Ilustrasi abstrak: kelelahan dan rasa dingin.
Pernahkah Anda merasa badan tiba-tiba terasa lemas dan dingin tanpa sebab yang jelas? Sensasi ini bisa sangat mengganggu dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman. Seringkali, keluhan ini muncul secara tiba-tiba dan bisa berlangsung selama beberapa jam, bahkan hingga berhari-hari. Memahami penyebab di balik gejala ini adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasa lemas dan dingin. Beberapa di antaranya bersifat sementara dan mudah diatasi, sementara yang lain mungkin memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Ini adalah salah satu penyebab paling umum. Tubuh membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan energi. Kurang tidur, baik karena begadang, insomnia, atau jam kerja yang tidak teratur, dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi, yang berujung pada rasa lemas. Ketika tubuh lelah, metabolisme juga bisa melambat, membuat tubuh terasa lebih dingin.
Air sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal. Ketika Anda tidak minum cukup air, tubuh bisa mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kelelahan, pusing, dan sensasi dingin karena penurunan volume darah dan sirkulasi yang tidak lancar.
Faktor psikologis juga memainkan peran besar. Stres kronis atau serangan kecemasan mendadak dapat memicu respons "fight-or-flight" pada tubuh. Ini dapat menyebabkan perubahan hormon dan aliran darah, yang pada beberapa orang dapat bermanifestasi sebagai rasa lemas, tangan atau kaki dingin, bahkan keringat dingin.
Anemia, terutama anemia defisiensi zat besi, adalah penyebab umum rasa lemas dan pucat. Zat besi diperlukan untuk produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi berarti pasokan oksigen berkurang, menyebabkan tubuh terasa lemas, mudah lelah, dan seringkali disertai rasa dingin pada ekstremitas.
Gula darah yang rendah, atau hipoglikemia, terjadi ketika kadar glukosa dalam darah turun di bawah normal. Ini bisa terjadi pada penderita diabetes yang menggunakan obat-obatan tertentu, atau pada orang yang tidak memiliki diabetes tetapi melewatkan waktu makan atau berolahraga berlebihan. Gejalanya meliputi gemetar, pusing, keringat dingin, dan rasa lemas yang signifikan.
Tubuh dapat terasa lemas dan dingin sebagai respons terhadap infeksi. Sistem kekebalan tubuh bekerja keras untuk melawan virus atau bakteri, yang menguras energi dan dapat memengaruhi suhu tubuh. Flu, pilek, atau infeksi lainnya seringkali disertai dengan gejala ini.
Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dapat memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini dapat menyebabkan rasa lemas, kelelahan, peningkatan berat badan, dan peningkatan sensitivitas terhadap suhu dingin.
Tekanan darah yang sangat rendah dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak dan ekstremitas. Ini bisa menyebabkan rasa lemas, pusing, pandangan kabur, dan tangan serta kaki yang terasa dingin.
Meskipun banyak penyebab rasa lemas dan dingin dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, penting untuk mengetahui kapan Anda perlu mencari bantuan medis. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
Jika gejala yang Anda rasakan ringan dan Anda menduga penyebabnya adalah gaya hidup, beberapa hal berikut dapat membantu:
Memahami tubuh Anda adalah kunci. Jangan abaikan sinyal yang diberikan tubuh Anda. Jika rasa lemas dan dingin terus berlanjut atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.