Melihat ada darah pada feses kucing kesayangan bisa menjadi sumber kekhawatiran besar bagi setiap pemilik. Fenomena ini, yang sering disebut sebagai hematochezia (darah segar) atau melena (darah tercerna yang berwarna gelap), bukanlah hal yang boleh diabaikan. Penting untuk memahami berbagai kemungkinan penyebabnya agar Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk kesehatan kucing Anda.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kucing mengalami pendarahan saat buang air besar. Beberapa penyebabnya ringan dan dapat diatasi dengan perubahan pola makan atau perawatan sederhana, namun beberapa lainnya memerlukan perhatian medis segera.
Sistem pencernaan kucing sangat sensitif. Perubahan mendadak pada jenis makanan, pemberian makanan manusia yang tidak sesuai, atau alergi terhadap bahan tertentu dalam makanannya bisa mengiritasi dinding usus, menyebabkan peradangan dan pendarahan.
Ketika kucing mengalami sembelit yang parah, feses yang keras dan kering harus melewati usus yang teriritasi. Gesekan ini dapat menyebabkan luka kecil pada lapisan rektum atau anus, sehingga timbul darah segar pada feses.
Cacing usus seperti cacing gelang (roundworms), cacing kait (hookworms), atau protozoa seperti Giardia dan Coccidia adalah penyebab umum masalah pencernaan pada kucing. Parasit ini dapat merusak lapisan usus, menyebabkan peradangan, diare, dan pendarahan.
Bakteri patogen seperti Salmonella atau virus seperti Feline Panleukopenia (meskipun jarang menyebabkan darah pada feses secara langsung, namun dapat merusak usus) bisa menjadi penyebab peradangan usus yang parah dan berdarah.
IBD adalah kondisi kronis di mana lapisan usus kucing mengalami peradangan. Gejala IBD bisa bervariasi, namun diare kronis yang terkadang disertai darah adalah salah satu tanda umumnya. Penyebab pasti IBD seringkali tidak diketahui, namun diduga melibatkan respons imun yang abnormal.
Mirip dengan manusia, kucing juga bisa mengalami tukak atau luka pada lapisan lambung atau ususnya. Hal ini bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu (seperti NSAID), stres kronis, atau penyakit lainnya. Pendarahan dari tukak ini bisa menyebabkan feses berwarna hitam (melena) atau muntah darah.
Meskipun lebih jarang terjadi, pertumbuhan abnormal seperti polip atau tumor di saluran pencernaan kucing dapat menyebabkan iritasi, luka, dan pendarahan yang terlihat pada feses. Tumor ganas (kanker) pada saluran pencernaan adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan segera.
Beberapa jenis racun, seperti yang terdapat pada tanaman tertentu atau produk rumah tangga, dapat merusak organ dalam termasuk saluran pencernaan, yang berujung pada pendarahan.
Jika kucing menelan benda asing seperti tulang, plastik kecil, atau benda tajam lainnya, benda tersebut dapat melukai dinding usus saat dikeluarkan, menyebabkan pendarahan.
Penting untuk dicatat: Kehadiran darah segar (merah terang) pada feses seringkali menunjukkan masalah di bagian rektum atau usus besar, sementara feses berwarna hitam pekat (melena) menandakan pendarahan yang terjadi lebih jauh ke dalam saluran pencernaan (lambung atau usus halus).
Selain darah pada feses, perhatikan juga gejala lain yang menyertai, seperti:
Jika Anda melihat adanya darah pada feses kucing Anda, bahkan jika hanya sedikit, tindakan terbaik adalah segera menghubungi dokter hewan. Jangan tunda pemeriksaan, terutama jika kucing menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan.
Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan kucing Anda, dan mungkin merekomendasikan tes lebih lanjut seperti:
Penanganan pendarahan pada feses kucing sangat bergantung pada penyebabnya. Dokter hewan dapat meresepkan obat-obatan seperti antibiotik, obat cacing, obat anti-inflamasi, atau perubahan pola makan. Untuk kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan.
Pencegahan adalah kunci. Pastikan kucing Anda mendapatkan:
Kesehatan pencernaan kucing adalah indikator penting dari kesehatan keseluruhannya. Dengan kewaspadaan dan respons yang cepat, Anda dapat membantu kucing kesayangan Anda pulih dan kembali sehat.