Siapa yang tidak pernah mengalami cegukan? Sensasi tiba-tiba "hik!" yang mengganggu ini biasanya bersifat sementara. Namun, bagaimana jika cegukan terasa terus menerus dan membuat Anda tidak nyaman? Fenomena cegukan yang berkelanjutan bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih dalam. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.
Secara sederhana, cegukan adalah gerakan involunter (tidak disengaja) dari diafragma, otot besar yang terletak di bawah paru-paru, yang bertanggung jawab untuk pernapasan. Gerakan ini menyebabkan penutupan cepat pita suara, menghasilkan suara "hik!" yang khas. Cegukan biasanya dipicu oleh iritasi pada saraf yang mengontrol diafragma, seperti saraf vagus atau saraf frenikus.
Meskipun cegukan sesekali bisa disebabkan oleh makan terlalu cepat, minum minuman bersoda, atau tertawa terbahak-bahak, cegukan yang terus menerus bisa memiliki akar penyebab yang lebih kompleks. Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa seseorang mungkin mengalami cegukan yang tidak kunjung berhenti:
Cegukan yang berlangsung selama lebih dari 48 jam biasanya dianggap sebagai cegukan persisten (persistent hiccups). Jika cegukan Anda berlangsung lebih lama dari itu, atau jika disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, atau kesulitan menelan, segera cari bantuan medis. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk menanyakan riwayat medis Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin merekomendasikan tes diagnostik seperti tes darah, endoskopi, atau pemindaian CT untuk menentukan penyebabnya.
Bagi cegukan yang ringan dan sementara, banyak orang mencoba berbagai cara rumahan untuk menghentikannya, seperti:
Namun, jika cegukan Anda persisten, metode-metode ini mungkin tidak akan memberikan solusi jangka panjang. Pengobatan akan sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dokter Anda mungkin meresepkan obat-obatan seperti chlorpromazine, baclofen, atau metoclopramide untuk membantu meredakan cegukan. Dalam kasus yang sangat jarang dan parah, intervensi bedah untuk memblokir saraf yang terlibat mungkin dipertimbangkan.
Pencegahan cegukan yang berkelanjutan sering kali melibatkan menghindari pemicunya. Ini bisa berarti makan dan minum dengan lebih tenang, menghindari makanan pedas atau asam jika Anda rentan terhadap GERD, mengelola stres dengan baik, dan berhati-hati saat mengonsumsi obat-obatan yang berpotensi memicu cegukan. Jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasari, mengontrol kondisi tersebut dengan baik juga dapat membantu mengurangi frekuensi cegukan.
Cegukan yang terus menerus memang bisa mengganggu dan mengkhawatirkan, namun dengan pemahaman yang tepat dan penanganan medis yang sesuai, penyebabnya dapat diidentifikasi dan diatasi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda merasa cegukan Anda tidak normal atau berlebihan.