Kenapa Ada Benjolan di Ketiak dan Terasa Sakit? Memahami Penyebab dan Penanganannya

Munculnya benjolan di ketiak seringkali memicu kekhawatiran, apalagi jika disertai rasa sakit. Area ketiak adalah lokasi yang kompleks, dipenuhi dengan kelenjar getah bening, kelenjar keringat, folikel rambut, serta jaringan lemak dan ikat. Oleh karena itu, benjolan yang muncul di area ini dapat memiliki berbagai penyebab, mulai dari kondisi yang relatif tidak berbahaya hingga indikasi masalah kesehatan yang lebih serius. Memahami apa yang menyebabkan benjolan tersebut, bagaimana gejalanya, dan kapan harus mencari bantuan medis adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan Anda.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai kemungkinan penyebab benjolan di ketiak yang terasa sakit, mulai dari yang paling umum hingga yang jarang terjadi, bagaimana diagnosis ditegakkan, dan pilihan penanganan yang tersedia. Informasi yang komprehensif ini diharapkan dapat membantu Anda memahami kondisi yang mungkin Anda alami dan mengambil keputusan yang tepat untuk kesehatan Anda.

Diagram Kelenjar Getah Bening Representasi sederhana kelenjar getah bening yang membengkak. KGB

Ilustrasi sederhana kelenjar getah bening.

Anatomi Ketiak: Mengapa Benjolan Sering Muncul di Sana?

Untuk memahami mengapa benjolan bisa muncul di ketiak, penting untuk mengenal struktur anatomi daerah ini. Ketiak (aksila) adalah area cekung di bawah sendi bahu yang kaya akan berbagai jaringan dan organ penting. Beberapa komponen utama yang ada di ketiak meliputi:

Kepadatan dan keragaman struktur ini menjadikan ketiak sebagai lokasi yang umum untuk berbagai jenis benjolan. Reaksi tubuh terhadap infeksi, peradangan, pertumbuhan sel yang tidak normal, atau trauma lokal semuanya dapat bermanifestasi sebagai benjolan.

Penyebab Umum Benjolan di Ketiak dan Terasa Sakit

Sebagian besar benjolan di ketiak yang terasa sakit disebabkan oleh kondisi jinak. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling sering ditemui:

1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati)

Ini adalah penyebab paling umum dari benjolan di ketiak yang nyeri. Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Ketika tubuh melawan infeksi atau peradangan, kelenjar getah bening di area yang terkena akan membesar dan menjadi nyeri karena peningkatan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh.

Penyebab Limfadenopati:

Benjolan akibat pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terasa lunak, kenyal, dan bergerak bebas di bawah kulit. Nyeri dapat bervariasi dari ringan hingga sedang, terutama saat ditekan.

2. Kista

Kista adalah kantung tertutup berisi cairan, udara, atau bahan semi-padat yang dapat terbentuk di bawah kulit.

Jenis Kista yang Umum di Ketiak:

Kista biasanya tumbuh lambat dan mungkin tidak menimbulkan gejala sampai ukurannya cukup besar atau terinfeksi. Ketika terinfeksi, area di sekitarnya bisa menjadi merah, bengkak, dan sangat nyeri.

3. Abses (Bisul)

Abses adalah kumpulan nanah yang terbentuk di bawah kulit sebagai respons terhadap infeksi bakteri. Ini seringkali sangat nyeri, merah, bengkak, dan terasa hangat saat disentuh. Abses dapat berkembang dari infeksi folikel rambut (folikulitis), kista yang terinfeksi, atau luka terbuka.

Penyebab paling umum adalah bakteri Staphylococcus aureus. Jika tidak diobati, abses dapat terus membesar dan bahkan pecah, melepaskan nanah. Penanganan seringkali memerlukan drainase (pengeluaran nanah) oleh dokter dan pemberian antibiotik.

Kista atau Abses di Bawah Kulit Potongan melintang yang menunjukkan benjolan berisi cairan atau nanah di bawah permukaan kulit. Lapisan Kulit Benjolan

Ilustrasi benjolan seperti kista atau abses di bawah kulit.

4. Hidradenitis Suppurativa (Acne Inversa)

Ini adalah kondisi kulit inflamasi kronis yang ditandai dengan munculnya benjolan yang nyeri, abses, dan saluran sinus (terowongan di bawah kulit) berulang, terutama di area yang banyak terdapat kelenjar apokrin (ketiak, selangkangan, bokong, di bawah payudara). Penyebab pastinya tidak sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini melibatkan penyumbatan folikel rambut dan respons imun yang abnormal.

Gejala dan Perkembangan:

Hidradenitis suppurativa lebih sering terjadi pada wanita, perokok, dan individu dengan riwayat keluarga kondisi ini. Pengobatan melibatkan kombinasi terapi antibiotik, anti-inflamasi, imunomodulator (termasuk biologis), dan dalam beberapa kasus, intervensi bedah untuk mengangkat lesi atau saluran sinus yang kambuh.

5. Rambut Tumbuh ke Dalam (Ingrown Hair)

Rambut yang tumbuh ke dalam terjadi ketika rambut yang dicukur atau dicabut melengkung kembali dan tumbuh ke dalam kulit. Ini sering terjadi di area yang sering dicukur seperti ketiak. Ketika rambut tumbuh ke dalam, tubuh menganggapnya sebagai benda asing, memicu respons peradangan.

Benjolan yang terbentuk biasanya kecil, merah, nyeri, dan dapat berisi nanah. Pencegahannya meliputi mencukur dengan arah pertumbuhan rambut, menggunakan krim cukur yang baik, dan eksfoliasi kulit secara teratur. Dalam banyak kasus, rambut akan keluar dengan sendirinya, tetapi terkadang perlu bantuan untuk mengeluarkannya.

6. Lipoma

Lipoma adalah benjolan jinak yang terbuat dari sel-sel lemak. Ini adalah tumor jaringan lunak non-kanker yang paling umum. Lipoma biasanya tidak nyeri, lunak saat disentuh, dan dapat digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Namun, jika tumbuh besar dan menekan saraf atau pembuluh darah di sekitarnya, lipoma dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan.

Penyebab lipoma tidak sepenuhnya jelas, tetapi cenderung bersifat genetik. Umumnya, lipoma tidak memerlukan pengobatan kecuali jika menyebabkan gejala, tumbuh sangat besar, atau menimbulkan kekhawatiran kosmetik. Pembedahan untuk mengangkat lipoma adalah prosedur yang relatif sederhana.

7. Fibroadenoma (Jaringan Payudara Aksesori)

Meskipun fibroadenoma lebih sering terjadi di payudara, beberapa wanita memiliki jaringan payudara yang meluas hingga ke ketiak (disebut jaringan payudara aksesori atau ektopik). Jika ini terjadi, fibroadenoma atau benjolan jinak lain yang biasanya ditemukan di payudara dapat juga muncul di ketiak.

Fibroadenoma adalah benjolan padat, jinak, yang biasanya terasa kenyal, halus, dan dapat digerakkan. Meskipun umumnya tidak nyeri, fibroadenoma bisa menjadi sensitif atau nyeri, terutama sebelum menstruasi. Diagnosis sering melibatkan pemeriksaan fisik, USG, dan mungkin biopsi.

8. Reaksi Alergi atau Iritasi Kulit

Kulit ketiak adalah area yang sensitif dan sering terpapar berbagai produk, seperti deodoran, antiperspiran, sabun, losion, atau deterjen pakaian. Reaksi alergi (dermatitis kontak alergi) atau iritasi (dermatitis kontak iritan) terhadap bahan kimia dalam produk-produk ini dapat menyebabkan peradangan pada kulit, yang bermanifestasi sebagai ruam merah, gatal, bengkak, dan terkadang benjolan kecil yang nyeri.

Mengidentifikasi dan menghindari pemicu adalah langkah pertama dalam penanganan. Menggunakan produk yang hypoallergenic atau bebas pewangi dapat membantu mencegah kondisi ini.

9. Hematoma

Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah, yang biasanya disebabkan oleh trauma atau cedera pada area tersebut. Benturan, terjatuh, atau bahkan tekanan yang kuat dapat merusak pembuluh darah kecil di bawah kulit ketiak, menyebabkan darah bocor dan membentuk benjolan yang nyeri dan memar. Hematoma biasanya akan diserap kembali oleh tubuh seiring waktu, tetapi yang besar mungkin memerlukan drainase.

Penyebab Lebih Jarang namun Serius

Meskipun sebagian besar benjolan di ketiak adalah jinak, ada beberapa penyebab yang lebih serius yang perlu diwaspadai dan memerlukan perhatian medis segera.

1. Kanker

Benjolan di ketiak bisa menjadi tanda kanker, baik yang berasal dari kelenjar getah bening itu sendiri atau kanker dari area lain yang menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.

Jenis Kanker yang Mungkin Terkait:

Benjolan kanker memiliki beberapa ciri khas yang perlu diwaspadai: umumnya keras, tidak bergerak, bentuk tidak beraturan, dan bisa tumbuh dengan cepat. Meskipun demikian, hanya biopsi yang dapat memastikan diagnosis kanker.

Simbol Kesadaran Kanker Pita kesadaran simbolis untuk kanker. Aware

Simbol kesadaran untuk penyakit serius.

2. Infeksi Sistemik Kronis atau Langka

Kapan Harus Segera Pergi ke Dokter?

Meskipun banyak benjolan di ketiak yang tidak berbahaya, penting untuk tidak mengabaikannya. Anda harus segera mencari evaluasi medis jika benjolan Anda memiliki salah satu karakteristik berikut:

Ingatlah bahwa diagnosis dini sangat penting untuk sebagian besar kondisi, terutama yang serius. Jangan mencoba mendiagnosis diri sendiri atau menunda kunjungan ke dokter.

Proses Diagnosis Benjolan di Ketiak

Saat Anda mengunjungi dokter karena benjolan di ketiak, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan penyebabnya. Proses ini biasanya meliputi:

1. Anamnesis (Wawancara Medis)

Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda, termasuk:

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa benjolan dengan hati-hati. Ini melibatkan:

3. Pemeriksaan Penunjang

Berdasarkan temuan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter mungkin merekomendasikan satu atau lebih pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan Pencitraan:

Tes Laboratorium:

Biopsi:

Ini adalah prosedur diagnostik paling definitif untuk menentukan sifat benjolan, terutama jika ada kecurigaan kanker. Biopsi melibatkan pengambilan sampel jaringan dari benjolan untuk dianalisis di bawah mikroskop oleh ahli patologi.

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan dapat merekomendasikan rencana perawatan yang paling sesuai.

Pilihan Pengobatan Berdasarkan Penyebab

Penanganan benjolan di ketiak sangat tergantung pada penyebab dasarnya. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umum:

1. Untuk Infeksi (Bakteri, Virus, Jamur)

2. Untuk Kista dan Lipoma

3. Untuk Hidradenitis Suppurativa

Pengobatan Hidradenitis Suppurativa bersifat kompleks dan multidisiplin, bertujuan untuk mengelola gejala dan mencegah kekambuhan.

4. Untuk Reaksi Alergi atau Iritasi

5. Untuk Kanker

Pengobatan kanker sangat bervariasi tergantung pada jenis kanker, stadium, dan karakteristik individual pasien. Ini mungkin melibatkan satu atau kombinasi dari metode berikut:

Rencana pengobatan kanker akan dikembangkan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari onkolog, ahli bedah, radioterapis, dan patolog.

6. Pereda Nyeri dan Perawatan Suportif

Terlepas dari penyebabnya, pereda nyeri dapat membantu mengelola rasa sakit yang terkait dengan benjolan. Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen sering direkomendasikan. Kompres hangat juga dapat membantu mengurangi nyeri dan bengkak, terutama untuk abses atau kelenjar getah bening yang meradang.

Penting untuk diingat bahwa setiap benjolan di ketiak, terutama jika nyeri, harus dievaluasi oleh profesional medis untuk diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Pencegahan dan Perawatan Mandiri

Meskipun tidak semua benjolan dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko atau meredakan gejala benjolan umum di ketiak.

1. Menjaga Kebersihan Ketiak

2. Teknik Mencukur atau Mencabut Rambut yang Benar

Rambut yang tumbuh ke dalam adalah penyebab umum benjolan yang nyeri. Untuk meminimalkan risiko:

3. Memilih Produk Perawatan Pribadi yang Tepat

4. Gaya Hidup Sehat

5. Perawatan Mandiri untuk Gejala Ringan

Untuk benjolan yang jelas disebabkan oleh iritasi ringan, rambut tumbuh ke dalam, atau kelenjar getah bening yang sedikit bengkak karena infeksi ringan (setelah konsultasi dengan dokter):

Penting untuk diingat bahwa perawatan mandiri hanya boleh dilakukan untuk benjolan yang telah dipastikan tidak berbahaya oleh dokter. Untuk benjolan yang mencurigakan atau terus memburuk, selalu cari nasihat medis.

Kesimpulan

Benjolan di ketiak yang terasa sakit adalah kondisi yang umum dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan, peradangan, kista, hingga kondisi yang lebih serius seperti kanker. Meskipun sebagian besar benjolan jinak dan tidak berbahaya, rasa sakit yang menyertainya seringkali menjadi tanda adanya masalah yang memerlukan perhatian.

Memahami anatomi ketiak dan berbagai potensi penyebabnya adalah langkah awal untuk mengurangi kekhawatiran. Namun, yang terpenting adalah untuk tidak mencoba mendiagnosis diri sendiri. Setiap benjolan baru di ketiak, terutama jika disertai rasa sakit, membesar dengan cepat, atau menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan (seperti demam, penurunan berat badan, atau perubahan pada kulit), harus dievaluasi oleh dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil riwayat medis lengkap, dan jika perlu, merekomendasikan pemeriksaan penunjang seperti USG, mammografi, tes darah, atau biopsi untuk menegakkan diagnosis yang akurat. Dengan diagnosis yang tepat, rencana pengobatan yang sesuai dapat disusun, memastikan penanganan yang efektif dan hasil kesehatan yang optimal bagi Anda. Prioritaskan kesehatan Anda dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis.

🏠 Homepage