Ilustrasi umum: Area ketiak
Munculnya benjolan di ketiak, terutama jika terasa sakit, bisa menimbulkan kekhawatiran. Ketiak adalah area dengan banyak kelenjar getah bening, pembuluh darah, pembuluh limfa, saraf, dan folikel rambut. Karena kompleksitas anatomi di area ini, berbagai kondisi dapat menyebabkan munculnya benjolan yang disertai rasa sakit. Memahami kemungkinan penyebabnya adalah langkah awal yang penting untuk mengetahui cara penanganan yang tepat.
Rasa sakit pada benjolan di ketiak kanan bisa menjadi indikasi adanya peradangan atau infeksi. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang perlu Anda ketahui:
Ini adalah salah satu penyebab paling umum. Kelenjar getah bening berfungsi sebagai filter dalam sistem kekebalan tubuh, menangkap bakteri, virus, dan sel abnormal. Ketika ada infeksi atau peradangan di area tubuh yang dekat dengan kelenjar getah bening di ketiak (misalnya infeksi pada lengan, tangan, atau dada), kelenjar ini dapat membengkak dan menjadi nyeri saat ditekan. Penyebab infeksi yang bisa memicu limfadenopati meliputi:
Benjolan akibat pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terasa kenyal dan dapat bergeser saat disentuh.
Ketiak adalah area yang sering dicukur atau dihilangkan rambutnya, yang dapat menyebabkan iritasi dan luka kecil pada folikel rambut. Jika folikel rambut ini terinfeksi bakteri (seringkali Staphylococcus aureus), dapat muncul peradangan yang disebut folikulitis. Ini bisa berkembang menjadi bisul (furunkel) atau kumpulan bisul (karbunkel) yang terasa sakit, merah, dan membengkak. Benjolan ini mungkin memiliki titik nanah di tengahnya.
Bisul adalah infeksi bakteri yang menyebabkan terbentuknya kantong nanah di bawah kulit. Jika bisul terjadi di area ketiak, ia akan tampak sebagai benjolan merah, bengkak, dan sangat nyeri. Bisul dapat membesar dan terasa panas saat disentuh. Jika tidak ditangani, bisul bisa pecah dan mengeluarkan nanah.
Hidradenitis Suppurativa adalah kondisi peradangan kronis pada kulit yang memengaruhi kelenjar keringat, terutama di area seperti ketiak, selangkangan, dan di bawah payudara. Kondisi ini menyebabkan munculnya benjolan yang menyakitkan, berulang, dan dapat mengeluarkan nanah. Benjolan pada HS seringkali terbentuk di bawah kulit dan bisa menjadi sangat besar dan meradang.
Kista sebasea adalah kantong non-kanker yang berkembang di bawah kulit. Kista ini terbentuk ketika kelenjar minyak (sebasea) tersumbat atau rusak. Kista sebasea di ketiak bisa tumbuh lambat dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terinfeksi atau meradang. Jika terinfeksi, kista akan membengkak, memerah, dan terasa nyeri.
Benturan atau cedera pada area ketiak juga dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang menyerupai benjolan. Ini bisa terjadi akibat aktivitas fisik tertentu atau kecelakaan ringan. Darah dapat berkumpul di bawah kulit, membentuk hematoma yang terasa seperti benjolan.
Meskipun jarang, benjolan di ketiak bisa menjadi tanda keganasan, seperti limfoma atau metastasis dari kanker payudara. Namun, benjolan akibat keganasan seringkali tidak terasa sakit pada tahap awal dan mungkin terasa keras, tidak bergerak, serta tumbuh dengan cepat. Adanya benjolan yang disertai gejala lain seperti penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, keringat malam berlebihan, atau kelelahan yang signifikan memerlukan evaluasi medis segera.
Meskipun banyak benjolan di ketiak bersifat jinak dan akan hilang dengan sendirinya, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami kondisi berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, dan mungkin merekomendasikan tes tambahan seperti tes darah, USG, atau biopsi untuk menentukan penyebab pasti benjolan dan memberikan penanganan yang tepat. Jangan mendiagnosis diri sendiri; konsultasi medis adalah cara terbaik untuk memastikan kesehatan Anda.