Gatal Malam Hari Menurut Islam: Pertanda Apa dan Cara Mengatasinya
Gatal-gatal di malam hari bisa menjadi keluhan yang sangat mengganggu. Ketika sensasi menggelitik dan keinginan untuk menggaruk muncul tepat saat kita hendak beristirahat, kualitas tidur pun bisa terganggu. Bagi sebagian orang, fenomena ini bahkan sering dikaitkan dengan berbagai macam makna, termasuk dari sudut pandang agama. Pertanyaan mengenai "kenapa badan gatal gatal setiap malam menurut islam" sering muncul sebagai upaya mencari penjelasan yang lebih dalam dari sekadar penyebab medis.
Penjelasan Medis Awal
Sebelum membahas dari perspektif Islam, penting untuk mengetahui bahwa gatal di malam hari seringkali memiliki penjelasan medis yang logis. Beberapa faktor umum meliputi:
Perubahan Suhu Tubuh: Saat kita tidur, suhu tubuh cenderung menurun. Perubahan ini dapat memicu pelepasan histamin yang menyebabkan rasa gatal.
Kulit Kering: Udara kering, terutama di ruangan ber-AC atau saat musim kemarau, dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya dan menjadi kering, yang berujung pada rasa gatal.
Alergi atau Iritasi: Kontak dengan bahan-bahan tertentu seperti debu, tungau, bulu binatang, atau deterjen pakaian baru dapat memicu reaksi alergi yang muncul lebih terasa saat kita berbaring dan kontak dengan sprei atau selimut.
Gigitan Serangga: Nyamuk, kutu kasur, atau serangga kecil lainnya seringkali aktif di malam hari dan gigitannya bisa menyebabkan gatal yang baru terasa setelah beberapa saat.
Kondisi Kulit Tertentu: Eksem, psoriasis, atau biduran adalah beberapa kondisi kulit kronis yang gejalanya sering memburuk di malam hari.
Efek Samping Obat: Beberapa jenis obat memiliki efek samping berupa rasa gatal.
Menangani gatal dari sisi medis biasanya melibatkan identifikasi penyebabnya dan pengobatan yang sesuai, seperti pelembap, antihistamin, atau konsultasi dengan dokter spesialis kulit.
Perspektif Islam Terhadap Gatal di Malam Hari
Dalam ajaran Islam, segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah atas kehendak Allah SWT. Termasuk pula segala bentuk cobaan atau gangguan fisik yang dialami umat-Nya. Ketika seseorang mengalami gatal-gatal setiap malam, pandangan Islam mengajak kita untuk melihatnya dari berbagai sisi:
Ujian dan Peringatan dari Allah: Gatal yang berulang bisa jadi merupakan ujian dari Allah untuk menguji kesabaran dan keikhlasan hamba-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya." (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam konteks ini, gatal yang mengganggu bisa menjadi pengingat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak istighfar, dan bersabar.
Peringatan untuk Menjaga Kebersihan (Thaharah): Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan, baik lahir maupun batin. Rasa gatal bisa jadi merupakan isyarat dari tubuh atau peringatan ilahi bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki terkait kebersihan diri atau lingkungan. Misalnya, kebersihan pakaian, tempat tidur, atau bahkan kebersihan hati dari penyakit-penyakit hati yang juga bisa bermanifestasi.
Doa dan Ikhtiar Spiritual: Dalam Islam, doa adalah senjata orang mukmin. Jika gatal tersebut terus mengganggu dan tidak kunjung sembuh meski telah berikhtiar secara medis, umat Muslim dianjurkan untuk memohon kesembuhan langsung kepada Allah SWT. Terdapat banyak doa-doa dari Al-Quran dan Sunnah yang diajarkan untuk memohon kesembuhan. Salah satunya adalah doa yang dibaca oleh Nabi Ayyub AS ketika diuji dengan penyakit: "Robbi innii massaniyadh-dhurru wa anta arhamur-roohiimii." (Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa kemudharatan, padahal Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).
Pengingat Akan Kematian dan Kehidupan Akhirat: Sensasi tidak nyaman di tubuh seperti gatal yang terus-menerus dapat mengingatkan kita pada ketidaksempurnaan duniawi dan keterbatasan fisik. Hal ini bisa menjadi motivasi untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi kematian dan kehidupan akhirat yang kekal, dengan memperbanyak amal saleh dan mengurangi keterikatan pada kesenangan duniawi yang fana.
Cara Mengatasi Gatal Malam Hari Menurut Ajaran Islam
Selain ikhtiar medis yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam Islam, beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi atau meredakan gatal di malam hari:
Berwudhu dan Sholat: Melakukan wudhu dapat memberikan ketenangan dan kesegaran pada tubuh. Sholat, terutama di malam hari (qiyamul lail), bukan hanya ibadah tetapi juga merupakan terapi spiritual yang dapat membantu menenangkan jiwa dan raga.
Membaca Ayat-Ayat Ruqyah Syar'iyyah: Mengamalkan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran yang terbukti memiliki kekuatan penyembuhan, seperti Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan beberapa surah pendek lainnya. Membaca doa perlindungan dari gangguan jin dan sihir juga dianjurkan.
Istighfar dan Dzikir: Memperbanyak istighfar (memohon ampunan) dan dzikir (mengingat Allah) dapat membersihkan hati dan jiwa, yang secara tidak langsung dapat berpengaruh pada ketenangan fisik.
Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan: Memastikan kamar tidur bersih, sprei dan selimut terawat, serta diri sendiri dalam keadaan bersih.
Memohon Kesembuhan dengan Doa: Mengangkat tangan dan memohon kesembuhan dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT, disertai keyakinan penuh bahwa Allah adalah Sang Penyembuh.
Menghindari Perilaku Negatif: Menjauhi perbuatan dosa dan maksiat yang bisa mendatangkan murka Allah, karena gatal bisa jadi merupakan tanda ketidakridhaan-Nya.
Kesimpulan
Gatal-gatal setiap malam bisa menjadi pengalaman yang menyulitkan. Dari perspektif Islam, fenomena ini dapat dilihat sebagai ujian, peringatan, atau bahkan kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Penting untuk tetap melakukan ikhtiar medis guna mengidentifikasi dan mengatasi penyebab fisik, sambil tidak melupakan kekuatan spiritual melalui doa, dzikir, dan ibadah. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, diharapkan gatal yang mengganggu dapat mereda, dan hati serta jiwa menjadi lebih tenang dalam menghadapi cobaan.