Lirik Lengkap & Arti Assalamualaik Zainal Anbiya

Sholawat Assalamualaik Zainal Anbiya merupakan salah satu lantunan pujian yang sangat populer di kalangan umat Muslim, khususnya di Indonesia. Sholawat ini memuji Nabi Muhammad SAW sebagai junjungan para nabi. Keindahan liriknya yang berbahasa Arab, ditambah dengan makna yang mendalam, menjadikannya sering dilantunkan dalam berbagai acara keagamaan, pengajian, maupun sebagai dzikir pribadi. Artikel ini akan menyajikan lirik lengkap sholawat Assalamualaik Zainal Anbiya dan artinya, beserta sedikit penjelasannya agar kita dapat meresapi setiap untaian kata pujian tersebut.

Lirik Sholawat

أسلم عليك يا زين الأنبياء

Assalamualaik zainal anbiya

Salam sejahtera bagimu wahai perhiasan para nabi

يا مصطفى يا نور الهدى

Ya Musthofa ya nurul huda

Wahai yang terpilih, wahai cahaya petunjuk

أنت حبيبي وأنت طبيبي

Anta habibi wa anta thobibi

Engkaulah kekasihku dan engkaulah tabibku

يا سيدي يا سند الضعيف

Ya Sayyidi ya sanadadh dho'if

Wahai tuanku, wahai sandaran orang-orang lemah

أنت إمامي وأنت مرادي

Anta imami wa anta murodi

Engkaulah imamku dan engkaulah tujuanku

يا خاتم الأنبياء

Ya khotamal anbiya

Wahai penutup para nabi

صلوا على خير الورى

Shollu 'ala khoiril wara

Bershalawatlah atas sebaik-baiknya makhluk

محمد الهادي البشير

Muhammad al Hadi al Busyro

Muhammad sang pembawa petunjuk, sang pembawa kabar gembira

يا نور عيني يا محمد

Ya nur 'aini ya Muhammad

Wahai cahaya mataku, wahai Muhammad

بك نرتقي وبك نسعد

Bika nartaqi wa bika nas'ad

Denganmu kami naik (derajat) dan denganmu kami bahagia

يا من سكنت قلب فؤادي

Ya man sakanat qolbi fu'adi

Wahai engkau yang mendiami hati sanubariku

Makna Mendalam Sholawat

Sholawat Assalamualaik Zainal Anbiya adalah ungkapan cinta dan kerinduan mendalam kepada junjungan alam, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Mari kita bedah makna setiap baitnya:

Bait 1 & 2: Sanjungan Awal dan Identitas Kenabian

"Assalamualaik zainal anbiya, Ya Musthofa ya nurul huda" (Salam sejahtera bagimu wahai perhiasan para nabi, Wahai yang terpilih, wahai cahaya petunjuk).

Bait ini langsung menegaskan kedudukan agung Nabi Muhammad SAW sebagai 'zainal anbiya', yang berarti perhiasan atau keindahan dari seluruh nabi-nabi. Beliau adalah puncak dari kenabian, yang menyempurnakan risalah para nabi sebelumnya. Disebut juga sebagai 'Musthofa' (yang terpilih) dan 'Nurul Huda' (cahaya petunjuk), menegaskan bahwa beliau adalah pilihan Allah SWT dan menjadi sumber penerang bagi seluruh alam semesta dalam memahami kebenaran dan jalan lurus menuju-Nya.

Bait 3 & 4: Kasih Sayang dan Perlindungan

"Anta habibi wa anta thobibi, Ya Sayyidi ya sanadadh dho'if" (Engkaulah kekasihku dan engkaulah tabibku, Wahai tuanku, wahai sandaran orang-orang lemah).

Dalam bait ini, kita mengakui Nabi Muhammad sebagai kekasih Allah yang sangat dicintai, sekaligus menjadi 'tabib' atau penyembuh bagi jiwa-jiwa yang sakit oleh dosa dan kealpaan. Beliau adalah 'Sayyidi' (tuanku), sosok yang kita taati dan ikuti ajarannya. Dan yang tak kalah penting, beliau adalah 'sanadadh dho'if', yaitu tempat bersandar dan kekuatan bagi mereka yang lemah, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Kitalah orang-orang lemah yang membutuhkan pertolongan dan bimbingan beliau.

Bait 5 & 6: Kepemimpinan Spiritual dan Penutup Kenabian

"Anta imami wa anta murodi, Ya khotamal anbiya" (Engkaulah imamku dan engkaulah tujuanku, Wahai penutup para nabi).

Nabi Muhammad SAW adalah imam kita, pemimpin spiritual yang mengarahkan hidup kita sesuai tuntunan ilahi. Beliau juga 'murodi', yaitu tujuan kita dalam mencari ridha Allah. Kerinduan untuk bertemu dengan beliau dan mengikuti jejaknya adalah tujuan hidup seorang mukmin. Disebut sebagai 'khotamal anbiya' (penutup para nabi) menunjukkan bahwa risalah yang dibawa oleh beliau adalah risalah terakhir yang akan membawa manusia menuju kesempurnaan.

Bait 7, 8, & 9: Ajakan Bershalawat dan Pujian Lanjutan

"Shollu 'ala khoiril wara, Muhammad al Hadi al Busyro, Ya nur 'aini ya Muhammad" (Bershalawatlah atas sebaik-baiknya makhluk, Muhammad sang pembawa petunjuk, sang pembawa kabar gembira, Wahai cahaya mataku, wahai Muhammad).

Bait-bait ini merupakan ajakan eksplisit untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad, sebaik-baiknya manusia ('khoiril wara'). Beliau adalah pembawa petunjuk ('Al Hadi') yang membawa kita ke jalan kebenaran dan pembawa kabar gembira ('Al Busyro') tentang rahmat dan ampunan Allah. Panggilan 'Ya nur 'aini' (wahai cahaya mataku) menunjukkan betapa berharganya beliau bagi seorang mukmin, bagaikan penglihatan yang menerangi kegelapan.

Bait 10 & 11: Ketergantungan dan Kebahagiaan

"Bika nartaqi wa bika nas'ad, Ya man sakanat qolbi fu'adi" (Denganmu kami naik (derajat) dan denganmu kami bahagia, Wahai engkau yang mendiami hati sanubariku).

Terakhir, sholawat ini menegaskan bahwa melalui kecintaan dan ittiba' (mengikuti ajaran) beliau, kita dapat meraih derajat yang mulia di sisi Allah ('nartaqi') dan meraih kebahagiaan sejati ('nas'ad'), baik di dunia maupun akhirat. Beliau adalah sosok yang begitu terkasih, begitu dekat, seolah mendiami relung terdalam hati setiap mukmin yang mencintainya.

Mempelajari dan melantunkan lirik Assalamualaik Zainal Anbiya dan artinya ini diharapkan dapat menambah kecintaan kita kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, memperdalam pemahaman kita tentang kedudukan beliau, serta menjadi motivasi untuk senantiasa bershalawat kepada beliau. Semoga kita semua mendapatkan syafa'at beliau kelak di hari kiamat.

🏠 Homepage