdu dan lirik yang penuh makna. "Bunga" bukan sekadar lagu cinta biasa, melainkan sebuah persembahan liris yang mendalam tentang keindahan, kerinduan, dan harapan dalam sebuah hubungan.

Dewa 19, dengan Ahmad Dhani sebagai motor penggeraknya, selalu berhasil merangkai kata dan nada menjadi sebuah harmoni yang menyentuh hati. Lagu "Bunga" menjadi bukti nyata kejeniusan mereka dalam menciptakan karya yang relevan lintas generasi. Liriknya yang puitis seolah melukiskan sebuah gambaran romantis yang universal, tentang seseorang yang melihat pasangannya sebagai bunga yang begitu indah dan berharga.

Lirik "Bunga"

Kau genggam tanganku,
Kau tatap mataku,
Kau ucapkan padaku,
Kau kan selalu ada untukku

Ku tak tahu
sampai kapan ku kan merasakan
cinta yang ku punya
ini

Kau genggam tanganku,
Kau tatap mataku,
Kau ucapkan padaku,
Kau kan selalu ada untukku

Dan ku hanya bisa
berharap
cinta ini

Kau genggam tanganku,
Kau tatap mataku,
Kau ucapkan padaku,
Kau kan selalu ada untukku

Dan ku hanya bisa
berharap
cinta ini

(Chorus)
Bunga...
kau telah mekar di hatiku
Bunga...
kau telah datang mewarnai hariku

Kau genggam tanganku,
Kau tatap mataku,
Kau ucapkan padaku,
Kau kan selalu ada untukku

Dan ku hanya bisa
berharap
cinta ini

(Chorus)
Bunga...
kau telah mekar di hatiku
Bunga...
kau telah datang mewarnai hariku

Bunga...
kau telah mekar di hatiku
Bunga...
kau telah datang mewarnai hariku

Makna Mendalam di Balik Lirik "Bunga"

Analisis lirik "Bunga" Dewa 19 mengungkapkan kedalaman emosi yang ingin disampaikan. Frasa "Kau genggam tanganku, Kau tatap mataku, Kau ucapkan padaku, Kau kan selalu ada untukku" menggambarkan momen intim dan jalinan kepercayaan yang kuat antara dua insan. Tindakan-tindakan fisik dan verbal ini menjadi penanda sebuah komitmen dan rasa aman yang diberikan oleh pasangan.

Namun, di balik momen indah tersebut, terselip sebuah keraguan dan harapan. Baris "Ku tak tahu sampai kapan ku kan merasakan cinta yang kumiliki ini" dan "Dan ku hanya bisa berharap cinta ini" menunjukkan bahwa sang narator menyadari kerapuhan cinta. Ia tidak serta merta percaya bahwa kebahagiaan ini akan abadi tanpa adanya usaha dan doa. Ada kesadaran bahwa cinta membutuhkan pemeliharaan dan keyakinan untuk terus tumbuh.

Puncak dari lagu ini adalah bagian chorus yang mengulang kata "Bunga". Penggunaan metafora bunga sangatlah tepat. Bunga melambangkan keindahan, kelembutan, dan sesuatu yang berharga. Ketika disebut "kau telah mekar di hatiku", ini menunjukkan bagaimana kehadiran sang kekasih telah memberikan kehidupan dan kebahagiaan yang baru bagi hati sang narator. Bunga tersebut tidak hanya indah dipandang, tetapi juga mampu memberikan warna dan aroma baru bagi kehidupan.

Dewa 19 berhasil menangkap esensi cinta yang tidak hanya tentang euforia awal, tetapi juga tentang harapan, kepercayaan, dan penghargaan yang mendalam. Lagu ini menjadi pengingat bahwa setiap hubungan yang indah, seperti bunga yang mekar, memerlukan perawatan dan ketulusan agar keindahannya dapat bertahan lama.

Popularitas "Bunga" hingga kini membuktikan bahwa lirik yang jujur, melodi yang merdu, dan aransemen yang matang adalah kunci sebuah karya seni yang abadi. Lagu ini terus dinyanyikan, dijadikan latar cerita romantis, dan menjadi soundtrack bagi banyak kisah cinta di Indonesia.

🏠 Homepage