Email telah menjadi tulang punggung komunikasi digital, baik untuk urusan pribadi, bisnis, maupun operasional vital. Ketika sebuah email yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba, hal ini bisa menyebabkan frustrasi, kerugian waktu, atau bahkan hilangnya peluang penting. Masalah pengiriman email bukan sekadar isu sederhana; ia melibatkan interaksi kompleks antara ribuan server, konfigurasi keamanan, dan kebijakan penyedia layanan. Memahami mengapa email tersesat memerlukan panduan komprehensif yang mengurai masalah dari sisi penerima, sisi pengirim, hingga kedalaman protokol keamanan server.
Artikel mendalam ini dirancang untuk membedah setiap lapisan penyebab kegagalan pengiriman email. Kami akan menyajikan solusi tuntas, mulai dari pemeriksaan termudah di kotak masuk Anda, hingga analisis teknis yang melibatkan DNS, catatan autentikasi, dan reputasi domain. Dengan memahami alur kerja Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) dan mekanisme pertahanan modern, Anda akan siap menghadapi dan menyelesaikan hampir semua skenario kegagalan pengiriman email.
I. Pemeriksaan Dasar di Sisi Penerima (The Local Check)
Seringkali, masalah email tidak masuk berasal dari konfigurasi atau kebiasaan yang terjadi langsung di akun penerima. Sebelum melibatkan server atau konfigurasi domain yang rumit, ada baiknya Anda memastikan lima hal mendasar ini.
1. Folder Spam atau Junk Mail
Ini adalah penyebab paling umum. Penyedia layanan email (ESP) menggunakan algoritma canggih untuk memfilter email yang dicurigai sebagai spam atau phishing. Sayangnya, filter ini terkadang terlalu agresif dan menangkap email sah (False Positives). Jika email dari pengirim tertentu tidak pernah sampai, pastikan Anda memeriksa seluruh folder sekunder Anda.
Mengapa Email Sah Masuk Spam?
- Kata Kunci Mencurigakan: Pengirim menggunakan subjek yang terlalu promosi (misalnya, mengandung kata "Gratis," "Diskon Besar," atau banyak tanda seru).
- Kurangnya Interaksi Sebelumnya: Jika Anda belum pernah berinteraksi dengan pengirim tersebut, ESP akan lebih berhati-hati.
- Reputasi IP Pengirim Rendah: Pengirim mungkin mengirim dari server yang pernah digunakan oleh spammer.
- HTML yang Buruk: Email dengan rasio gambar-teks yang sangat tinggi atau kode HTML yang rusak sering dicurigai.
2. Kapasitas Kotak Masuk Penuh (Mailbox Quota Exceeded)
Jika kotak masuk Anda mencapai batas penyimpanan yang ditetapkan oleh penyedia layanan (misalnya, 15GB untuk akun gratis), server email Anda akan menolak email yang masuk selanjutnya. Penolakan ini biasanya menghasilkan pesan bounce back 550 Quota Exceeded yang dikirimkan kembali kepada pengirim. Server penerima tidak dapat menyimpan email baru karena tidak ada ruang yang tersedia, menyebabkan email yang seharusnya masuk ditolak pada tahap awal.
Solusi utamanya adalah mengosongkan ruang dengan menghapus email lama, khususnya yang memiliki lampiran besar, atau dengan meningkatkan paket penyimpanan Anda.
3. Aturan Pemfilteran (Filters and Rules) yang Dibuat Pengguna
Banyak pengguna secara tidak sengaja membuat aturan yang mengalihkan, mengarsip, atau bahkan menghapus email tertentu berdasarkan subjek, pengirim, atau kata kunci. Misalnya, Anda mungkin pernah membuat aturan untuk mengarsipkan semua email dari domain pekerjaan lama, dan aturan itu tanpa sengaja menangkap email baru yang relevan.
Anda harus masuk ke pengaturan akun email Anda (Gmail Settings, Outlook Rules) dan meninjau setiap aturan yang aktif. Pastikan tidak ada aturan yang:
- Secara otomatis menandai email dari domain tertentu sebagai 'Dibaca' dan memindahkannya ke arsip.
- Menghapus email dari alamat spesifik tanpa notifikasi.
4. Pengaturan Daftar Blokir (Blocklist/Denylist)
Beberapa pengguna memblokir alamat email tertentu secara eksplisit. Meskipun ini berguna untuk menghindari spam, Anda mungkin secara tidak sengaja memblokir alamat yang mirip dengan pengirim sah, atau memblokir keseluruhan domain. Periksa 'Blocked Senders' atau 'Denylist' di pengaturan keamanan akun Anda untuk memastikan alamat pengirim tidak tercantum di sana.
II. Investigasi Server dan Jaringan: Masalah Pengiriman Menengah
Setelah mengeliminasi masalah lokal pada kotak masuk Anda, langkah selanjutnya adalah memeriksa interaksi antara server pengirim dan server penerima. Di sinilah sering terjadi masalah keterlambatan (delay) atau penolakan sementara.
1. Keterlambatan Jaringan (Delivery Delay)
Bukan berarti email hilang, tetapi server mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk memproses pengiriman. Ini ditandai dengan kode SMTP 4xx (Temporary Failure).
Mekanisme Greylisting
Greylisting adalah metode pertahanan server yang sangat umum digunakan. Ketika server penerima menerima email dari pengirim yang belum pernah dikenal sebelumnya, ia akan menolak email tersebut untuk sementara (dengan kode 450 atau 451) dan meminta server pengirim untuk mencoba lagi setelah periode tertentu (biasanya 5 hingga 15 menit).
Server email sah akan mencoba mengirim ulang. Spammer, yang biasanya menggunakan infrastruktur kirim-dan-lupakan, sering kali tidak repot-repot mencoba lagi. Meskipun ini efektif melawan spam, Greylisting menyebabkan penundaan yang signifikan, terutama untuk email pertama dari pengirim baru.
2. Masalah Firewall atau Antivirus Lokal
Pada lingkungan perusahaan atau saat menggunakan klien email desktop (seperti Thunderbird atau Outlook desktop), firewall atau perangkat lunak antivirus yang terinstal di komputer Anda mungkin secara keliru menganggap email yang masuk berbahaya dan memblokirnya sebelum mencapai klien email Anda. Konfigurasi ini biasanya bersifat lokal dan tidak mempengaruhi akses email melalui webmail.
Langkah Verifikasi:
Cobalah mengakses email Anda melalui antarmuka web (webmail). Jika email masuk di webmail tetapi tidak muncul di klien desktop Anda, kemungkinan besar masalahnya adalah pemindaian (scanning) email lokal oleh perangkat lunak keamanan Anda. Anda mungkin perlu menambahkan pengecualian (exception) untuk klien email Anda dalam pengaturan antivirus.
3. Kesalahan Ejaan atau Salah Kirim di Sisi Pengirim
Meskipun Anda adalah penerima, kegagalan pengiriman paling mendasar adalah alamat yang salah. Jika pengirim salah mengetikkan satu huruf saja pada nama domain atau nama pengguna Anda, email tersebut akan gagal terkirim, menghasilkan pesan "550 User unknown" atau "550 Domain not found" (bounce back).
Jika Anda tidak menerima email yang seharusnya, langkah pertama yang harus Anda minta kepada pengirim adalah memverifikasi alamat email yang mereka gunakan secara tepat, termasuk tanda baca dan huruf besar/kecil (meskipun sebagian besar server tidak peka huruf besar/kecil untuk bagian sebelum @).
III. Analisis Teknis Mendalam: Otentikasi dan Reputasi Domain
Pada era digital modern, server penerima tidak hanya memeriksa apakah email tersebut ditujukan kepada Anda; mereka juga harus memverifikasi bahwa pengirim benar-benar berhak mengirim atas nama domain yang mereka klaim. Kegagalan dalam verifikasi ini, yang dikenal sebagai otentikasi email, adalah penyebab utama email bisnis sah masuk ke folder spam atau ditolak sepenuhnya.
1. Kegagalan SPF (Sender Policy Framework)
SPF adalah catatan DNS yang mendefinisikan server (alamat IP) mana yang diizinkan untuk mengirim email atas nama suatu domain. Ini seperti daftar 'petugas yang berwenang'. Jika email dikirim dari IP yang tidak terdaftar dalam catatan SPF domain pengirim, server penerima akan menganggapnya sebagai upaya pemalsuan (spoofing).
Dampak Kegagalan SPF:
Jika SPF gagal (misalnya, pengirim menggunakan layanan email pihak ketiga yang IP-nya tidak ditambahkan ke catatan SPF mereka), server penerima kemungkinan besar akan memberikan skor spam yang tinggi. Jika kebijakan SPF pengirim diatur ke -all (Hard Fail), email tersebut bisa langsung ditolak.
v=spf1 include:_spf.google.com include:sendgrid.net ~all
Jika email dikirim dari server yang bukan milik Google atau SendGrid, email tersebut akan dicurigai.
Apabila email dari domain penting tidak masuk, Anda perlu memberi tahu pengirim untuk memeriksa dan memperbarui catatan SPF mereka, memastikan semua layanan pihak ketiga (CRM, newsletter, sistem tiket) telah dimasukkan.
2. Kegagalan DKIM (DomainKeys Identified Mail)
DKIM menambahkan tanda tangan digital ke setiap email yang dikirim. Tanda tangan ini memungkinkan server penerima untuk memverifikasi bahwa email tersebut tidak diubah selama transit dan benar-benar berasal dari domain yang diklaim. Tanda tangan ini dienkripsi menggunakan kunci pribadi pengirim dan diverifikasi menggunakan kunci publik yang dipublikasikan di DNS mereka.
Penyebab DKIM Gagal:
- Perubahan Konten: Jika email melewati server perantara yang memodifikasi konten atau header (terkadang dilakukan oleh beberapa filter spam), tanda tangan DKIM akan rusak.
- Kunci Kedaluwarsa: Kunci DKIM yang tidak diperbarui secara rutin.
Kegagalan DKIM adalah indikator kuat bahwa email tersebut palsu atau telah dimanipulasi, menyebabkan server penerima menolak pengiriman atau mengalihkannya ke folder spam.
3. Kebijakan DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance)
DMARC adalah protokol yang dibangun di atas SPF dan DKIM. Ini memberi tahu server penerima apa yang harus dilakukan jika otentikasi SPF atau DKIM gagal (misalnya, menolak, mengkarantina, atau membiarkannya). DMARC juga menyediakan mekanisme pelaporan, memungkinkan pengirim menerima laporan tentang domain mana yang mencoba menggunakan nama domain mereka.
Jika pengirim memiliki kebijakan DMARC yang ketat (p=reject), dan email mereka gagal melewati pemeriksaan SPF dan DKIM, email tersebut akan ditolak mentah-mentah oleh server Anda. Ini adalah kebijakan keamanan yang sangat umum untuk domain-domain besar seperti bank atau perusahaan teknologi, dan merupakan penyebab utama kegagalan email dari pengirim B2B.
4. Reputasi IP dan Domain Pengirim (Blacklisting)
Reputasi adalah skor kepercayaan yang diberikan kepada alamat IP pengirim dan domain pengirim oleh penyedia layanan internet (ISP) dan organisasi antispam. Jika reputasi rendah, email akan ditolak, tidak peduli seberapa sempurna konfigurasi SPF/DKIM mereka.
Apa Itu Blacklist (Daftar Hitam)?
Blacklist adalah daftar alamat IP yang dikenal karena mengirim spam atau aktivitas berbahaya. Organisasi seperti Spamhaus, Barracuda, dan MXToolbox mengelola daftar ini (sering disebut RBLs - Real-time Blackhole Lists). Jika server pengirim Anda terdaftar di salah satu RBL utama, hampir semua penyedia email akan menolak email Anda.
Solusi untuk Pengirim yang Terblacklist:
- Identifikasi Sumber Masalah: Pengirim harus mengidentifikasi kampanye atau akun yang menyebabkan volume spam tinggi.
- Pembersihan Daftar: Hapus alamat yang tidak valid (bounce) dan pelanggan yang tidak aktif dari daftar kirim.
- Permintaan Penghapusan (Delisting): Pengirim harus mengunjungi situs RBL yang mendaftarkan IP mereka dan mengajukan permintaan penghapusan, menjelaskan langkah-langkah yang telah mereka ambil untuk memperbaiki masalah.
Jika Anda adalah penerima, Anda harus menginformasikan kepada pengirim bahwa IP mereka mungkin ada di daftar hitam dan menyarankan mereka untuk memeriksanya menggunakan alat pengecekan blacklist online.
IV. Batasan Teknis dan Konfigurasi Lanjut Server Penerima
Di luar otentikasi, ada aspek teknis pada server penerima yang dapat memblokir atau menolak email, sering kali tanpa memberikan pesan bounce back yang jelas kepada pengguna akhir.
1. Batasan Ukuran Lampiran (Attachment Limits)
Setiap server email memiliki batas maksimum untuk ukuran lampiran. Batas ini bisa berkisar dari 10MB hingga 50MB, tergantung penyedia layanan. Jika pengirim mencoba mengirim file yang melebihi batas Anda, email tersebut akan ditolak oleh server Anda di awal proses transmisi SMTP. Pengirim akan menerima pesan kegagalan (biasanya 550 Message size exceeds fixed limit).
Pastikan pengirim menggunakan layanan berbagi file (seperti Google Drive atau Dropbox) untuk dokumen yang sangat besar, alih-alih melampirkannya langsung ke email.
2. Pemeriksaan Konten Tingkat Lanjut (Content Filtering)
Banyak server korporat menggunakan filter konten yang sangat ketat untuk mencari virus, malware, atau teks yang mencurigakan (misalnya, bahasa yang terkait dengan ancaman atau keuangan ilegal). Filter ini bahkan dapat memindai lampiran yang diarsipkan (zipped files) dan menolak seluruh email jika menemukan pola kode yang tidak dikenal atau berbahaya.
Jika email dari pengirim sah terus diblokir, minta pengirim untuk:
- Mengirim email dalam format Teks Polos (Plain Text) sebagai percobaan.
- Mengubah atau menghapus lampiran yang dicurigai.
3. Masalah DNS: MX Records dan TTL
Agar email sampai ke server Anda, pengirim perlu tahu ke mana harus mengirimkannya. Informasi ini disediakan oleh MX (Mail Exchanger) Record yang dipublikasikan di DNS domain Anda. MX record menunjuk ke server yang bertanggung jawab untuk menerima email untuk domain Anda.
Kesalahan Konfigurasi MX:
- MX Hilang atau Salah: Jika MX record salah dikonfigurasi atau hilang, pengirim tidak akan dapat menemukan server penerima, dan email akan gagal dengan pesan "Host not found".
- Prioritas MX: Domain dapat memiliki beberapa MX record dengan tingkat prioritas berbeda. Jika server dengan prioritas tertinggi gagal, email akan mencoba server dengan prioritas berikutnya. Jika semua server gagal atau dikonfigurasi salah, pengiriman akan gagal total.
Time To Live (TTL):
Jika Anda baru saja mengubah penyedia layanan email atau memperbarui MX records, perubahan ini tidak akan langsung terlihat di seluruh dunia. Waktu yang diperlukan untuk memperbarui catatan ini disebut TTL (Time To Live). Jika TTL disetel tinggi (misalnya 24 jam), server pengirim yang berbeda mungkin melihat konfigurasi lama, menyebabkan email dikirim ke server lama yang sudah tidak aktif.
V. Membaca Pesan Bounce Back (NDR - Non-Delivery Report)
Kunci untuk memecahkan masalah pengiriman email sering kali terletak pada pesan kegagalan yang diterima oleh pengirimādikenal sebagai Bounce Back atau NDR (Non-Delivery Report). Pesan ini berisi kode status SMTP yang spesifik. Sebagai penerima yang tidak menerima email, Anda harus meminta pengirim untuk meneruskan pesan bounce back ini kepada Anda.
1. Kode Status 5xx (Permanent Failure)
Kode 5xx menunjukkan kegagalan permanen. Server pengirim tidak akan mencoba mengirim ulang email ini.
- 550 User unknown (atau No such user here): Alamat email penerima salah ketik atau tidak ada di server tujuan. Ini adalah kesalahan konfigurasi penerima atau kesalahan ketik pengirim yang paling umum.
- 552 Message size exceeds fixed maximum size: Lampiran terlalu besar (lihat Bagian IV.1).
- 554 Transaction failed / Rejected by content filtering: Penolakan keras. Ini sering terjadi karena alamat IP pengirim ada di blacklist atau server penerima menganggap konten (URL, lampiran, atau kata kunci) berbahaya. Ini juga bisa disebabkan oleh kegagalan DMARC dengan kebijakan
p=reject.
2. Kode Status 4xx (Temporary Failure)
Kode 4xx menunjukkan kegagalan sementara. Server pengirim akan mencoba mengirim ulang email tersebut beberapa kali dalam interval waktu tertentu sebelum akhirnya menghasilkan kegagalan permanen (setelah 24-72 jam).
- 421 Service not available: Server penerima sedang down, terlalu sibuk, atau sedang mengalami masalah konfigurasi.
- 450 Requested mail action not taken: Permintaan ditolak karena mailbox penerima sedang terkunci atau karena Greylisting sedang aktif (server penerima meminta pengirim untuk mencoba lagi nanti).
- 451 Requested action aborted: Kesalahan server lokal pada sisi penerima; mungkin ada masalah penyimpanan atau konfigurasi.
Jika Anda melihat kode 4xx berulang kali, ini menunjukkan masalah stabilitas pada server Anda, atau server pengirim tidak dikonfigurasi untuk mencoba ulang (Retry) dengan benar.
VI. Studi Kasus Khusus: Penyedia Layanan Email Utama
Setiap penyedia layanan email besar memiliki mekanisme penyaringan yang unik. Memahami kebijakan spesifik mereka dapat membantu diagnosis.
1. Gmail (Google Workspace)
Gmail adalah yang paling agresif dalam menilai reputasi pengirim dan otentikasi (SPF/DKIM/DMARC). Gmail memiliki skor reputasi IP yang sangat sensitif. Jika email Anda tidak masuk ke Gmail, 90% masalahnya adalah otentikasi yang buruk atau reputasi yang rendah.
- Tab Promosi/Sosial: Periksa tab ini. Gmail sering memisahkan email newsletter atau marketing dari Inbox utama.
- Fitur Keamanan Lanjut: Jika akun penerima memiliki fitur keamanan lanjut yang diaktifkan, ini dapat memblokir semua email yang dikirim dari domain yang tidak terdaftar di kontak.
2. Microsoft Exchange dan Outlook (EOP - Exchange Online Protection)
Microsoft menggunakan Exchange Online Protection (EOP) sebagai filter anti-spam dan anti-malware mereka. EOP terkenal sangat ketat, terutama terhadap domain yang baru dibuat atau yang memiliki volume pengiriman email yang tiba-tiba meningkat tajam.
- Penolakan Terselubung: EOP terkadang melakukan "silent dropping," di mana email ditolak tanpa mengirimkan bounce back ke pengirim. Ini biasanya terjadi ketika IP pengirim dianggap sangat beracun (toxic).
- Quarantine (Karantina): Di lingkungan bisnis, administrator TI harus memeriksa folder karantina Exchange untuk melihat apakah email diblokir di tingkat server, bukan di tingkat kotak masuk pengguna.
3. Self-Hosted Mail Servers (Cpanel, Plesk)
Server yang di-host sendiri memiliki risiko konfigurasi yang lebih tinggi.
- ModSecurity/Firewall: Firewall server (seperti CSF/LFD) mungkin secara tidak sengaja memblokir alamat IP dari server email pihak ketiga yang mencoba terhubung, mengira itu adalah serangan.
- Server Out of Date: Penggunaan perangkat lunak mail server yang usang (misalnya, versi lama Exim atau Postfix) dapat menyebabkan masalah kompatibilitas dengan standar keamanan email modern.
VII. Langkah Pencegahan dan Solusi Jangka Panjang
Baik Anda seorang penerima yang frustrasi atau seorang pengirim yang ingin memastikan pengiriman email yang andal, ada langkah-langkah proaktif yang harus diambil.
1. Untuk Penerima: Memastikan Penerimaan
Whitelisting (Daftar Putih)
Jika Anda sangat membutuhkan email dari domain atau alamat tertentu, tambahkan alamat pengirim tersebut ke daftar kontak Anda atau ke daftar putih (whitelist) di pengaturan email Anda. Tindakan ini secara eksplisit memberi tahu filter spam Anda bahwa email dari alamat tersebut adalah sah dan tidak boleh dipindahkan ke folder sampah.
Pelaporan sebagai "Bukan Spam"
Jika Anda menemukan email yang penting di folder spam, pastikan Anda melaporkannya sebagai "Bukan Spam" (Not Spam). Tindakan ini membantu melatih algoritma penyedia layanan email Anda untuk mengizinkan email serupa di masa mendatang.
2. Untuk Pengirim: Meningkatkan Deliverability
Jika Anda bertanggung jawab untuk mengirim email dan mengalami masalah penerimaan, fokuslah pada tiga pilar berikut:
A. Audit Konfigurasi DNS
Gunakan alat online (seperti MXToolbox atau DMARC Analyzer) untuk memverifikasi bahwa catatan SPF, DKIM, dan DMARC Anda dikonfigurasi dengan sempurna dan selaras (aligned). Kesalahan sekecil apa pun dalam sintaksis catatan TXT dapat membatalkan seluruh upaya otentikasi.
B. Menjaga Kebersihan Daftar Kirim (List Hygiene)
Jangan pernah mengirim email ke alamat yang belum dikonfirmasi (double opt-in). Hapus segera alamat yang menghasilkan hard bounce (kode 5xx). Mengirim ke alamat yang buruk adalah indikasi utama bagi ISP bahwa pengirim tidak bertanggung jawab, merusak reputasi Anda.
C. Menggunakan Provider Email Transaksional (SMTP Relay)
Untuk email sistem, notifikasi, atau email volume tinggi lainnya, hindari menggunakan server hosting bersama Anda. Gunakan layanan SMTP relay khusus (seperti SendGrid, Mailgun, atau AWS SES). Layanan ini fokus pada pemeliharaan reputasi IP yang tinggi dan menangani semua protokol otentikasi dan pengiriman yang kompleks, memastikan email Anda selalu memiliki jalur terbersih ke kotak masuk penerima.
Layanan profesional ini juga menyediakan laporan pengiriman (delivery reports) yang sangat detail, memungkinkan Anda melacak apakah email gagal diterima karena kegagalan otentikasi, penolakan server, atau masalah jaringan, memberikan transparansi penuh yang tidak mungkin didapatkan dari server email standar.
VIII. Teknik Pemecahan Masalah Lanjutan: Analisis Header Email
Ketika semua upaya di atas gagal, Anda harus menggunakan senjata pamungkas: menganalisis header email. Header adalah log teknis lengkap yang mendokumentasikan setiap langkah yang diambil email dari saat meninggalkan server pengirim hingga saat mencapai kotak masuk Anda. Header ini berisi informasi vital tentang status otentikasi dan jalur pengiriman.
1. Cara Mengakses Header
Di sebagian besar klien webmail (Gmail, Outlook): buka email, cari opsi 'Tampilkan Asli' atau 'Lihat Sumber Pesan'. Teks yang sangat panjang ini adalah header lengkap.
2. Elemen Kunci dalam Header yang Harus Diperiksa
- Received: Garis 'Received' menunjukkan setiap server yang dilalui email. Bacalah dari bawah ke atas (alur perjalanan email). Anda dapat melihat di mana penundaan (delay) terjadi jika ada jeda waktu yang lama antara dua stempel waktu 'Received'.
- Authentication-Results: Bagian ini menunjukkan hasil pemeriksaan SPF, DKIM, dan DMARC oleh server penerima. Cari status seperti
spf=pass,dkim=pass, ataudmarc=pass. Jika Anda melihatfailatausoftfail, itu adalah penyebab masalah. - X-Spam-Status / X-MS-Exchange-Organization-SCL: Ini adalah skor internal yang diberikan oleh filter spam server penerima. Skor tinggi (misalnya, SCL 7 atau lebih) menunjukkan bahwa email tersebut dianggap spam dan diblokir atau diarahkan ke folder junk.
- Message-ID: ID unik yang dapat digunakan administrator server untuk melacak email dalam log mereka.
Authentication-Results: mx.google.com; spf=pass (google.com: domain of [email protected] designates X.X.X.X as permitted sender) [email protected]; dkim=pass (signature verified) [email protected]; dmarc=pass (p=reject dis=none) header.from=domain.com
Jika Anda meminta pengirim untuk mengirimkan header pesan yang gagal kepada Anda, dan header tersebut menunjukkan spf=fail, Anda dapat langsung menyimpulkan bahwa masalahnya terletak pada konfigurasi DNS pengirim, bukan pada kotak masuk Anda.