Dalam khazanah musik religi yang kian beragam, hadirnya sebuah karya yang mampu menyentuh relung hati dan membangkitkan rasa syukur adalah sebuah anugerah. Salah satu lagu yang berhasil mencapai titik tersebut adalah "Assalamualaik" yang dibawakan oleh Azkal Azkiya. Lagu ini bukan sekadar untaian kata dan nada, melainkan sebuah syair yang merangkum keagungan Sang Pencipta dan kerinduan mendalam kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW.
Azkal Azkiya, sebagai penyanyi yang dikenal dengan vokal merdu dan penghayatan yang mendalam, berhasil menghidupkan setiap lirik dalam lagu "Assalamualaik". Lagu ini diposisikan sebagai sebuah salam dan pujian yang dialamatkan kepada Rasulullah SAW. Setiap baitnya terasa begitu tulus, seolah-olah Sang Penyanyi benar-benar berdiri di hadapan Nabi, menyampaikan salam kerinduan dan penghormatan yang tiada tara.
Secara umum, lirik lagu ini mengalirkan pesan tentang kebesaran Rasulullah SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Ia adalah sosok yang diutus untuk membimbing umat manusia menuju jalan kebaikan dan cahaya ilahi. Kehadiran beliau menjadi penyejuk di tengah kegelapan jahiliyah, membawa ajaran Islam yang mulia dan universal.
Mari kita telaah lebih dalam keindahan yang terkandung dalam lirik "Assalamualaik". Lagu ini dimulai dengan pengakuan atas kemuliaan Nabi, diiringi dengan harapan agar salam dan shalawat kita senantiasa sampai kepada beliau. Ini adalah bentuk penghormatan sekaligus upaya untuk mendekatkan diri kepada suri tauladan terbaik.
Frasa "Ya Nabi salam 'alaika, Ya Habib salam 'alaika" adalah inti dari lagu ini. Ucapan salam dan cinta yang tulus dialamatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Panggilan "Habib" (kekasih) semakin mempertegas kedekatan emosional yang dirasakan umat Islam kepada beliau. Setiap kali bait ini dilantunkan, diharapkan hati para pendengar tergerak untuk mengirimkan salam dan doa yang sama.
Kemudian, lirik "Engkau sang rahmatan lil 'alamin" menegaskan kembali peran universal Rasulullah SAW sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Beliau tidak hanya diutus untuk kaumnya, tetapi juga sebagai teladan bagi seluruh umat manusia dan bahkan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Ajaran yang dibawanya adalah ajaran kasih sayang, kedamaian, dan keadilan.
Bagian yang menyebutkan "Tiada tara keindahanmu, Sejuk di hati, damai di jiwa" menggambarkan betapa agungnya pribadi Rasulullah SAW. Keindahan beliau bukan hanya pada rupa, tetapi lebih pada akhlak, budi pekerti, dan seluruh aspek kehidupannya yang menjadi inspirasi. Mendengar dan merenungkan keindahan tersebut dapat menumbuhkan ketenangan batin.
Lebih lanjut, doa dan permohonan yang terucap, "Ya Allah... Jadikan kami hamba yang taat, Senantiasa meneladani Akhlak Rasul-Mu tercinta", menunjukkan keinginan kuat umat untuk mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW. Ini adalah pengingat bahwa cinta kepada Nabi tidak cukup hanya diucap, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu dengan berupaya meneladani akhlak mulianya dalam kehidupan sehari-hari.
Lagu "Assalamualaik" dari Azkal Azkiya hadir sebagai pengingat yang lembut namun kuat. Di tengah kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan modern, kita seringkali lupa untuk sejenak merenung dan mendekatkan diri kepada Tuhan serta meneladani sosok yang paling dicintai-Nya. Melalui liriknya yang sederhana namun sarat makna, lagu ini mengajak kita untuk senantiasa bersalawat, merindukan syafaat beliau, dan yang terpenting, berusaha mengamalkan ajaran-ajarannya.
Mendengarkan lagu ini secara berulang dapat menjadi sarana introspeksi diri, meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW, dan mempertebal keyakinan. Mari kita jadikan lirik "Assalamualaik" sebagai pengantar hati untuk selalu terhubung dengan Sang Pemberi Rahmat, dan menjadikannya sumber inspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.