Ilustrasi representatif. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.
Munculnya benjolan di area leher seringkali menimbulkan kekhawatiran. Terlebih lagi jika benjolan tersebut sifatnya kadang ada kadang hilang, membuat kita bertanya-tanya apa penyebabnya dan apakah kondisi ini berbahaya. Perlu dipahami bahwa leher adalah area yang kompleks, terdiri dari berbagai struktur seperti kelenjar getah bening, otot, saraf, pembuluh darah, kelenjar tiroid, dan lain sebagainya. Adanya benjolan yang muncul dan menghilang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan hingga yang memerlukan perhatian medis segera.
Ini adalah penyebab paling umum dari benjolan leher yang sifatnya sementara. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas menyaring patogen seperti bakteri dan virus. Ketika tubuh sedang melawan infeksi, kelenjar getah bening di area yang terinfeksi bisa membengkak dan terasa seperti benjolan. Lokasi pembengkakan kelenjar getah bening seringkali mengikuti lokasi infeksi. Misalnya, jika Anda mengalami radang tenggorokan, kelenjar di leher bagian depan bisa membengkak.
Pembengkakan ini biasanya akan mengecil dan menghilang seiring dengan sembuhnya infeksi. Karena itu, benjolan kadang ada kadang hilang ini seringkali berkaitan dengan siklus sakit Anda. Faktor pemicu bisa berupa infeksi saluran pernapasan atas (flu, pilek), infeksi gigi, infeksi telinga, atau bahkan luka kecil di kulit kepala atau wajah.
Kelenjar sebasea di kulit dapat tersumbat, menyebabkan terbentuknya kista sebasea atau jerawat yang besar. Benjolan ini bisa terasa lunak atau keras, dan terkadang meradang serta mengeluarkan nanah. Ketika peradangan mereda atau kista pecah, benjolan tersebut bisa mengecil atau bahkan hilang untuk sementara waktu, namun bisa muncul kembali jika saluran kelenjar kembali tersumbat.
Lipoma adalah tumor jinak yang terdiri dari sel-sel lemak. Benjolan ini biasanya lunak, mudah digerakkan di bawah kulit, dan tumbuh sangat lambat. Meskipun lipoma umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit, ukurannya bisa berubah-ubah sedikit, memberikan kesan kadang ada kadang hilang. Namun, seringkali ukurannya cenderung stabil.
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher. Pembesaran kelenjar tiroid (gondok) bisa berupa pembesaran difus (seluruh kelenjar) atau nodul (benjolan spesifik). Beberapa nodul tiroid bisa bersifat fungsional, yang berarti mereka memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Fluktuasi hormonal ini terkadang bisa memengaruhi ukuran nodul, membuatnya terasa lebih menonjol atau kurang terlihat pada waktu-waktu tertentu.
Selain kista sebasea, ada berbagai jenis kista lain yang bisa terbentuk di leher, seperti kista duktus thyroglossal atau kista branchial cleft. Kista ini merupakan kantung berisi cairan yang bisa tumbuh dan mengecil, tergantung pada produksi cairan di dalamnya dan tingkat peradangan yang mungkin terjadi.
Benjolan yang muncul setelah cedera ringan pada area leher, seperti terbentur atau tertarik, bisa jadi merupakan pembengkakan akibat peradangan atau hematoma (kumpulan darah) kecil. Seiring waktu, peradangan mereda dan tubuh menyerap darah, sehingga benjolan bisa mengecil atau menghilang. Namun, jika ada sedikit peradangan yang terus menerus, benjolan bisa terasa muncul kembali.
Meskipun banyak benjolan di leher yang bersifat jinak dan sementara, penting untuk tidak mengabaikannya, terutama jika Anda memperhatikan tanda-tanda berikut:
Kondisi-kondisi tersebut bisa mengindikasikan adanya infeksi yang lebih serius, peradangan kronis, atau bahkan kondisi yang lebih serius seperti tumor atau kanker. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, USG, CT scan, atau biopsi untuk menentukan penyebab pasti benjolan tersebut.
Benjolan di leher yang kadang ada kadang hilang sebagian besar disebabkan oleh faktor-faktor yang relatif ringan seperti pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi atau masalah kulit seperti jerawat. Namun, kewaspadaan tetap penting. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika Anda memiliki kekhawatiran, mengalami benjolan yang tidak biasa, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan Anda.