Kenapa Ibu Hamil Saat BAB Keluar Darah?

Ibu Hamil Perut Membesar Tantangan Buang Air Besar Ada Darah

Ilustrasi: Perubahan tubuh ibu hamil dan potensi tantangan saat buang air besar.

Kehamilan adalah masa yang penuh keajaiban, namun juga membawa berbagai perubahan fisiologis pada tubuh ibu. Salah satu keluhan yang terkadang dialami oleh ibu hamil adalah munculnya darah saat buang air besar (BAB). Kondisi ini tentu dapat menimbulkan kekhawatiran, namun penting untuk dipahami bahwa ada beberapa penyebab umum yang mendasarinya. Mengetahui penyebabnya dapat membantu ibu hamil merasa lebih tenang dan mengambil langkah yang tepat.

Penyebab Umum Ibu Hamil BAB Berdarah

Beberapa faktor dapat menyebabkan ibu hamil mengalami perdarahan saat BAB. Penyebab-penyebab ini umumnya berkaitan dengan perubahan hormonal, peningkatan tekanan pada tubuh, dan perubahan pola makan.

1. Wasir (Ambeien)

Wasir adalah salah satu penyebab paling umum dari perdarahan saat BAB, baik pada ibu hamil maupun tidak. Selama kehamilan, peningkatan volume darah dan tekanan dari rahim yang membesar dapat menekan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum. Hal ini menyebabkan pembuluh darah tersebut membengkak dan menjadi wasir. Wasir yang meradang atau pecah dapat mengeluarkan darah, terutama saat mengedan saat BAB.

2. Fissura Ani (Robekan pada Anus)

Fissura ani adalah luka kecil atau robekan pada lapisan kulit anus. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh tinja yang keras dan kering yang sulit dikeluarkan. Ibu hamil cenderung mengalami sembelit karena perubahan hormonal, suplemen zat besi, dan kurangnya aktivitas fisik, yang semuanya dapat membuat tinja menjadi lebih keras. Saat tinja yang keras melewati anus, dapat menyebabkan robekan kecil yang berdarah. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan terlihat di atas tisu toilet atau di permukaan tinja.

3. Sembelit dan Tinja Keras

Seperti yang disebutkan sebelumnya, sembelit adalah masalah umum selama kehamilan. Ketika tinja menjadi keras dan kering, proses BAB menjadi lebih sulit dan membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mengeluarkannya. Tekanan yang berlebihan ini dapat menyebabkan iritasi pada lapisan rektum dan anus, yang pada akhirnya bisa menimbulkan pendarahan ringan.

4. Perubahan Pola Makan dan Dehidrasi

Perubahan pola makan selama kehamilan, seperti peningkatan konsumsi serat untuk mencegah sembelit, terkadang dapat memberikan dampak awal. Namun, jika asupan cairan tidak mencukupi, serat tersebut tidak dapat bekerja optimal dan malah bisa membuat tinja menjadi lebih padat. Dehidrasi juga menjadi faktor penting yang dapat memperburuk sembelit dan meningkatkan risiko fissura ani.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Mengalami BAB Berdarah?

Meskipun beberapa penyebab perdarahan saat BAB pada ibu hamil bersifat ringan, penting untuk tidak mengabaikannya. Langkah pertama yang paling krusial adalah segera berkonsultasi dengan dokter atau bidan.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua perdarahan saat BAB pada ibu hamil berarti ada masalah serius, namun kewaspadaan dan konsultasi medis adalah kunci untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.

Mengalami BAB berdarah saat hamil memang bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan. Namun, dengan pemahaman yang benar mengenai penyebabnya dan tindakan pencegahan yang tepat, ibu hamil dapat melalui masa kehamilan dengan lebih nyaman dan sehat. Selalu prioritaskan komunikasi terbuka dengan tenaga kesehatan Anda untuk mendapatkan panduan dan penanganan yang terbaik.

🏠 Homepage