Yoriichi Tsugikuni adalah nama yang bergema sepanjang sejarah dunia Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba sebagai sosok pembasmi iblis terkuat yang pernah ada. Sebagai pencipta Teknik Pernapasan Matahari, dia adalah pahlawan yang nyaris sendirian memegang kunci untuk mengakhiri era iblis. Namun, sebuah pertanyaan besar terus menghantui para penggemar dan menjadi topik diskusi hangat: kenapa Yoriichi mati? Jawabannya tidak sesederhana yang dibayangkan, melibatkan kombinasi takdir, kelelahan luar biasa, dan sebuah pengorbanan yang tak terkatakan.
Yoriichi hidup di era yang berbeda, jauh sebelum Tanjiro Kamado. Ia adalah seorang samurai jenius yang dianugerahi kemampuan luar biasa untuk melihat "dunia transparan", sebuah kemampuan yang memungkinkannya untuk melihat alur kehidupan dan serangan musuh dengan sangat jelas. Kemampuan ini, ditambah dengan penguasaan absolut atas Teknik Pernapasan Matahari, menjadikannya ancaman terbesar bagi iblis, termasuk Muzan Kibutsuji sendiri.
Sejarah mencatat bahwa Yoriichi hampir saja berhasil membunuh Muzan. Dalam pertemuan mereka, Yoriichi menggunakan seluruh kekuatannya, bahkan mencapai bentuk "Dunia Transparan" yang membuat Muzan terdesak. Namun, Muzan, yang licik, menggunakan wanita hamil sebagai tameng, dan dalam sepersekian detik keraguan Yoriichi, Muzan berhasil melarikan diri dan berjanji akan terus hidup untuk menciptakan iblis yang lebih kuat.
Meskipun memiliki kekuatan dewa, Yoriichi tetaplah manusia. Ia hidup sangat lama, melampaui usia manusia pada umumnya berkat Teknik Pernapasan Matahari yang membantunya memperlambat penuaan. Namun, penuaan itu tetap terjadi. Bertahun-tahun berjuang melawan iblis, menyaksikan banyak orang yang dicintainya mati, dan menanggung beban sebagai pembasmi iblis terkuat, akhirnya mengikis kekuatan fisiknya. Usia tua yang tak terhindarkan menjadi faktor utama.
Lebih dari itu, beban mental yang dipikul Yoriichi juga sangat berat. Ia kehilangan saudara kembarnya, Michikatsu, yang kemudian berubah menjadi iblis Kokushibo, salah satu iblis bulan atas terkuat. Perjuangan melawan dan menyaksikan keluarganya yang terpecah belah serta kehancuran yang disebabkan oleh iblis Muzan pasti meninggalkan luka emosional yang mendalam. Kelelahan ini, baik fisik maupun mental, diperparah oleh fakta bahwa ia adalah satu-satunya yang mampu melawan Muzan secara setara selama berabad-abad.
Menurut cerita, Yoriichi tidak "mati" dalam arti dibunuh oleh iblis. Ia meninggal dengan tenang di usia yang sangat tua, setelah menyelesaikan tugasnya sebagai pembasmi iblis terkuat. Kematiannya dianggap sebagai akhir dari sebuah era dan dimulainya babak baru di mana generasi selanjutnya harus melanjutkan perjuangan. Yoriichi telah memberikan yang terbaik dari dirinya, bahkan mewariskan Teknik Pernapasan Matahari yang menjadi dasar bagi banyak teknik pernapasan lainnya yang digunakan oleh para pembasmi iblis di era Tanjiro.
Bahkan dalam keadaan hampir sekarat, Yoriichi sempat bertemu dengan Tanjiro Kamado muda dan memberikan bimbingan serta pedang Hinokami Kagura yang nantinya akan menjadi kunci bagi Tanjiro untuk membangkitkan Teknik Pernapasan Matahari. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Yoriichi telah mencapai akhir hidupnya, semangat dan warisannya tetap hidup, memberikan harapan bagi umat manusia untuk membasmi iblis selamanya. Jadi, kenapa Yoriichi mati? Ia mati karena takdir manusiawi, kelelahan dari perjuangan abadi, dan untuk memberikan ruang bagi generasi baru untuk meraih kemenangan terakhir.
Meskipun Yoriichi tidak lagi hidup, kisahnya terus menginspirasi. Ia adalah bukti bahwa kekuatan terbesar seringkali datang dengan pengorbanan terbesar. Kepergiannya bukanlah kekalahan, melainkan sebuah transisi, sebuah penyerahan tongkat estafet yang penting bagi para pahlawan masa depan yang kini berjuang demi perdamaian dunia.