Merasa badan sakit semua dan meriang bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman. Gejala ini seringkali muncul secara bersamaan dan membuat aktivitas sehari-hari terasa sangat berat. Apakah Anda pernah mengalami hal ini? Jika ya, Anda tidak sendirian. Fenomena ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi medis yang lebih serius.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai kemungkinan penyebab mengapa badan terasa sakit semua dan disertai dengan meriang. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mempercepat proses pemulihan.
Secara umum, rasa sakit pada seluruh badan (nyeri otot atau mialgia) dan meriang (suhu tubuh sedikit meningkat atau rasa dingin) adalah respons umum tubuh terhadap berbagai stimulus, terutama ketika sistem kekebalan tubuh sedang bekerja keras.
Ini adalah penyebab paling umum dari gejala yang Anda rasakan. Infeksi virus seperti influenza (flu), pilek biasa (common cold), atau bahkan COVID-19 seringkali memicu peradangan di seluruh tubuh. Ketika virus menyerang, sistem imun melepaskan sitokin, yaitu protein yang membantu memerangi infeksi. Namun, pelepasan sitokin ini juga dapat menyebabkan rasa sakit pada otot dan sendi, serta demam atau meriang.
Gejala lain yang sering menyertai infeksi virus meliputi batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kelelahan.
Sama seperti virus, bakteri juga dapat menyebabkan infeksi yang memicu respons peradangan dan gejala sakit badan serta meriang. Beberapa contoh infeksi bakteri yang bisa menimbulkan gejala ini antara lain radang tenggorokan akibat Streptococcus, infeksi saluran kemih, atau bahkan infeksi yang lebih serius seperti pneumonia.
Perbedaannya dengan infeksi virus, infeksi bakteri terkadang memerlukan pengobatan antibiotik spesifik.
Melakukan aktivitas fisik yang sangat berat, olahraga yang berlebihan, atau kurang istirahat dapat menyebabkan otot-otot tegang dan mengalami mikro-cedera. Hal ini bisa menimbulkan rasa nyeri yang terasa di seluruh badan, terutama setelah aktivitas tersebut.
Kurang tidur juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk pulih, sehingga rasa sakit dan kelelahan bisa semakin terasa. Meriang ringan juga bisa muncul akibat ketidakseimbangan termoregulasi tubuh karena kelelahan.
Stres kronis dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol. Tingkat kortisol yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peradangan, yang berujung pada rasa sakit otot dan perasaan tidak enak badan atau meriang.
Ketegangan otot akibat stres juga bisa menyebabkan nyeri yang terasa menyeluruh.
Beberapa kondisi medis yang bersifat kronis dapat menyebabkan peradangan sistemik dalam tubuh, yang seringkali bermanifestasi sebagai rasa sakit badan yang persisten dan perasaan meriang. Contohnya meliputi:
Ketika tubuh kekurangan cairan, otot-otot bisa menjadi lebih rentan terhadap kejang dan nyeri. Dehidrasi juga dapat memengaruhi fungsi organ, termasuk kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, sehingga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan meriang.
Beberapa jenis obat-obatan, seperti statin untuk menurunkan kolesterol atau obat-obatan untuk tekanan darah tinggi, terkadang dapat menyebabkan nyeri otot sebagai efek samping.
Meskipun banyak penyebab sakit badan dan meriang bersifat sementara dan dapat diatasi dengan istirahat yang cukup serta perawatan rumahan, ada beberapa tanda yang mengharuskan Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin melakukan tes tambahan seperti tes darah untuk menentukan penyebab pasti dari gejala Anda dan memberikan penanganan yang paling sesuai.
Jika gejala yang Anda alami tergolong ringan, beberapa cara berikut dapat membantu meredakan ketidaknyamanan:
Merasakan badan sakit semua dan meriang memang tidak mengenakkan. Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebabnya, Anda dapat lebih waspada terhadap kondisi tubuh Anda dan mengambil langkah yang tepat jika diperlukan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional jika Anda merasa khawatir atau gejala tidak membaik.