Melahirkan buah hati adalah momen paling membahagiakan bagi seorang wanita. Namun, setelah melewati perjuangan persalinan, banyak ibu baru yang mengalami berbagai ketidaknyamanan, salah satunya adalah rasa sakit di perut bagian bawah. Keluhan ini sangat umum terjadi dan bisa mengkhawatirkan jika tidak dipahami dengan baik.
Rasa sakit di perut bagian bawah setelah melahirkan bukanlah hal yang perlu Anda panikkan secara berlebihan, asalkan tidak disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Penting untuk mengetahui penyebabnya agar Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan merasa lebih nyaman selama masa pemulihan.
Ada beberapa alasan utama mengapa perut bagian bawah Anda mungkin terasa sakit pasca persalinan:
Ini adalah penyebab paling umum dari rasa sakit perut bagian bawah setelah melahirkan, terutama pada ibu yang pernah melahirkan sebelumnya. Rahim yang berukuran sebesar semangka setelah kehamilan harus menyusut kembali ke ukuran semula. Proses penyusutan ini dibantu oleh kontraksi rahim yang disebut afterpains. Kontraksi ini bisa terasa seperti kram menstruasi yang ringan hingga cukup kuat. Menyusui bayi dapat memicu pelepasan hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi rahim lebih kuat, sehingga rasa sakitnya pun bisa lebih terasa.
Jika Anda menjalani episiotomi (sayatan bedah pada perineum untuk memperluas jalan lahir) atau mengalami robekan pada area tersebut, rasa sakit di perut bagian bawah bisa menjalar ke area perineum. Nyeri ini bisa terasa tumpul atau tajam, tergantung pada tingkat keparahan robekan atau jahitan. Perdarahan dan pembengkakan di area ini juga dapat berkontribusi pada rasa tidak nyaman.
Bagi ibu yang melahirkan melalui operasi caesar, rasa sakit di perut bagian bawah adalah hal yang wajar terjadi karena adanya sayatan pada kulit, otot perut, dan rahim. Nyeri pascaoperasi ini biasanya paling terasa dalam beberapa hari pertama, namun bisa berlanjut selama beberapa minggu. Posisi tertentu saat duduk, bergerak, atau bahkan batuk dan bersin bisa memperparah rasa sakitnya.
Setelah melahirkan, tubuh mengalami perubahan hormonal yang drastis. Penurunan kadar estrogen dan progesteron dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk otot dan jaringan di area panggul. Perubahan ini terkadang dapat menimbulkan sensasi nyeri atau ketidaknyamanan.
Perut yang membesar selama kehamilan dapat menekan organ pencernaan. Setelah melahirkan, organ-organ ini membutuhkan waktu untuk kembali ke posisi normalnya. Proses ini terkadang bisa menyebabkan penumpukan gas atau sembelit, yang dapat menimbulkan rasa sakit atau kembung di perut bagian bawah.
Dalam beberapa kasus, rasa sakit perut bagian bawah bisa menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius seperti sindrom nyeri panggul pasca melahirkan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera pada saraf panggul selama persalinan atau peradangan.
Meskipun rasa sakit setelah melahirkan adalah normal, ada beberapa gejala yang perlu Anda waspadai dan harus segera dilaporkan ke dokter:
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meredakan rasa sakit di perut bagian bawah:
Masa nifas adalah masa transisi yang penting bagi seorang ibu. Mendengarkan tubuh Anda, memberikan perawatan yang tepat, dan tidak ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis adalah kunci untuk melewati masa pemulihan ini dengan baik.