Pernahkah Anda merasa tubuh menjadi sangat sensitif, bahkan sentuhan ringan pun terasa menyakitkan? Fenomena ini bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan terkadang mengkhawatirkan. Sensitivitas sentuhan yang berlebih, atau hiperestesia, dapat bervariasi dari ketidaknyamanan ringan hingga rasa sakit yang intens, memengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
Penting untuk dipahami bahwa tubuh manusia adalah sistem yang kompleks, dan rasa sakit adalah sinyal penting dari otak kita tentang potensi bahaya atau cedera. Namun, ketika sinyal ini menjadi terlalu peka, sentuhan yang seharusnya tidak menyakitkan justru memicu respons nyeri.
Ada berbagai alasan mengapa badan bisa terasa sakit saat disentuh. Beberapa penyebab bersifat sementara, sementara yang lain mungkin memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Ini mungkin penyebab yang paling jelas. Jika Anda mengalami cedera seperti memar, terkilir, atau luka, area yang terkena akan menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan karena peradangan yang terjadi. Tubuh mengirimkan sinyal rasa sakit untuk memperingatkan Anda agar tidak menggunakan area yang cedera, memungkinkan proses penyembuhan.
Beberapa kondisi kulit dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas. Misalnya, eksim, psoriasis, atau dermatitis dapat membuat kulit meradang dan sangat rentan terhadap iritasi dan rasa sakit saat disentuh. Bahkan gesekan ringan dari pakaian bisa terasa tidak nyaman.
Infeksi pada kulit atau jaringan di bawahnya juga bisa menjadi penyebab. Misalnya, bisul atau selulitis akan menimbulkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan yang membuat area tersebut sangat nyeri jika disentuh.
Saraf memainkan peran penting dalam persepsi nyeri. Gangguan pada sistem saraf dapat menyebabkan hipersensitivitas. Beberapa kondisi seperti neuropati perifer (kerusakan saraf) yang disebabkan oleh diabetes, infeksi, atau trauma, dapat membuat saraf mengirimkan sinyal nyeri yang salah.
Ini adalah kondisi kronis yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas, serta kelelahan, gangguan tidur, dan masalah kognitif. Salah satu gejala utama fibromyalgia adalah nyeri tekan yang sangat sensitif di titik-titik tertentu di tubuh. Bagi penderita fibromyalgia, sentuhan ringan pun bisa terasa sangat menyakitkan.
CRPS adalah kondisi nyeri kronis yang biasanya mempengaruhi satu anggota tubuh (lengan, kaki, tangan, atau kaki) setelah cedera, operasi, stroke, atau serangan jantung. Gejalanya meliputi nyeri hebat yang tidak proporsional dengan cedera awal, pembengkakan, perubahan warna dan suhu kulit, serta peningkatan sensitivitas terhadap sentuhan (allodynia dan hiperalgesia).
Faktor psikologis juga dapat memengaruhi persepsi nyeri. Stres kronis dan kecemasan dapat meningkatkan tingkat kepekaan tubuh terhadap rangsangan, termasuk sentuhan. Otak yang berada dalam keadaan waspada terus-menerus dapat menafsirkan rangsangan normal sebagai ancaman, yang memicu respons nyeri.
Beberapa jenis obat, terutama yang memengaruhi sistem saraf, dapat memiliki efek samping berupa peningkatan sensitivitas atau rasa sakit pada kulit.
Jika rasa sakit saat disentuh ini terjadi secara tiba-tiba, sangat parah, disertai dengan gejala lain seperti demam, kemerahan yang menyebar, bengkak yang signifikan, atau mati rasa, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis. Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab yang mendasari dan merekomendasikan penanganan yang tepat.
Diagnosis yang akurat biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, peninjauan riwayat medis, dan terkadang tes tambahan seperti tes darah atau pencitraan. Pengobatan akan sangat bergantung pada penyebabnya, mulai dari pengobatan topikal untuk kondisi kulit, obat pereda nyeri, hingga terapi fisik atau penanganan kondisi neurologis.
Memahami mengapa badan terasa sakit saat disentuh adalah langkah awal yang penting. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat lebih peka terhadap sinyal tubuh dan mencari pertolongan yang tepat ketika diperlukan.