Simbol harmoni penciptaan dan takdir Ilahi.
Pertanyaan mengenai kapan Allah menciptakan Surga dan Neraka adalah salah satu topik yang sering dibicarakan dalam teologi Islam. Memahami waktu penciptaan keduanya bukan hanya sekadar mengetahui sebuah tanggal, tetapi juga merupakan kunci untuk memahami kebesaran, hikmah, dan keadilan Allah SWT.
Dalam ajaran Islam, penciptaan alam semesta dan segala isinya, termasuk Surga (Jannah) dan Neraka (Jahannam), adalah bagian dari kekuasaan mutlak Allah SWT. Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW memberikan gambaran mengenai keberadaan Surga dan Neraka sebagai tempat balasan bagi manusia setelah kehidupan dunia. Namun, penentuan waktu spesifik penciptaan keduanya tidak selalu dijelaskan secara gamblang dalam teks-teks suci. Hal ini seringkali memicu berbagai interpretasi di kalangan para ulama.
Secara umum, mayoritas ulama berpendapat bahwa Surga dan Neraka telah diciptakan oleh Allah SWT sebelum manusia diciptakan dan sebelum terjadinya kiamat. Keberadaan keduanya tidak bersifat hipotetis atau akan tercipta di masa depan saja, melainkan sudah eksis sebagai bagian dari alam gaib yang hanya diketahui hakikatnya oleh Allah SWT. Argumentasi utama untuk pandangan ini didasarkan pada beberapa dalil, baik dari Al-Qur'an maupun hadis.
Dalam Al-Qur'an, banyak ayat yang menggambarkan Surga dan Neraka sebagai tempat yang sudah ada dan siap menampung penghuninya. Misalnya, Allah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 133:
"Dan bersegeralah kamu menuju ampunan dari Tuhanmu dan menuju Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."
Kata "disediakan" (u'iddat) menyiratkan bahwa Surga itu sudah ada dan telah disiapkan. Demikian pula, dalam Surah Al-Hadid ayat 21:
"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
Penekanan pada "disediakan" kembali menegaskan bahwa Surga itu sudah ada. Mengenai Neraka, Allah juga berfirman dalam Surah Al-Hijr ayat 43-44:
"Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar suatu tempat yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semuanya. Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah dipisah) untuk mereka dari kalangan yang telah ditentukan."
Ayat ini juga menunjukkan bahwa Neraka telah dijanjikan dan memiliki pintu-pintu yang telah ditetapkan, yang mengindikasikan keberadaannya yang sudah terwujud.
Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW juga memperkuat pandangan ini. Terdapat hadis yang menceritakan pengalaman Nabi Muhammad SAW dalam Isra' dan Mi'raj, di mana beliau diperlihatkan Surga dan Neraka yang sudah ada. Salah satu hadis yang terkenal adalah hadis tentang mimpi Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, di mana beliau melihat dua orang malaikat yang menemuinya dan kemudian membawanya melihat tempat-tempat siksaan dan kenikmatan yang sudah ada.
Selain itu, beberapa hadis juga menjelaskan bahwa Surga dan Neraka diciptakan pada saat penciptaan ruh atau bahkan sebelum penciptaan Adam AS. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya adalah bagian dari alam gaib yang telah Allah sediakan sebagai manifestasi dari sifat adil dan rahman-Nya.
Keberadaan Surga dan Neraka yang telah diciptakan sejak awal memiliki hikmah yang mendalam. Pertama, ini menunjukkan kesempurnaan kekuasaan dan ilmu Allah SWT. Allah mengetahui apa yang akan terjadi dan mempersiapkan balasan sesuai dengan perbuatan manusia. Kedua, Surga dan Neraka berfungsi sebagai motivasi bagi manusia untuk berbuat baik dan menjauhi keburukan. Dengan mengetahui adanya balasan yang pasti, seorang mukmin akan terdorong untuk senantiasa beribadah dan beramal saleh, serta menjauhi segala larangan-Nya. Sebaliknya, ancaman siksaan Neraka menjadi peringatan keras bagi mereka yang berbuat zalim dan durhaka.
Ketiga, penciptaan Surga dan Neraka adalah bagian dari keadilan Allah SWT. Setiap amal perbuatan manusia, sekecil apapun, akan mendapat balasan yang setimpal. Surga adalah balasan bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, sementara Neraka adalah balasan bagi mereka yang kufur dan berbuat maksiat.