Gatal pada badan saat tidur di kasur bisa menjadi gangguan yang sangat mengganggu kualitas istirahat Anda. Sensasi menggelitik yang tak kunjung hilang ini seringkali membuat sulit untuk terlelap, bahkan terkadang membangunkan Anda di tengah malam. Ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebabnya, mulai dari hal sederhana yang mudah diatasi hingga kondisi medis yang memerlukan perhatian lebih.
Memahami akar permasalahan adalah langkah awal untuk menemukan solusi. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum mengapa Anda mungkin merasa gatal saat berbaring di kasur:
Ini adalah salah satu biang kerok paling umum dari rasa gatal saat tidur. Tungau debu adalah makhluk mikroskopis yang hidup di lingkungan yang hangat dan lembap, seperti kasur, bantal, selimut, dan karpet. Mereka memakan sel-sel kulit mati yang kita lepaskan setiap hari. Bagi sebagian orang, protein dalam kotoran tungau debu dapat memicu reaksi alergi, menyebabkan gatal-gatal, bersin, hidung tersumbat, dan mata merah.
Gejala alergi tungau debu cenderung memburuk di malam hari atau di pagi hari karena paparan yang lebih lama di lingkungan yang kaya akan tungau tersebut. Kasur, yang jarang dicuci secara mendalam, menjadi sarang ideal bagi mereka.
Bahan-bahan tertentu yang digunakan dalam pembuatan kasur, seprai, atau selimut bisa saja memicu reaksi alergi pada kulit Anda. Ini bisa termasuk:
Tidur dalam kondisi yang terlalu panas dan lembap dapat menyebabkan keringat berlebih. Keringat yang terperangkap di antara kulit dan pakaian atau seprai dapat mengiritasi kulit, menyebabkan rasa gatal. Kondisi ini juga bisa memperburuk rasa gatal yang sudah ada sebelumnya.
Meskipun kurang umum dari tungau debu, gigitan serangga seperti nyamuk, kutu busuk (bed bugs), atau bahkan semut yang mungkin masuk ke dalam kamar tidur Anda bisa menjadi penyebab gatal. Kutu busuk adalah masalah serius yang perlu ditangani segera karena mereka hidup di tempat tidur dan menggigit di malam hari, meninggalkan bekas gigitan yang sangat gatal.
Jika Anda memiliki kondisi kulit yang mendasarinya, seperti eksim (dermatitis atopik), psoriasis, atau kulit kering (xerosis), rasa gatal bisa menjadi lebih parah di malam hari. Iritasi dari serat kasur atau seprai, serta perubahan suhu tubuh saat tidur, dapat memperparah gejala.
Kasur dan seprai yang jarang dibersihkan atau dicuci dapat menumpuk keringat, sel kulit mati, kotoran, dan mungkin bakteri atau jamur. Lingkungan yang kotor ini bisa menjadi tempat berkembang biak bagi organisme yang menyebabkan iritasi kulit.
Setelah mengetahui beberapa kemungkinan penyebabnya, mari kita bahas langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk meredakan gatal dan meningkatkan kualitas tidur:
Tidur yang nyenyak adalah hak setiap orang. Dengan mengidentifikasi penyebab rasa gatal dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat kembali menikmati malam yang tenang dan bangun dengan perasaan segar.