Ilustrasi: Ketidaknyamanan dada

Kenapa Dada Terasa Sakit Setelah Makan Pedas?

Makan hidangan pedas memang bisa memberikan sensasi kenikmatan tersendiri bagi para pencintanya. Aroma rempah yang kuat, rasa hangat yang menjalar, hingga sensasi "pedas membakar" di lidah, semuanya bisa menjadi pengalaman kuliner yang memuaskan. Namun, bagi sebagian orang, kenikmatan itu seringkali dibarengi dengan ketidaknyamanan yang datang kemudian, yaitu rasa sakit atau perih di area dada. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mari kita telusuri lebih dalam.

Peran Capsaicin dan Respons Tubuh

Penyebab utama rasa pedas dalam makanan adalah senyawa yang disebut capsaicin. Capsaicin ini merupakan senyawa kimia yang ditemukan dalam cabai. Ketika kita mengonsumsi makanan pedas, capsaicin akan berikatan dengan reseptor rasa sakit dan panas yang ada di lidah dan mulut kita. Namun, efeknya tidak berhenti di situ. Capsaicin juga dapat memengaruhi saluran pencernaan, termasuk kerongkongan (esofagus) dan lambung.

Salah satu cara capsaicin memengaruhi dada adalah dengan mengiritasi lapisan mukosa di kerongkongan. Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan mulut ke lambung. Lapisan dalamnya sangat sensitif. Capsaicin dapat menyebabkan peradangan ringan atau iritasi pada lapisan ini, yang kemudian dapat dirasakan sebagai rasa perih atau sakit di dada. Sensasi ini seringkali disalahartikan sebagai sakit jantung, padahal sebenarnya berasal dari masalah pencernaan.

Refluks Asam Lambung dan GERD

Makanan pedas juga dapat memicu atau memperburuk kondisi yang disebut refluks asam lambung. Dalam kondisi normal, katup otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) berfungsi seperti pintu untuk mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan. Namun, makanan pedas dapat menyebabkan LES menjadi lebih rileks atau melemah.

Ketika LES melemah, asam lambung yang memiliki pH sangat rendah (asam) dapat naik kembali ke kerongkongan. Asam lambung ini sangat korosif dan dapat menyebabkan sensasi terbakar yang tajam di dada, yang dikenal sebagai heartburn. Heartburn inilah yang seringkali dirasakan sebagai sakit dada setelah makan pedas. Bagi individu yang memiliki kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), mengonsumsi makanan pedas bisa menjadi pemicu utama gejala.

Peradangan Lambung (Gastritis)

Selain memengaruhi kerongkongan, capsaicin juga dapat mengiritasi lapisan lambung. Lambung dilapisi oleh mukosa pelindung untuk mencegah kerusakan akibat asam lambung. Namun, konsumsi makanan pedas yang berlebihan atau bagi individu yang memiliki lambung sensitif dapat mengganggu fungsi lapisan pelindung ini, bahkan menyebabkan peradangan ringan yang disebut gastritis.

Peradangan pada lambung dapat menyebabkan nyeri yang dirasakan di bagian ulu hati, yang terkadang menjalar ke area dada. Gejalanya bisa berupa rasa nyeri tumpul, perih, atau bahkan kram. Mengonsumsi makanan pedas dalam kondisi gastritis tentu akan memperparah iritasi dan rasa sakit.

Gangguan Motilitas Saluran Pencernaan

Capsaicin juga diketahui dapat memengaruhi kecepatan pergerakan (motilitas) saluran pencernaan. Pada beberapa orang, makanan pedas dapat mempercepat pergerakan lambung, yang berarti isi lambung lebih cepat dikeluarkan. Namun, pada orang lain, efeknya bisa sebaliknya, yaitu memperlambat pengosongan lambung.

Jika lambung membutuhkan waktu lebih lama untuk mengosongkan isinya, ini dapat meningkatkan tekanan di dalam lambung. Peningkatan tekanan ini dapat mendorong isi lambung, termasuk asam, untuk naik kembali ke kerongkongan, memicu refluks dan rasa sakit di dada.

Faktor Individu dan Sensitivitas

Penting untuk diingat bahwa respons tubuh terhadap makanan pedas sangat bervariasi antarindividu. Beberapa orang mungkin dapat menikmati hidangan pedas tanpa masalah sama sekali, sementara yang lain sangat sensitif. Faktor genetik, kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya (seperti maag atau GERD), dan tingkat kebiasaan makan pedas dapat memengaruhi seberapa parah reaksi yang dialami.

Jika Anda sering mengalami rasa sakit dada setelah makan pedas, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi makanan pedas atau menghindarinya sama sekali. Jika gejala sangat mengganggu, nyeri terasa parah, atau disertai gejala lain seperti kesulitan menelan, penurunan berat badan yang tidak jelas, atau muntah darah, segera konsultasikan dengan dokter. Gejala tersebut bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius yang memerlukan penanganan profesional.

Secara ringkas, rasa sakit dada setelah makan pedas umumnya disebabkan oleh iritasi capsaicin pada kerongkongan dan lambung, pemicuan refluks asam lambung akibat melemahnya katup LES, atau perburukan kondisi peradangan lambung. Memahami respons tubuh Anda sendiri adalah kunci untuk menikmati makanan favorit tanpa mengorbankan kesehatan.

🏠 Homepage